12. Final Mereka

10 4 7
                                    

•Budidayakan vote terlebih dahulu•
•Jangan lupa komennya gays•

Ada aja ya orang iri sama orang lain.
Tapi maklumin aja, semua orang
juga pernah ngalamin.
Tapi kalau sudah bertindak karna
rasa irinya.
Itulah yang bahaya.

-Sahla

****

Suara teriakan wanita saut menyaut, benar-benar berisik di sekolah ini, ditambah lagi pertandingan final panah juga sudah masuk pesertanya yaitu Gavin dan 2 orang lainnya, makanya ini berasa 2x lipat kehebohannya. Friska, Anissa, dan Firda juga ikut berteriak, kalau Friska sudah ngetag cowo incaran dia, kelasnya bareng sama Riky dan juga ekskul basket, Firda menyemangati pacarnya yaitu mantan kapten basket, dan Anissa yah... Sahla gak tau dia teriakin untuk siapa, mungkin cuma ikut-ikutan teriak :).

Entah lah, anak perempuan semua bingung mau lihat pertandingannya seperti apa. Anak perempuan di belakang Sahla mengeluh karna dua cowok yang diidamkan berlomba di waktu yang sama jadi bingung sendiri. Kalau Sahla mah anteng saja melihat Riky yang benar-benar cool di bawah cahaya matahari dengan keringat di wajahnya membuat tampak glowing dan rambut yang basah membuat ketampanan yang sudah ada makinnn makinn muncul.

"Eh Nis, masa lu gak tertarik sama Riky?" Tanya Sahla yang heran pada Anissa, padahal Riky cakep tapi kok Anissa kaya gak terlalu fanatik kaya Sahla ya?

"Oh itu... Sorry ya Sa, gue nih nyari pacar yang bikin gue nyaman, tentram, selaras, and then damai. Sedangkan kalau Riky tertarik sama gue ya oke gue terima, tapi kalau disuruh suka si engga mau dah, gue mau idup damai aja, fans Riky kan banyak, I don't want to make the wrong decision, I think you made a reckless decision," ucap Anissa.

"Yaa... I also think the same, but.. Gue dah terlanjur aja suka sama dia." Dengan muka yang murung.

"Loving someone is not wrong, gue cuma bisa semangatin lu kok,tapi kalau ada apa-apa bilang aja ke kami, meskipun gak banyak yang bisa kami bantu, tapi kami bisa jadi topangan buat lu kok," ucap Anissa sambil tersenyum dan berpikir "kalau masalah hajar menghajar Sahla mah bisa sendiri."

Sahla tersenyum, bahagia dengan kata-kata yang bagaikan sahabat selamanya, "Semoga cepet dapet pacar deh lu Nis, jadi gak kebanyakan kata kata bijak gitu." Sambil terkekeh, sedangkan Anissa tersenyum yang menampakkan gigi.

Sahla pun langsung memalingkan wajahnya untuk melanjutkan tontonan seru ini, sedangkan Anissa? Yahh mukanya cemberut karna Sahla membahas suruh dia cari pacar.

"Ish dia juga mikir dong kalau sendirinya jomblo."

Ya itu pikiran yang Anissa lontarkan ke Sahla.

Hasil pertandingan basket seimbang. Sehingga di kasih pertambahan waktu. Sedangkan perlombaan tetangga dimenangkan oleh Gavin. Jujur meskipun Sahla gak suka sama sifat Gavin tapi saat melihat dia menarik busurnya, benar-benar kharismanya Gavin keluar.

Asik menonton pertandingan dan kini Riky memasukkan bola ke arah ring dan waktu pertandingan habis.

"Apa Riky hobi maen basket ya sampai sejago itu?" Ucap hati Sahla yang selalu saja melihat Riky lihai memainkan bola basket.

Bel istirahat berbunyi, tepat pertandingan basket berakhir. Sahla pun seperti biasa ingin memberikan selamat kepada Riky, tapi sebelum itu Sahla ingin pergi ke kantin untuk membeli minuman segar, agar tenggorokannya tidak serak lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Want To Be GoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang