Chapter IV

108 8 0
                                    

~Selamat Membaca~

Bruukk!!!

Darah mengalir dengan derasnya ke tanah...

"Astaga dragon!!! Johnny-ssi!!!"

"Johnny!!!"

"Samchon!!!"

Johnny melihat dirinya sendiri yang sudah bersimpah darah dan dikerumuni orang-orang.

"Tak mungkin... Aku mati..."

'Secepat ini kah aku harus pergi meninggalkan semuanya...

Bagaimana dengan Nayeon? Apakah dia akan menjadi janda kembang...

Aku baru saja menikah dan belum punya anak...

Ff ini ga akan rame kalo aku mati duluan...
(Bilang siapaa woi!!!)

Andewaaaeeeee!!!'

"Itu tidak boleh terjadi!!!"

Johnny berusaha membalik tubuhnya agar bisa bertumpu dengan kedua kakinya...

Zattssshh!!!!

"Daebak... Samchon hebat..."

"Kau hampir membuat jantungku copot..."

"Ternyata Johnny-ssi mantan atlet lompat indah ya..."

Johnny mendapat tepuk tangan setelah sukses bikin mereka panik bukan kepalang.

~
~

Pagi itu saat Chanyeol hendak membuat desain gedung baru, tiba-tiba saja dia teringat dengan sang anak.

"Tak biasanya di kepalaku penuh Haechan... Huft~ pasti ini karena kemarin aku tak bisa berlama-lama dengannya..."

Terdengar suara pintu ruangan Chanyeol terbuka, dia melihat sang wakil presiden bersama ibunya dan Haechan datang.

"Eh, kok ada disini!!?"

"Anakmu terus menangis memanggilmu, tapi eomma lupa kantormu dimana. Untung saja Donghae-ssi bisa dihubungi, jadi kami kemari bersama."

Chanyeol meninggalkan kursi kerjanya dan menghampiri sang anak yang matanya terlihat sedikit sembab karena menangis, sepertinya Haechan juga rindu dengan ayahnya.

"Uuu~ jangan menangis lagiii~"
Haechan kini sudah berpindah tangan ke Chanyeol, Haechan benar-benar tak mau melepaskan pelukan di leher Chanyeol.

"Eomma tak bekerja? Biar aku yang mengurus Haechan."

"Eomma sebenarnya harus membuka kafe baru hari ini... Oh iya, tas ini berisi semua keperluan Haechan."

"Gomawo eomma."

Akhirnya Soeun bisa bernafas lega, di umurnya yang masih muda tapi sudah mengurus cucu... Rasanya benar-benar melelahkan...

"Soeun-sii, mau saya antar?"

"Aniyo, gwenchana. Aku sudah memesan taksi tadi."

"Geurae? Kalau begitu saya akan mengantar anda sampai ke depan pintu."

"Kamsahamnida Donghae-ssi."

Chanyeol yang sedang menggendong Haechan terus mengikuti Soeun sampai ke pintu keluar, semua mata tertuju pada Chanyeol karena sudah menggendong seorang anak kecil.

"Baiklah, karena kedatanganmu di sini, appa jadi tak bisa bekerja dan harus mengurusmu."

"Biar aku saja yang mengurus semua tugasmu, kau bisa menjaga putramu hari ini."

After AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang