16

755 35 2
                                    

Semenjak kejadian di mall,hubungan Jinan dan Cindy merenggang. Mereka jadi jarang terlihat bersama,padahal biasanya jika ada Jinan pasti ada Cindy begitupun sebaliknya. Namun,untuk kali ini tidak. Mereka akan terlihat bersama jika ada kegiatan osis saja. Jinan tau Cindy marah dan kecewa kepadanya tapi dia tidak ada niatan untuk meminta maaf dan membujuk Cindy,dia membiarkan Cindy menenangkan diri mungkin dia butuh waktu untuk sendiri pikir Jinan.

Sudah 1 minggu Cindy merasa hari² nya sangat hampa,ia juga lebih banyak diam dan sering melamun. Jika sedang gabut biasanya ada Jinan yg akan menghilangkan kegabutan Cindy,namun skrng semua itu hanya mimpi bagi Cindy. Karena semenjak kejadian itu hubungan mereka menggantung kaya jemuran yg lg di jemur dibawah panas terik matahari.
Cindy kangen Jinan yg perhatian,Cindy kangen Jinan yg cuek,Cindy kangen semua yg ada pada Jinan.
Saat ini Cindy sedang berada di taman sekolah,ia sedang mengingat kenangan bersama Jinan,ia juga sedang memikirkan hubungannya dengan Jinan. Cindy tidak mau kenangan manis yg mereka buat selama tiga tahun hilang begitu saja,Cindy ingin mempertahankan hubungannya. Tapi ia masih kecewa sama Jinan,ia juga berfikir apakah Jinan juga sama seperti dia yg tidak ingin mengakhiri hubungan mereka yg manis? Cindy terus berfikir, memikirkan tentang Jinan membuat dia meneteskan air matanya,ia sangat rindu dengan Jinan.
"Aku kangen kamu ji,aku pengen kita kaya dulu lg" lirih Cindy
Cindy sadar semua ini bukan sepenuhnya salah Jinan atau pun Chika,tapi ia juga salah. Jika waktu itu Cindy tidak asik dengan dunianya dan lebih memilih menghabiskan waktu dengan Jinan, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini.
Ditempat lain Jinan sedang asik mengobrol bersama Chika. Bohong jika Jinan tidak merasakan apa yg Cindy rasakan,ia juga merasakan apa yg Cindy rasakan,namun ia berusaha menutupinya.
"Ji hubungan kamu sama Cindy gimana?"
"Nggak tau Chik"
"Kamu masih sayang nggak sama dia?"
"Masih"
"Terus kenapa kamu nggak minta maaf sama dia?"
"Biarin kaya gini aja dulu"
"Ntar kalo Cindy ada yg ngembat baru tau rasa"
"Biarin kan aku masih punya kamu"
"Dih"
Suasana menjadi hening,Jinan dan Chika sama² terdiam.
"Chik"
"Iya?"
"Jadi pacar aku yuk"
"Ji aku tau kamu lg galau tp plis deh nggak usah ngawur gini"
"Aku nggak ngawur kok,kamu suka sama aku aku juga sama kamu jadi nggak ada salahnya dong kalo kita menjalin cinta"
"Itu salah Ji,karena kamu masih punya Cindy,blm ada kata putus diantara kalian"
"Kalo aku udah putus sama Cindy berarti kamu mau nerima aku? Kalo gitu aku putusin aja Cindy skrng"
"Nggak gitu jinaaaan"
"Udah deh Chik nggak usah denial aku tau kok kamu seneng kan aku tembak"
"Iya Ji aku seneng tp aku nggak mau makin bikin Cindy kecewa sama aku,udah deh nggak usah memperumit masalah"
"Kasih aku kesempatan buat ngisi hati kamu Chik,aku juga kan udah mau kasih kamu kesempatan buat jadi bagian dari hati aku masa kamu ga mau bales?"
"Tapi Cindy gimana Ji,udah cukup kita bikin masalah gara² kemaren kita jalan berdua,aku nggak mau bikin masalah lg dengan nerima kamu sebagai pacar aku"
"Yaudah kalo kamu nggak mau aku ga akan maksa"
"Aku mau Ji,aku ga bisa bohongin perasaan aku,aku emang seneng kamu tembak tapi aku juga mikir perasaan Cindy,dia pasti bakalan hancur banget kalo tau sahabat sama kekasihnya punya hubungan dibelakang dia"
"Kali ini aja Chik,habis itu aku bakalan minta maaf sama Cindy"
"Aku nggak tau sama jalan pikiran kamu Ji,tp aku juga ga bisa bohongin diri aku sendiri"
"Jadi?"
"Iya aku mau,tp aku mau kita backstreet"
"Makasih Chik"
"Setelah ini kamu bakal ngelakuin apa ke Cindy?"
"Mungkin aku bakal minta maaf sama dia"
Setelah itu tidak ada lg obrolan diantara mereka,mereka menikmati udara segar dan pemandangan kemacetan kota Jakarta dari atas rooftop sklh.

Jam istirahat telah tiba,Jinan mengajak Chika turun untuk menuju ke kantin.
Tadi kelas mereka jamkos maka dari itu mereka nongkrong di rooftop.
Di perjalanan menuju kantin,Chika melihat Cindy yg juga akan ke kantin. Cindy berjalan sendirian kaya jomblo.
"Ji,Cindy tuh"
"Mana?"
"Itu lg jalan sendirian,mau ke kantin juga kali"
"Oh yaudah biarin"
"Tangan kamu lepasin ntar kalo Cindy tau makin ribet urusannya"
Jinan pun melepaskan genggaman tangannya pada Chika.
"Udah nih"
"Yaudah samperin sana Cindy nya"
"Iyaiya aku samperin nih"
"Aku ke kantin duluan"
Sesuai perintah Chika,Jinan pun menghampiri Cindy
"Cin"
Cindy yg merasa dipanggil membalikan badannya,tubuhnya seketika membeku. Cindy terkejut dengan kedatangan orang yg kini ada dihadapannya, orang yg selama seminggu ini memenuhi pikirannya. Cindy langsung memeluk Jinan dan menangis di pelukan Jinan.
"Ji aku minta maaf,aku salah aku egois aku minta maaf,aku kangen kamu Ji"
Jinan awalnya terdiam,lama kelamaan ia membalas pelukan Cindy. Jujur ia merasa rindu dengan gadisnya itu.
"Udah ya ga usah nangis,aku udah maafin kamu kok,aku juga minta maaf aku udah bentak² kamu waktu itu"
"Maafin aku Ji"
"Iya aku maafin,udah ah malu tuh diliatin sama anak²,ke kantin yuk"
Cindy melepaskan pelukannya kemudian ia dan Jinan berjalan menuju kantin.

Di kantin sudah ada beberapa teman Jinan dan juga Cindy.
"Asiik ada yg udah baikan nih" ucap badrun yg melihat Cindy datang bersama Jinan
"Siapa yg baikan Cindy Jinan? Emang mereka habis berantem?" tanya Ariel
"Udah riel ga usah dengerin Badrun dia kan suka ngaco" kata Cindy
Chika yg melihat Cindy berada dihadapannya langsung berdiri dan meminta maaf pada Cindy.
"Cin gue minta maaf,gue--" ucapan Chika terhenti karena Cindy langsung memeluknya
"Gue juga minta maaf ya Chik"
"Widih ada acara apa nih pake acara pelukan segala?" tanya Febri yg baru saja datang
"Acara tahlilan" ucap Cindy asal
"Siapa yg meninggal?"
"Febri putra harlan" jawab badrun
"Astagfirullah ya allah lisannya minta dikasij air panas"
"Sok² an nyebut padahal kaga pernah sholat" kata Gito
"Gue kan anak buahnya bang drun"
"Kenapa gue dibawa²"
"Nggak ada yg bawa lo drun lo berat" kata mira
"Cantik² tapi lisannya enteng juga nih minta dinafkahin atau gimana nih?"
"Nafkahin aja drun" kata Nanda
"Nggak ah gue maunya nafkahin Chika" ucap Badrun sambil mengedipkan sebelah matanya ke Chika
"Gue juga ogah drun dinafkahin sama lo" kata mira
"Terus lo maunya dinafkahin sama siapa mir? Sama flo?" tanya Cindy
"Sama Jinan"
"Heh enak aja Jinan punya gue"
"Iyaiya JINAN PUNYA GUE"
Cindy mengeplak tangan mira
"Aduh sakit kali Cin asal geplak² aja gue salah apa coba?"
"Jinan punya gue bukan punya lo"
"Lah tadi kan gue bilang Jinan punya gue"
"Harusnya lo bilang Jinan punya Cindy"
"Ogah ah"
"Kok lo lama² ngeselin sih mir kaya badrun"
"Gue lagi yg kena padahal gue diem" kata badrun
"Hahahaha" mereka menertawakan badrun yg selalu dibawa² dalam obrolan mereka





Cerita nya makin amburadul:(
Udah nggak punya ide lagi:(
Pengen cepet ditamatin tapi bingung ending nya mau dibikin kaya gimana:(


Malam ini aku bakal publis cerita baru dengan cast utamanya JCC,judulnya "Best Friend Forever" jangan lupa dibaca,semoga suka

Cinta SegitigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang