13. Ketakutan Yang Menjadi Dasar Penolakan

28 6 0
                                    

"kue pertama buat siapa niihhhh?"

"Buat Angga lah, nanya lagi lo"

"Acieee ... Suapin dong suapin"

Riani dengan malu-malu memberi kue itu kepada Angga. Bukan rahasia lagi, Riani memang naksir dengan Angga. Namun, entah tidak peka atau apa, Angga tak pernah memberi feedback, sehingga Riani terus menyembunyikannya.

"Acieeee"

"Anjayyy, berasa liat fvt SCTV gue"

Setelah kue dibagi, masih tersisa sedikit kue. Hal itu membuat kubu cewek justru bermain colek krim.

Anin yang merasa pipinya di colek oleh Riani mendengus sebal. Ia balas mencolek pipi Riani dengan krim.

Saat sedang asyik-asyiknya, tiba-tiba saja pundak anin serasa di putar sehingga gadis itu menghadap kearah belakang. Ia pun terkejut melihat Gibran, dan memekik kecil waktu Gibran mengoleskan krim di hidungnya.

"Iseng banget ya lo" ucap Anin lalu ia mengambil krim dan membalas Gibran di pipi kanan dan kiri cowok itu.

"Yah ... Curang. Banyak banget" keluh cowok itu ia pun balas mengoles krim itu ke wajah Anin hingga mereka saling berbalas dan berlari mengitari bangku.

Adegan itu berhasil membuat situasi kelas menjadi hening. Hingga yang tersisa hanyalah suara tawa dari dua anak manusia itu. Anin yang menyadari situasi berubah, langsung diam. Tapi, Gibran keburu menangkapnya dan kembali mengoleskan krim di wajahnya.

"Aciee ...."

"Pedeket terus"

"Dunia milik Anin dan Gibran woy, sisanya ngontrak"

"Udah kayak India aja lo, mainnya kejar-kejaran"

"Modusnya pake krim ya Gib?"

"Nin, awas nin, jangan deket-deket. Buaya tuh buaya"

Anin pun merasakan wajahnya memerah. Ia menaikkan tangannya bermaksud untuk mengelap wajahnya namun tangan Gibran yang memegang tisu itu lebih dulu mengelapnya.

"Aduhhh ..... Gak kuku gak nana aku"

"Astaga ... Ini drama korea apa gimana sih?"

"Woe Gib, balik lo. Modus Mulu"

Anin menjauhkan wajahnya dari Gibran. Ia pun menarik Riani untuk menemaninya ke toilet.

Sementara itu, Gibran sudah cekikan di kelas. Ia kembali ke belakang dan mendapat ledekan dari kubu cowok.

Hal itu sebenarnya tak luput dari arah pandang Sandra yang menatap adegan barusan dengan menghela nafas. Sepertinya ia memang akan menyerah saja. Karena mau dipaksa bagaimana pun. Hati Gibran memang bukan untuknya.

Sandra pun kembali ke tempat duduknya lalu mulai mendengarkan musik menggunakan earphone. Saat lagu terputar, tiba-tiba saja earphone di telinga kirinya dilepas oleh seseorang. Sandra menoleh dan menemukan Aryo disana sambil tersenyum.

"Kasian yang lagi patah hati, sini deh gue temenin" ucapnya

Sandra pun tersenyum kecil. Harusnya ia sadar, bahwa ada seseorang yang memperhatikannya. Dan sekarang, Sandra berjanji untuk tidak lagi menyia-nyiakan cowok yang disampingnya ini.

< • • • >

Saat hendak balik ke kelas, di persimpangan muncul raja yang terlihat sedang menunggu seseorang. Apakah itu Anin? Anin pun berusaha untuk biasa-biasa saja lalu mulai berjalan. Riani tadi memintanya duluan karena gadis itu harus mempir sebentar ke koperasi.

Intruder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang