Tuhan memang selalu baik pada umatnya, terlebih aku, sebulan kemudian semua berjalan dengan lancar sesuai harapanku.
Amel, gadis yang sakit psikisnya sekarang sudah dinyatakan sembuh oleh dokter ahli, ini membuat aku dan kevin bisa bernapas dengan lega.
Hari ini aku menepati janjiku pada amel, tapi tidak dengan kevin, jadwal karantina di asrama untuk persiapan tour turnamen badminton yang sudah semakin dekat membuat kevin tak bisa datang bersamaku untuk menemui amel.
"Yakin kakak sama kak kevin gak mau ikut amel?" Tanya gadis yang baru satu minggu yang lalu dinyatakan sembuh dari trauma psikisnya oleh beberapa dokter ahli.
Aku menyambutnya dengan senyuman, sambil membantunya mengemas barang barang bawaannya ke dalam koper
"Enggak mel, besok kan kakak harus pindahan ke semarang, terus kak kevin minggu depan juga udah mulai tour turnamen badmintonnya kan.." sahutku
"Yaah, padahal seru kalo kalian ikutan loh.." gadis ini sudah tampak ceria
"Hehehe.. lagian amel disana kan gak seminggu duaminggu, pasti lebih dari itu, kalo kakak sama kak kevin ikut, trus aktifitas kami gimana? Hehehe" ucapku
"Next time deh mudah mudahan kita bisa bener bener liburan bareng ya mel.." sambungku lagi mencoba memberikan pengertian pada gadis ini, iapun tersenyum padaku
"Kamu jangan lupa minum obatnya.. inget ya, jangan sampai lupa..." kataku lagi sambil membantu melipat beberapa helai pakaian yang masih belum rapi
"Siap kakak. makasih ya, amel sayang kak wilona.." gadis ini tersenyum manis, ku balas ucapannya dengan senyum hangatku
"Udah siap semuanya?" Tanyaku memastikan, gadis yang baru akan menginjak usia 20 tahun ini mengangguk dengan pasti
"Maaf ya aku sama kak kevin gak bisa anter kamu sampai ke bandara, kalo udah sampai disana kabarin ya mel.." kataku sambil membantu mendorong satu koper besar keluar dari kamar amel
Tante eva dan om tomy sudah menyambut kami di ruang tamu
"Udah ready semuanya sayang?" Tanya tante eva
"Iya tante. udah kok.." sahut amel
"Om bantu masukin kopernya sekarang ya.." ucap om tomy sambil membawa satu persatu koper yang sudah siap, dengan dibantu sopir pribadi mereka
"Saya bantu om.." tawarku
"Eh gausah wil, jangan jangan.. biar om sama sopir aja ya..." tolaknya ramah
"Iya om.."
"Kak.. amel minta tolong ya, sampaikan ini untuk kak kevin..." amel memberikan kotak berwarna putih dengan pita biru yang menghiasinya kepadaku, aku menerimanya
"Apa ini mel?" Tanyaku
"Kenang kenangan dari amel untuk kak kevin.." jawabnya sembari tersenyum simpul
"Yang ini untuk kak wilona.." ia memberikan aku kotak berwarna merah yang di percantik dengan hiasan pita berwarna hitam.
"Ini kenang kenangan juga buat aku ya?!" Tanyaku
"Hehehe.. iya kak..."
"Thankyou ya mel..." ucapku
"Semoga kakak suka ya.." gadis ini tersenyum hangat padaku
"Boleh aku peluk kak wilona?" Tanyanya manja
"Ya boleh dong mel..." aku merentangkan kedua tanganku, amel berlabuh dipelukanku
"Jangan lupain amel ya kak..." bisiknya
"Iya mel... kamu baik baik ya disana..." ucapku
"Heeemmm wangi banget parfum kakak, amel jadi gak mau lepas nih dari pelukan kakak.. hahaha.." candanya
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER JADIAN -Part 3- By Yani Nugrahawati
RomanceCerita ini hanya fiktif belaka, tidak ada unsur kesengajaan menyinggung kisah dari siapapun, mohon maaf jika ada kesamaan nama atau kejadian. Author tulis atas dasar tingkat kehaluan author yang merajalela hingga ke langit ketujuh.. hahaha... Kisah...