13. Sehun Ngompol

1.4K 144 0
                                    

Ini udah hari kelima kamu mengajar di kelas 2 SD itu. Murid murid mu kamu ajarin ulang menulis di buku halus kasar. Pasalnya banyak dari mereka yang tulisannya runcing runcing semua mirip rumput.

"Sehun, kenapa diam aja?" tanya kamu. Murid laki laki pemalu itu diam aja sambil remas gantungan kunci bentuk anak ayam di ranselnya. Mukanya agak kemerahan.

Kamu jalan mendekat, eh dia malah nangis. Panik dong woy, takut nanti ini berpengaruh ke nilai praktik mu. "Kakak guru, di bawah kursi Sehun ada air tuh. Mungkin minumnya tumpah?" tanya June si ketua kelas.

Kamu mau ngecek ke bawah, tapi gak sengaja lihat botol minum Sehun yang masih full di kantong ranselnya. "Sehun?" panggil kamu lembut. Kalau bukan karena air tumpah, apa lagi yang menyebabkan ada air di bawah bangkunya?

Ya ngompol.

"Hiks... Kakak guru... Hiks... J-jangan bilang ke m-mama Sehun... Hiks..." katanya sambil sesegukan.

Aduh, kamu mana kuat :(

Kamu elus rambutnya, dan kamu nunduk. "Ikut kakak guru yuk, kita ganti celananya" bisik mu. Sehun awalnya ragu, tapi dia bangkit juga.

"IH CELANANYA BASAH" seisi kelas mulai ngeledek Sehun. Sampai murid mu itu sembunyi di belakang mu. "Kakak gak suka ya kalian ngejek temannya gitu. Nanti kalau kalian ngompol trus diejek, mau?" kata mu. Kelasnya langsung sunyi.

"Maaf, kakak guru" kata mereka sambil cemberut.

"Kakak sama Sehun mau ke toilet dulu. Nanti kakak panggil guru yang lain kemari. Jangan nakal, ya?" mereka semua ngangguk.

Kamu jalan dengan jari telunjuk digenggam Sehun. "Adik ke toilet duluan bisa ya? Kakak mau ambil celana ganti dulu" kata mu setengah jongkok. Dia ngangguk dan langsung lari.

Kamu masuk ke ruangan yang jadi kantor sementara kalian. "Lah, udah siap lo?" tanya Seungkwan. Pelajaran dia di kelas itu udah duluan selesai sebelum kamu, jadi dia lagi istirahat. Ada Vernon sama Lala juga.

"Belum, mau ambil celana ganti murid. Ada yang ngompol di kelas gue" kamu membongkar lemari di sana.

"Cowok atau cewek?" tanya Vernon.

"Cowok lah"

"Ayok, gue temani" kamu menoleh. "Emang bisa?" tanya mu. Dia mengangguk mantap, "gue punya adek. Udah pengalaman soal ginian" katanya.

Dih, padahal mau modus.

Berakhir ¦ [kdy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang