Bagian Satu"Takdir Bukan Kebetulan"
© 2020
- Kaleidoskop -
"Hidup ini penuh kejutan, itu yang membuatnya menarik."
Selamat membaca kisah Adel!
HAL yang terjadi di hidup ini pasti ada penyesalannya.
Seperti dalam hidup Adel. Gadis berumur 16 tahun yang memakai seragam SMA itu berlari bersama seseorang. Laki-laki itu menarik tangannya agar bisa mengimbangi kecepatannya.
"Lari Lo dicepetin dong! Ntar lo ditangkap kan berabe!"
Adel berdecak, kemudian mempercepat larinya. Beruntung kaki jenjangnya membantu dalam percepatan langkah. Ia melirik laki-laki yang juga berlari bersamanya.
Mereka sesekali melihat ke belakang pada segerombolan laki-laki berseragam sekolahan—acak-acak tengah mengejar mereka. Oh, dan jangan lupakan senjata tajam di tangan mereka seperti golok, pisau dapur dan lain-lain.
"WOI! JANGAN KABUR LO PADA!"
Oke, sepertinya kita perlu mereka ulang apa yang terjadi pada mereka.
Flashback Mode On
Adel mendengus kala menatap tiada lagi manusia di kelas.
Sunyi.
Itu yang Adel rasakan, suasana kelas yang tadinya ramai dan heboh sebelum dia tidur—et bangun-bangun jadi sepi kayak dikuburan.
Tentu saja, anak kelasnya meninggalkan dirinya terlelap di matahari yang mulai terbenam. Padahal Adel sudah meminta tolong Giar—teman sebangkunya agar membangunkan.
Dasar jelmaan dajjal tu satu kelas.Sepertinya ini terjadi karena mereka ingin balas dendam akibat Adel pernah keceplosan ngomong soal ulangan yang seharusnya tak terjadi.
TAPI SERIUS INI GAK SENGAJA!
Cuman, yaudahlah namanya juga setan. Mana ada ampunnya sama bangsa sendiri. Ia pun nggak perlu terlalu alay menanggapi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black ; Kaleidoskop [1]
Teen Fiction"Lo sama aja kayak kaleidoskop. Teropong lo tuh." "Sama-sama berharga maksud lo?" "Bukan anjir. Lo mana ada harganya. Maksud gue itu kalian sama-sama bisa berubah jadi apa aja." "Power Rangers dong?" • • • Ada tiga hal yang tak disukai oleh Adel; 1...