Seluk Beluk Coklat

278 63 35
                                    

Cinta boleh, obsesi jangan.

•HukumCoulomb•




🌙🌙🌙

Raka sekarang sedang duduk di ruang tamu menunggu Icha yang tak kunjung keluar dari kamarnya.

Mata Raka melihat segala sisi ruang yang sekarang ditempatinya, sangat indah. Maklum saja, Raka baru sekali memasuki rumah Icha, tidak seperti sebelumnya yang hanya mengantar sampai di depan pintu saja.

Icha dan Tiara memang baru tinggal di basecamp itu, tapi sepertinya mereka sudah sangat lihai dalam mendekor ruangan. Dinding bercat pink, lampu tumbler disekeliling dinding, stiker bergambar bunga, dan juga poto polaroid yang bergantungan memberi kesan indah.

Ruang tamu seperti ruang kamar, benar saja. Jika ingin tahu, dapurnya juga begitu. Seisi rumah seperti ruang kamar, kecuali kamar mandi. Tapi kamar mandinya pun juga astetik.

Icha keluar dari kamarnya dengan memegang banyak coklat dan surat, pantas saja lama.

"Kak, sorry lama." ucap Icha yang keluar dari kamarnya.

Raka menghampiri Icha dan mengambil coklat yang menumpuk ditangan gadis itu, lalu diletakkan di atas meja.

"Banyak banget coklatnya. Lo jual coklat, Ca?" tanya Raka polos.

"Harusnya gue yang nanya kak, lo punya pabrik coklat?"

"Kok balik nanya ke gue?"

"Kan ini dari lo."

Raka menatap Icha dengan pekat. "Siniin suratnya, gue mau baca."

Icha mengulurkan salah satu surat yang ada ditangannya.

Raka mulai membaca surat kecil itu. "Ini bukan tulisan gue, Ca." ucap Raka lalu mengambil buku di dalam tasnya.

Raka menunjukkan tulisannya yang ada di dalam buku ke arah Icha dan menyamakannya dengan surat yang dikira gadis itu adalah tulisan tangannya.

"Kok beda ya kak? Hebat banget kak, font lo banyak kayak dikeyboard."

"Dibilang bukan gue."

"Terus siapa?" tanya Icha bingung.

"Bentar-bentar,"

Raka mengeluarkan dua buku lagi dari dalam tasnya dan mulai menyamakannya kembali dengan tulisan disurat itu.

"Ini sama." tunjuk Icha ke salah satu dari dua buku itu.

Raka tersenyum kecut. "Jadi lo sekarang tahu kan siapa sebenarnya the secret admirer itu."

"Lo udah tahu dari dulu kak? Kok gak ngasih tahu gue?"

"Gue juga baru tahu sekarang ini, sama kayak lo. Padahal dia nyuruh kita buat ngejauhin lo dari dia."

"Jadi, lo sama teman lo yang gesrek itu dekat sama gue supaya dia bisa jauh dari gue?" tanya Icha menaikkan satu oktaf suaranya.

Hukum Coulomb [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang