Epilog

916 51 3
                                    

Seperti biasa, Dara mengurus segala kelengkapan di bengkel sekaligus mengawasi segala aktivitas tiga karyawan. Memastikan bahwa tidak ada pelanggan yang kecewa dengan pelayanan bengkelnya.

Menjelang waktu beristirahat, ia duduk di kursi kayu yang bias digunakan untuk bersantai. Namun tidak untuk itu, ia masih harus mencatat laporan tentang pekerjaan yang sudah ia periksa.

Sementara tak jauh dari sana, seorang pria pengendara sepeda motor mendatangi bengkel untuk menyervis kendaraan. Ihsan---salah satu karyawan bengkel menyambut kedatangan pria yang masih menutup rapat wajahnya dengan helm.

Terlebih dahulu Ihsan mempersilahkan pria itu untuk duduk di kursi tunggu hingga mendapat giliran servis untuk sepeda motor miliknya.

Di siang yang cukup terik, Dara gipas-ngipaskan buku catatan yang wajah untuk mengurangi rasa gerah. Menengok ke belakang dan melihat Pak Monang yang baru datang sambil membawa beberapa kantong plastik yang berisi makanan dan minuman untuk para karyawannya. Pria paruh baya itu duduk di samping Dara untuk memberikan salah satu kantong plastik.

"Nih makan! Spesial nih buat kau."

"Apa nih Pak? Waah makasih ya Pak. Tumben hari gini ngasih ginian. Biasanya cuma dikasih nasi warteg aja sama kayak yang lainnya," Dara terlihat senang ketika mengeluarkan isi kantong plastik berisi sebungkus cheese cake dan segelas bubble tea yang sudah dikemas. Dengan semangat ia langsung kue itu hingga mulutnya penuh.

Pak Monang memiringkan lagi posisi duduknya agar tepat menghadap anak perempuannya. "Aku bisa kasih kau makanan-makanan enak macam ini setiap hari. Tapi ada syaratnya."

"Emang apa Pak syaratnya?" DARA kembali melahap kue.

"Restui aku sama mama kau, hahahaha."

Dengan isi mulut yang masih penuh, Dara tersedak hingga terbatuk-batuk.

"Eh, kenapa kau kesedak kah?" Sang ayah langsung menepuk-nepuk punggung gadis itu.

Dara langsung menusukkan sedotan ke plastik penutup kemasan gelas dan langsung meminum teh babelnya.

Seorang pria berhelm rapat yang tengah menunggu giliran servis kendaraan langsung terperangah melihat keberadaan Dara di sana. Ia lalu beranjak bangkit menghampiri gadis yang terlihat tengah mengobrol bersama ayahnya.

"Dara! Apakabar? Udah lama kita gak ketemu."

Pak Monang berhenti menepuk-nepuk punggung anak gadisnya kala melihat kedatangan pria yang tidak ia kenali. Sedangkan Dara membelalakkan mata. Ia tak menyangka jika seseorang yang telah cukup lama hilang kabar mendatanginya langsung di tempat ini.

-End-

Corat coret dong di kolom komentar tentang cerita ini atau kasih vote biar author semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Corat coret dong di kolom komentar tentang cerita ini atau kasih vote biar author semangat.
Terimakasih para readers

About D ( Her Secret ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang