"Bisa oppa berhenti membahas hal hal tidak penting?!" Sujeong mengacak rambutnya frustasi, menatap Jinhyuk dengan tatapan kesal setengah mati.
"Ryu Sujeong berhenti bertingkah keterlaluan!" bentak Jinhyuk.
"Kau yang keterlaluan! Jangan lewati batas yang kita buat diawal!"
Jinhyuk terdiam. Benar, Jinhyuk lah yang melewati batas.
tok tok tok
"Eomma? Appa?" suara kecil Jinhyuk terdengar lirih, jelas pria kecil itu menangis.
Tatapan kesal Sujeong melembut, netra Sujeong kini menatap pada Jinwoo yang sedang mengusap matanya yang berair.
"Jinwoo-ya, waeyo?" tanya Sujeong lembut seraya mengusap kepala Jinwoo.
"Eomma dan appa berteriak... Jinwoo takut," lirih nya.
Jinhyuk masih diam dan menatap keduanya.
"Apa yang Jinwoo takutkan, hm?" Sujeong tersenyum menatap putra kecilnya.
"Teman Jinwoo tidak memiliki appa karena orang tuanya berpisah. Dia bilang orang tua nya sering berteriak satu sama lain, Jinwoo tidak mau appa dan eomma berpisah."
Tatapan polos Jinwoo menusuk hati Jinhyuk, pria itu tersenyum lembut dan berjalan merangkul Sujeong serta Jinwoo bersamaan.
"Aigooo... anak appa sungguh manis." Jinhyuk mengacap rambut Jinwoo dan Sujeong bersamaan.
cup
cup
Kecupan mendarat di kepala Jinwoo dan Sujeong secara bergantian, "eomma dan appa hanya berdebat kecil. Jangan khawatirkan hal yang tidak penting."
"Benarkah?" Jinwoo menatap Sujeong yang masih terpaku karena tindakan Jinhyuk.
"A-ehm! Tentu saja, memangnya appa dan eomma pernah berteriak sebelumnya? Ini hanya perdebatan biasa, Jinwoo-ya." Sujeong tersenyum.
Raut wajah Jinwoo berubah cerah. Tangan kecil Jinwoo meraih leher kedua orang tuanya, memeluk erat kedua orang yang sangat berharga baginya itu.
"Jinwoo-ya, eomma harus berangkat sekarang. Kau ikut appa ke kantor, ya? Bawa juga tugas sekolah mu dan kerjakan disana. Oppa, awasi Jinwoo selama mengerjakan tugas." Sujeong mengusap kepala Jinwoo dan langsung pergi meninggalkan keduanya.
Sujeong tidak boleh ditempat itu terlalu lama, dia takut. Sujeong takut hatinya akan melemah.
***
"Ryu Sujeong."
"Sujeong."
"YA! RYU SUJEONG!"
Teriakan tepat ditelinga Sujeong membuat gadis itu tersentak dan mau tidak mau kembali ke dunia nyata.
"Ck! Wae!?" Sujeong menatap sahabat karib nya, Yuju.
"Kau dan Byungchan benar benar sudah berakhir?" pertanyaan Yuju membuat Sujeong tertegun, hatinya kembali nyeri, matanya memanas.
Yuju panik begitu mata Sujeong mulai berair, "ahkㅡ Sujeong-ah, mianhaeyo. Gosip itu beredar dan aku hanya memastikan, aku tidak bermakㅡ"
"Benar. Aku dan Byungchan sudah berakhir," Sujeong mengusap pipinya yang mulai dibasahi air mata.
Yuju menatap Sujeong iba. Pasalnya, gadis itu tau betul sedalam apa perasaan yang Sujeong miliki untuk Byungchan.
"Kau akan baik baik saja, Sujeongie." Yuju menepuk pundak Sujeong lembut.
Sujeong menatap Yuju, "ada satu hal yang harus kuberitau padamu."
Tentu gadis itu kaget dengan raut Sujeong yang berubah serius.
"Tenang dan jangan berisik. Resapi baik baik dan jangan kaget, paham?" sugesti Sujeong.
Yuju mengangguk paham.
"Aku sudah menikah hampir setengah tahun. Aku memiliki seorang putra, dia anak angkat dari suami ku, dan alasan aku bisa putus dengan Byungchan... dia mengetahuinya."
Yuju membulatkan matanya tak percaya, gadis itu hampir berteriak jika saja dia tidak berjanji untuk tetap diam.
"R-ryu, kau tidak sedang bercanda kan?" tanya Yuju kaget.
Sujeong menggeleng.
"Siapa yang sudah mengetahui hal ini?"
Sujeong mengendikkan bahu, "kau tau.. Mingyu, Yugyeom, Eunwoo dan Hanse tentunya."
"Daebak! Aku masih tak percaya kau menjadi Ibu."
"Sttt! diam!"
Yuju tertawa kecil, "Sujeong-ah. Kau harus mulai membuka hati untuk keluarga mu."
"Maksudku, kau dan Byungchan sudah berpisah. Aku yakin dia ingin kau berbahagia dengan keluargamu, karena itu, bukalah hatimu." lanjut Yuju.
Sujeong menggeleng pelan, "Yuju-ya, pria itu memiliki kekasih. Sama seperti ku saat memiliki Byungchan. Pernikahan kami ditentukan oleh orang tua kami."
"Mwo!? Perjodohan!?"
"Hm. Aku tetap menjalankan kewajiban ku, aku menjaga Jinwoo juga. Aku tidak berencana untuk hidup seperti ini terus, cepat atau lambat kami harus berpisah." Sujeong menghela nafas, menatap kosong pada sosok pria yang sedang tertawa bersama beberapa orang lainnya.
"Kau tau, sebagai sahabat mu aku akan selalu mendukung pilihanmu." Yuju tau betul siapa yang ada dalam pandangan Sujeong sekarang, gadis itu tak bisa berkata lebih lagi.
Ting! kitolk!
***
hay0 jinyuk ngapain nge cet cet hah :(
Btw btw btw, hari ini aku kasih double update ya! Krna aku lama ga update dan beberapa wktu kedepan juga bakal susah update :( UAS didepan mana huhu
Oiya, stay safe everyone!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
[6] Arranged Marriage ✔
Fiksi Penggemar"Aturan pertama, kau tidak boleh mengganggu kehidupan pribadiku. urusi urusan mu sendiri dan akupun akan begitu, ara?" "Sama denganku. Kita hanya akan bersikap seperti suami istri jika orang tua kita datang kesini." "Deal." Started: Sunday, 27 Oct...