Sebagian wanita memilih suami hanya karena ketampanannya, sebagian lagi karena kekayaannya.
Memang sah-sah saja dan menjadi hak mereka, namun jangan sampai anda melupakan wasiat Rasulullah agar memilih suami berdasar kriteria baik agama dan akhlaknya.
Dalam "menyelidiki" kualitas agama dan akhlak calon suami, seorang wanita perlu mengirimkan saudara atau mahramnya agar melihat bagaimana calonnya tersebut.
Bertanya kepada imam masjid sekitar, kepada teman-temannya tentu menjadi pilihan. Karena penting sekali masalah ini diperhatikan.
Rashulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar."(HR. Tirmidzi.)
Jika demikian, maka ilmu agama adalah poin penting yang menjadi perhatian dalam memilih pasangan. Karena bagaimana mungkin seseorang dapat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, padahal dia tidak tahu apa saja yang diperintahkan oleh Allah dan apa saja yang dilarang oleh-Nya? Dan disinilah diperlukan ilmu agama untuk mengetahuinya.
Maka pilihlah calon pasangan hidup yang memiliki pemahaman yang baik tentang agama. Karena salah satu tanda orang yang diberi kebaikan oleh Allah adalah memiliki pemahaman agama yang baik.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
"Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapat kebaikan akan dipahamkan terhadap ilmu agama." (HR. Bukhari-Muslim
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
"Betapa banyak para wanita sekarang ini yang menangis penuh penyesalan ketika mereka menikah dengan orang-orang yang kelihatannya bagus dalam menjalankan agamanya, ternyata mereka mendapati para suami mereka termasuk orang yang paling buruk dalam mempergauli istri-istri mereka." ( Liqa' Baabil Maftuh, jilid 20 hlm. 225)Ya ukhty, bayangkan jika engkau menikah dengan seorang laki-laki yang belum memahami sunnah?
Cara berpakaianmu mungkin akan dipermasalahkan. Kenapa kerudungmu lebar sekali? Kenapa bajumu warnanya gelap-gelap? Kenapa memakai manset tangan dan kaos kaki? Terutama cadarmu mungkin harus ditanggalkan.
Cara ibadahmu mungkin akan diperdebatkan. Kenapa tidak qunutan saat shalat subuh? Kenapa tidak yasinan pada malam jum'at? Kenapa tidak ikut tahlilan bersama ibu-ibu pengajian? Kenapa bla bla bla...
Ya ukhty, bayangkan jika engkau menikah dengan seorang laki-laki yang buruk akhlaknya?
Engkau adalah mahluk berhati lembut dan perasa, tapi suamimu malah ringan lisan. Berteriak memakimu saat engkau berbuat kesalahan, Membentak memarahimu saat engkau berakhir dengan tangisan.
Engkau adalah mahluk yang butuh perlindungan dan penjagaan, tapi suamimu malah ringan tangan. Tidak segan memukulmu karena pekerjaan yang tak memuaskan, membiarkanmu safar sendiri karena tidak ingin direpotkan.
Laki-laki yang sudah memahami sunnah dan yang berakhlak mulia, Insyaa Allah tidak akan berbuat demikian.
Masalah kurang banyaknya hafalan Al-Qur'an, kalian bisa muroja'ah bersama selepas tahajudan sambil menunggu waktu subuhan. Masalah kurang tingginya ilmu agama, kalian bisa berangkat bersama berboncengan naik sepeda motor ke tempat kajian.
Di dunia ini, tidak ada hal yang lebih romantis selain sepasang suami-istri yang sama-sama saling mendukung dan berjuang dalam perkara ketaatan dan perbaikan.
Maasyaa Allah, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?
🌹🌹🌹
Goresan_Pena
Sri Yuniarti
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Pena
Non-Fiction[AREA BEBAS BACA GAK DI VOTE GAK APA-APA YANG PENTING DI BACA] Goresan Pena adalah untaian kalimat yang dituangkan penulis melalui berbagai sumber agar pembaca bisa mengambil pelajaran. Didalam cerita ini memuat kata-kata motivasi serta nasehat yang...