Holkay Academy

45 1 0
                                    

Part 2
Hayuk vote biar aike semangka
Follow+komen gretong ko
***
"Pak supir 1, di mobil yang mana? Buruan gua udah mau telat." orang kaya ini buru-buru memakai sepatu Nike Jordan-nya.

"Maaf, tuan muda. Sebentar lagi jam masuk akan dimulai, mau naik jet saja?" tawar sekretaris pribadinya yang setia mengabdi sejak Tajir menjadi zigot.

"Yaudah buruan, hari ini gua quiz njir."

Karpet merah menandakan jalan Tajir berjalan menuju salah satu jetnya. Para kaum bawahan holkay memberi salam hormat sepanjang jalan. Masih ada waktu 15 menit tertera di jam tangan Gucci pada tangannya. Duduk bersantai sambil membaca catatannya ditemani pemandangan atas kota. Sungguh, terlihat seperti couo ganteng kaya yang pintar dan berwibawa. *cling-cling efek berkilau
---
Sekilas info tentang: Sekolah Terlalu

Sekolah yang diisi oleh murid-murid 'terlalu' di seluruh Indonesia. Sekolah nomor 1 paling mantul seantreo negeri.

Fasilitas lengkap diantaranya: (copast dari brosur)
1. Cogan, cecan *eh
2. Ac di setiap ruangan
3. Kamar mandi dan toilet dengan water heater (pemanas air)
4. Bandara *khusus si Terlalu Kaya
5. 10 Kolam renang
6. Kelas seluruh bahasa
7. Masih banyak, dateng aja ke tempat.

---
"Woi Tajir! Buruan semphaq!" sosok pria tinggi melambaikan tangannya kearah bandara sekolah bersama 1 cowo lainnya.

"Sabar elah, tahan gerbangnya woi!" balas Tajir sambil berlari membopong tas Belenciaga kesayangannya.

"Kalian ngapa ga masuk, udah gua WA kan klo gua telat." tutur Tajir masih berlari bersama 2 temannya.

"Ini namanya solidaritas." jawab Setya, si Terlalu Setia sambil tersenyum.

Tidak santai membuka pintu, guru jam pertama sudah masuk duluan ternyata.

"BERANI SEKALI TELAT—" sebelum guru itu marah, Tajir berlari menghampirinya. Lebih tepatnya menyalaminya*

*dengan duit.

Mereka selamat dari amukan sang guru dan mulai duduk di tempat masing-masing.
Setya duduk dengan Fakhi Bob Irwan atau dipanggil Fakboi bergelar Terlalu Playboy.
Di depan mereka, Tajir duduk dengan Nico Hilmi akrab dipanggil Nihil, si Terlalu Bolos.

"Anak-anak, masuk semua kan?" absen guru tadi sebelum membagikan quiz.

"NIHIL BUU!" teriak sekretaris kelas.

"Yah, jomblo lagi gua." Sesal Mz Tajir.
---
Sekilas info tentang: Nihil

Hukum si Terlalu Bolos
1. Kalau ada yang ga masuk, baru gua masuk
2. Kalau pada masuk semua, bolos ae santuy~
---
Quiz hari ini lumayan gampang. Mereka semua menjalaninya dengan sukses. Kemenangan sebelum pengumuman nilai ini harus di rayakan di kantin~

"Tuan muda hari ini akan menikmati steak wagyu dari chef Arnold. Silahkan~" Sekretaris  mz Tajir menyajikannya dengan rapi.

"Sekali-sekali lu coba cireng rakyat jelata napa sih." Ucap Fakboi yang membawa 10 pcs cireng.

"Alergi gua, sorry."

"Biarin aja, biasanya kan sarapan roti bakar emas parut. Apa daya kita cuma tokek curut." balas Setya sambil siap-siap melahap mie ayam Pak Kumis.

"Bacut lu pada. Kalo mau tuh bilang, gausah sewot." Mz Tajir memasang sapu tangan di kerahnya dan siap tempur dengan pisau ditemani garpu.

"Ogah, enakan masakan my bebi Rachel~" Fakboi menolak.

"Astaga, baru lagi? Hilda lu kemanain. Kesian itu cewe-cewe dikadalin elu." Setya selalu sabar menahan esmosi.

"Kenapa? Lu mau 1? Ambil aja gih, stok masih banyak." jawab Fakboi enteng.

"Sialan lu muka beruk."
---
"Tuan muda mau les diantar supir atau sendiri?" tanya sekretaris.

"Supir aja, bilang ke Pak Supir 5 ya." Tajir siap untuk ke tempat lesnya. Bukan les biasa yang kalian tau.

"Pak, naik Lambo* yang kuning ya. Jangan yang item, udah sering ke pake."
*lambo=lamborgini

"Siap tuan." ucap supirnya di sebrang telepon.

Bojek sudah siap mengantar tuan muda Tajir dari kamar ke gedung garasi. Setelan jas perancang Prancis, lengkap dengan fantofel Hermes hitam kilatnya.

Tajir naik dengan santai. Memainkan Iph 12 yang belum dipasarkan, sekedar bermain Hago.

"Sudah sampai, tuan." ucap supir berbaju jas hitam dan tampak tua.

"Makasih, Pak. Parkir sono aja." Tajir turun di tempat tujuannya.

HOLKAY ACADEMY
Tulisan di atas gedung arsitektur Eropa yang mengagumkan.

Tempat les yang di huni oleh anak-anak dari keluarga holang kayah. Mereka memakai gaun dan jas rancangan desainer. Membawa gelas berisi jus jeruk sebagai welcome drink dari pelayan tempat les. Ini tempat les apaan sih?

15.00 — Bisnis Manajemen
16.30 — Bahasa Prancis
17.30 — istirahat
18.00 — Pengembangan Keuangan
19.30 — Kelas Sombong
20.00 — pulang

Begitulah jadwal kelas mz Tajir hari ini. Udah tau kan? Emang ini tempat les untuk melatih jiwa Holkay para muridnya. Kelas Sombong? Disini mereka diajarkan untuk menyombongkan diri secara mewah dan berkelas. Mau liat? Yuk!

[19.40] KELAS SOMBONG

Terlihat semua duduk bersama kelompoknya masing-masing di temani lampu chandilier besar di tengah mereka. Materi hari ini adalah adu mulut bersahaja. Siapa yang membuat lainnya kicep, dia yang dapat poin 100.

"Ahahaha, tas baru ini? Bukan apa-apa ko." senyum bangga gadis bergaun biru pastel disertai rok mengembang bak Cinderella. Dia memegang tas kulit berwarna coklat tua dengan motif etnik.

"Perusahaan apa? Tas mu lucu juga." tutur gadis lainnya memegang kipas bulu putih bersih ia kibas kecil.

"Walau tau, ini terlalu mahal untuk mu. Lagipula, ini rancangan khusus untukku. Aku bisa memberikannya kalau kau mau." dia masih mempertahannya senyumnya.

"Kau mau yang seperti itu? Sahamku ada dimana-mana, dia pasti mau membuatkannya lagi. Bahkan obral saja. Desainnya terlalu biasa walau dia bilang mahal." ucap Tajir tak tahan mendengar para gadis beradu sedari tadi lengkap dengan senyum miringnya.

"Jir, sepertinya kelas desainmu kurang deh." Masih tersenyum walau kali ini dengan paksa.

"Sekilas memang terlihat mahal. Tapi kalau diperhatikan biasa aja tuh. Di buat khusus untukmu? Desainer mengenal pribadimu dengan baik."

"Tajir, beraninya kamu—"

"Aku yang menang?" ucap Tajir memotong amarah sang pemilik tas.

***
Hayuk lanjut~
#staytajir

Terlalu KayaWhere stories live. Discover now