Selamat Ulang Tahun, Darrel

25 1 0
                                    

"Ini beneran bakal berhasil gak ya?" ketiga teman yang lain kompak menoleh ke sumber suara.

"Harus optimis lah! Gila apa ya kita udah capek begini masa gagal sih!" sahut temannya yang lain.

"Yaudah oke ni gue coba telepon Darrel."

Tut..

Tut..

Tut..

Deringan pertama, belum mendapatkan jawaban dari Darrel.

Tut..

Tut..

T-

"Hallo." Sapa Darrel.

"Rel.." Shaka sengaja menjeda ucapannya agar mrnjadi lrbih dramatis.

"Apa?!"

'Galak amat anj' kata Shaka dalam hati. "Rel, tolongin gue." Suara Shaka memelas dan berubah menjadi sendu. "Gue ditahan di Café gara-gara lupa bawa dompet terus gabisa bayar. Gatau kenapa, tiba-tiba gue kepikirannya sama lu gak sama yang lain makanya gue telepon lu, tolongin gue Rel.."

Darrel diam sejenak, berfikir.

"Jam tangan lu kan mahal Sha."

Attariq dan Taka yang mendengar itu cekikikan dan langsung mendapat lirikan tajam dai Shaka.

"Maksud lu?"

"Ya lu gadein aja disitu, biar bisa bayar." Kata Darrel santai.

"Anjing! Gak gitu dong konsepnya." Kata Shaka pura-pura menangis.

Darrel malah terbahak di seberang sana. "Di Café mana?" kata Darrel kemudian.

"Di Café yang ada di jaln Cempaka. Yang di deket perempatan itu. Buruan ya Rel, sumpah gue ini udah dipelototin aja sama mas-masnya.

Tut..

Tut..

Tut..

"Bangke langsung dimatiin! Hayu buruan siap-siap, Darrel lagi otw kesini!" interupsi shaka pada seluruh yang ada disana, termasuk pada keluarga Darrel yang ada disana.

****

'Kurang ajar banget gak sih temen-temen gue, gue lagi ulang tahun gini malah disuruh-suruh!!' Keluh Darrel sambil berjaln kea rah motornya.

Darrel menuju tempat yang dikatakan Shaka tadi tanpa rasa curiga sedikitpun, padahal itu Café milik Mamanya.

'emang Darrel ini agak linglung anaknya.'

Sesampainya disana, Darrel langsung memarkirkan motornya asala. Dia langsung buru-buru memasuki Café itu untuk melihat keadaan temannya itu.

Tapi, baru satu langkah dia masuk ke dalam Café, dia langsung dikagetkan dengan teriakan semua orang yang ada di dalam.

"SURPRISEEEEEEE!!!!!"

Darrel speechless, dia tidak menyangka sama sekali kalau orang-orang yang ia sayangi akan melakukan ini. Matanya berkaca-kaca, hampir saja menetes air matanya kalau saja tiddak ia tahan. Mau disimpan dimana mukanya kalau sampai ia menangis, gengsi dong. Hahaha

Seorang wanita paruh baya,yang tetap cantik diusianya yang mau memasuki kepala 4 mendekati Darrel sambil membawa cake ulang tahun yang dihiaasi dengan angka 17. "Selamat uang tahun jagoannya mama.." ucap wanita itu lirh dan memberikan kecupan hangt di kening anak laki-lakinya itu.

Lalu disusul dengan Papanya "Happy Birthday jagoan papa!"

"Loh, papa katanya mau kerja keluar kota?" tanya Darrel heran.

"Boongin, kenak lau..!" kata papa nya Darrel jenaka.

Semuanya tertawa.

Kemudian disusul dengan Shaka, Attariq dan Taka yang bergantian memeluk Darrel untuk memberikan ucapan selamat.

"Met ulang tahun ya Darrel jamet hehehehe.." ucap Attariq sambil memeluk Darrel.

Lalu disusul oleh Taka "iihhh Darrel selamat ulang tahun sayang" ucapnya girang sambil memeluk Darrel juga.

"Najis banget." Ucap Darrel disela pelukannya dengan Taka.

Yang terakhir, ada Shaka. Ia cengengesan menatap Darrel. "Dompet lu udah ketemu belum?" ucap Darrel sarkas.

"Atuh Darrel jangan marah sama Shaka, Shaka tuh disuru sama mamanya Darrel buat kerjain Darrel. Yaudah Shaka iyain aja." Ucapnya sambil memanyunkan bibirnyaa dan memeluk lengan Darrel posesif.

"Geli banget bangke!"

"Darrel.." ucap Shaka manja "Mau peluk juga." Sambil menunjukkan puppy eyesnya.

Darrel menatapnya sebentar dengan tatapan jijik, kemudian ikut tertawa dan memeluk Sahabat baunya itu dan disusul dengan Attariq dan Taka yang ikut memeluk mereka.

"Darrel laper, belum makan siang." Ucap arrel di sela-sela pelukannya.

"nanti dulu, lagi enak ini." Sahut Attariq.

Shaka, Taka dan Darrel kontan langsung melepaskan pelukannya.

"Iyanih tiba-tiba laper." Kata Shaka.

"oiya, belum makan juga gue nih." Ucap Taka.

Dan mereka kompak meninggalkan Attariq "ya Allah.. padahal lagi enak itu pelukannya." Kata Attariq frustasi dan mengikuti langkah ke 3 sahabatnya itu untuk mencari makanan enak yang ada di sana. 

METEOR GARDEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang