KELAS 11 IPA - 2015
HOAAAAMMM!!!
Kyara menatap Debby sambil terkikik geli di sampingnya, gadis itu menutup mulutnya dengan kamera yang tetap terarah pada sahabatnya yang baru saja bangun tidur.
Debby ikut tersenyum saat sadar jika Kyara sedang merekam wajahnya.
"Kya, lo itu diam-diam usil ya," ujarnya sambil menjawil pipi Kyara dengan lembut.
"Habis lo lucu sih kalau lagi tidur di kelas. Nyenyak banget, kaya' lo lagi berada di surga gitu," ujar Kyara.
"Iya sih Kya, betul sekali. Tidur di tengah-tengah pelajaran Sosiologi adalah hal yang paling surgawi dalam hidup gue," Debby mengatakannya dengan penuh penghayatan.
Kyara semakin terkikik lebih parah dari yang tadi.
"Giliran pelajaran Kimia melek lo! mujarab sekali ya rumus Kimia untuk kesehatan mata lo itu," sindir Kyara.
"Iya dong..., apalagi yang ngajar Kimia Bu Indri..., uh..., seger banget Kya! Bawaannya seratus persen pengen melek setiap saat!," Debby mengacungkan kedua ibu jarinya.
"Kaya'nya ada yang nggak beres deh sama otak lo Deb, ngaco!," balas Kyara sambil mengambil satu potret lagi dari wajah Debby yang sederhana.
Jam istirahat tiba, mereka berdua pun segera berkumpul di aula untuk melihat anak-anak penghuni asrama yang baru mendaftar kegiatan ekstrakurikuler. Kyara dan Debby diminta oleh Tommy - Ketua Ekskul Photografi - untuk mencatat nama-nama yang mendaftar.
Hendri berdiri di depan aula.
"Yang mau ikut ikut Ekskul Photografi angkat tangan," pinta Hendri.
Kyara menatap dua orang yang berdiri di bagian tengah dan mencatat nama mereka yang terlihat jelas di depan baju masing-masing.
"Lihat deh Deb..., mereka berdua usil banget ya," bisik Kyara yang terlihat senang.
Farel dan Difta. Debby membaca nama mereka dalam hati lalu ikut tersenyum seperti Kyara, namun kedua matanya menangkap sosok lain di sebelah kedua orang itu. Sosok yang memperhatikan Farel dan Kyara, lalu terlihat berdebat dengan empat orang lain di dekatnya. Kemungkinan mereka memang saling mengenal, itulah yang Debby pikirkan.
"Veyza...," bisik Debby sangat pelan.
Ia lalu tersenyum sendiri dan tetap bertingkah seperti biasanya.
"Yes! Dia benar-benar masuk Ekskul Photografi!," seru Kyara pelan namun sangat tiba-tiba.
Debby menatapnya.
"Siapa?," tanya Debby.
"Farel! Namanya Farel!," jawab Kyara.
"Dia juga...," bisik Debby tanpa sadar.
"Siapa?," Kyara kebingungan, karena tak ada lagi yang mendaftar Ekskul Photografi paling akhir selain Farel dan Difta.
"Eh..., bukan siapa-siapa. Maksud gue itu cewek yang di sebelahnya Farel. Difta!," jawab Debby, berbohong.
"Oh...," Kyara hanya ber-oh ria setelah mendengar jawaban Debby.
Debby kembali menatap ke arah sosok itu. Sosok yang begitu berbeda di matanya dari sosok-sosok lain yang ada di sana.
"Veyza...," bisik Debby sekali lagi ketika mengingat namanya.
Ya, kali ini Debby mengingat namanya
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
DeZa ; Ketika Cinta Terpendam Mulai Terungkap
Roman pour Adolescents[COMPLETED] Sejak kapan aku tertarik pada satu sosok yang baru saja kulihat secara sekilas? Selama ini dunia SMA-ku hanya berputar pada pelajaran dan ekstrakurikuler photografi kesukaanku saja. Bahkan setiap kali ada surat cinta yang tersimpan di la...