Bagian 8

12 1 1
                                    

Kazhaqrin Kairl
KairlLyn

Hujan begitu deras. Sudah hampir satu jam lamanya. Tidak semakin reda, tapi semakin deras. Apalagi dengan angin yang begitu kencang. Dan disaat itu pula seorang gadis bernama Kamila sedang menunggu diparkiran sekolah, bersama beberapa siswa yang bernasib sama. Hanya saja, tidak ada yang mengenal dia, begitupun sebaliknya.
"Trobos aja gimana? Sekalian ujan-ujanan," ucap salah seorang siswa yang disetujui oleh siswa yang lain. Mereka menyelumbungkan tas dengan mantel hujan tas mereka, dan meneriang hujan dengan gembiranya.
"Kayak nggak takut sakit," batin Kamila.

Hawa dingin sudah merasuki tubuhnya. Bajunya sudah lembab.
"Ekhm! Kamu belum pulang?"

Kamila menoleh, didekatnya sudah berdiri seorang lelaki tampan memakai jaket yang resletingnya rapat sampai menutupi mulut dan hidungnya. Kamila menggelengkan kepala. Batinnya kalau lelaki itu pasti sudah tahu alasannya.
"Aku temenin, ya?" tanya lelaki itu sambil menatap Kamila dari samping.

"Kenapa nggak pulang duluan aja, Kak? Barang kali kan bisa nerobos," jawab Kamila dengan cuek.

"Nggak pa pa. Cuma biar ada kesan aja."

Selang beberapa menit, lelaki itu menarik tangan Kamila sehingga gadis itu jatuh ke pelukan hangat lelaki itu. Lelaki itu mengeluarkan payung dari tasnya.

"Kita terobos bareng gimana? Kayaknya masih lama baru berhenti. Atau aku antar pulang sekalian?"

Tanpa menunggu jawaban dari Kamila, lelaki itu langsung menggandeng Kamila dan membawanya ke dalam mobilnya. Kamila diantar sampai rumah. Dan selama perjalanan-pun tanpa percakapan.

"Makasih, Kak," ucap Kamila sambil melepas sabuk pengamannya.
"Iya. Eh, tunggu." Lelaki itu meraih payung yang ada di kursi belakang, dan memberikannya pada Kamila.

"Masih hujan. Kasian kalau basah." Kamila menerima payung itu dan keluar dari mobil.

Esoknya Kamila mencari lelaki itu disetiap kelas. Ia yakin kalau lelaki itu juga bersekolah disekolah yang sama. Tapi hasilnya nihil.

Lagi-lagi, hujan melanda saat pulang sekolah. Dia masih menunggu diparkiran. Dia mengingat kejadian kemarin. Saat-saat lelaki misterius yang tidak ia kenal, berbaik hati mengantarnya pulang. Andai ia bisa bertemu dengannya lagi, pastinya ia akan sangat berterima kasih, dan mengembalikan payung yang dipinjamkan kepadanya.

Note:
Lelaki itu sudah pindah sekolah.😊

Lembar Kisah✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang