Dalam keadaan setengah tidur, tiba tiba saya merasakan hembusan angin dingin disekujur badan saya, suara tv yang masih menyala terdengar jelas ditelinga saya, ini bukan mimpi, karena tv nya masih melanjutkan acara yang tadi saya tonton,
tapi badan saya tidak bisa bergerak, kaku dan dingin, saya mencoba berteriak tapi mulut saya sulit sekali untuk mengeluarkan suara! saya mencoba membaca ayat al-quran dan doa apapun yang saya bisa...tapi pikiran saya blank!
Semua hapalan itu hilang dan saya tidak tau lagi apa yang saya baca.
Makin saya membaca doa, semakin kaku pula sekujur badan saya.Lalu tiba tiba mata saya melihat sesuatu, ada rambut panjang mengengser dilantai, tidak terlihat orangnya karena kepala saya tidak bisa bergerak..
saya ingin teriak tapi tidak bisa. Lalu tiba2 saya merasakan sentuhan dikepala saya, sentuhan yang dingin, lama2 turun kepundak dan tangan saya, sebuah tangan yang dingin menusuk dan tekstir kasar sekali rasanya..
Saya menahan nangis, baru kali ini saya ketakutan seperti ini! lalu tiba tiba "si rambut" ini makin mendekat kewajah saya, yang berarti si pemilik rambut ini berusaha mendekatkan diri kewajah saya...
saya memejamkan mata, sambil dalam hati komat kamit nyebut nama Allah. Tapi jujur semua blank. Ga ada yang bisa saya ingat doa2, cuma nama Allah yang masih nempel saat itu.
"PLAK" tepukan cukup keras dipipi saya langsung membuat saya bisa bergerak, seperti semua belenggu yang mengikat saya lepas semua,"dek.. sadar dek" ucap sebuah suara dan saya lihat kak Candra ada disana, spontan saya peluk kak Candra dan menangis.
"Kenapa lo?" Tanya kak Candra.Saya diam, bingung dan masih mencerna apa sebenernya terjadi, saya perhatiin TV, acaranya masih sama dan adegannya lanjutan tadi waktu kejadian si rambut datingberarti saya ga mimpi,.
Mungkin diantara kalian mengira ini hanya ketindihan bukan?Awalnya saya pun berpikir demikian.. tapi apa saya lihat ke lantai seketika membuat dada saya sesak..
dilantai sekitar sofa tempat saya tertidur, banyak berserakan rambut hitam panjang yang ntah datang darimana..
Rambut rambut panjang itu seakan menegaskan kalau apa yang tadi itu bukanlah mimpi. TADI SOSOK ITU MEMANG DISINI!Saya masih belum mampu melupakan sentuhan dingin yang kasar itu..Apa mau dia?? Kenapa sekarang mengarah ke saya??
Sekujur badan saya basah oleh keringat, tangan saya masih gemetaran membayangkan sentuhan dingin yang sungguh menusuk itu.."Kenapa dek? Hey!cerita kenapa?" Tanya kak Candra dengan nada khawatir.
Lalu saya mulai menceritakan kejadian antara mimpi dan tidak itu, tapi melihat rambut yang bereserakan dilantai, membuat kak Candra dam om Kurnia berkesimpulan kalau itu bukanlah mimpi semata..
Akhirmya Om Kurnia memanggil mba Tuti untuk membawa sapu dan pengki, lalu meminta mba Tuti membersihkan rambut yang berserakan dilantai.Saat mba Tuti datang membawa sapu dan pengki, mba Tuti nampak kaget melihat saya,
"astagfirullah non Eva, kenapa? Sakit non? Pucet banget!"
"Ga apa mba, tolong dibersihkan aja lantainya" kata saya, karena tidak mau membuat mba Tuti takut.Mba Tuti segera melihat kelantai, dan dia Nampak kaget. Dengan buru buru dia menyapu rambut2 tersebut sambil komat kamit istigfar.
"Dek mau tidur tempat kak Aina aja?" Tanya kak Candra masih dengan muka khawatir."Engga kak, disini aja, takutnya dia ngikutin.. kasian nanti kak Aina sama anak anaknya, masih pada bayi, lebih sensi" jawab saya setelah menimbang nimbang.
Akhirnya kami ber 4 malam itu tidur di rumah..Sedangkan papa, mama dan mas Gio masih di rumah pak Musa, mungkin menunggu proses penyembuhan kak Bella.
Kalau suruh balik kesana, jujur saya juga ga mau, kayanya lebih horor disana dengan mendengar suara teriakan2 dan berisiknya makhluk2 halus yang berebut masuk badan kakak saya ketimbang berada di rumah besar ini berempat.
Kami memutuskan tidur dikamar masing-masing dan om Kurnia tidur di kamar tamu, di lantai bawah dekat ruang tv. Saya naik melalui tangga ke kamar saya di lantai 2 yang bersebelahan dengan kamar kak Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERROR
TerrorCerita ini terjadi waktu saya SMP, sekitar tahun 2000an awal. Kini saya sudah berumur 33 tahun. Saya bungsu dari 4 bersaudara, kakak pertama saya perempuan, sebut aja Aina, yang kedua perempuan juga, sebut aja Bella dan yang ketiga laki2, sebut aja...