Suthage seuchyeogan
(Sudah lama berlalu)
Gamjeongdeure mudyeojineun gamgak
(Inderaku mati rasa dalam perasaan)
Eonjebuteonga iksukhaejyeobeorin
(Sejak kapan aku terbiasa dengannya?)
Maeumeul sumgineun beopdeul
(Cara untuk menyembunyikan perasaanku)
🐧🐧🐧🐧Sebenarnya apasih yang orang harapkan pada hari ulangtahun mereka?kado yang mewah?kue ulang tahun?pesta yang megah?kasih sayang keluarga?atau bahkan surprise dari pacar mungkin?. Bagiku semua itu sudah tidak penting lagi bahkan aku sangat membencinya. Bagaimana tidak?tepat pada ulang tahunku yg ke 17 dimana semua remaja seusia ku marayakan hari yang sangat spesial bahkan itu adalah sweet seventeen yang pastinya paling ditunggu-tunggu, dan tepat 2 tahun yang lalu saat itu adalah hari ulang tahun terburuk yang pernah aku alami seumur hidupku.
Aku mungkin tak begitu mengharap kan hadiah, kue, ataupun pesta. Tapi satu hal yg benar-benar membuatku seperti ini adalah kasih sayang orangtua sudah tidak akan aku dapatkan lagi, aku membenci mengingat itu semua. Tepat pada ulangtahun ku keluarga yg sangat aku cintai meninggalkan ku untuk selamanya dan terlebih lagi mereka meninggal ketika berusaha memberiku kejutan ulangtahun untukku. Dan itu membuatku membenci semua hal yang berhubungan dengan hari ulang tahun bahkan diriku sendiri karena aku penyebab kedua orangtuaku meninggal.
" Eonnie...... bangun cepat, bantu Aku membuat kue. Ayo eonnie banguuunnnn,,,,.." Seulgi mengguncangkan tubuh Irene yang terlelap itu dengan kencang.
"Hmmmmmm,,,.." Irene menggeliat berusaha bangun dengan masih mata tertutup.
"Ada apa Seulgi? eonnie masih mengantuk sekali." Mata Irene sudah terbuka dan melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 04.12 dini hari
"Bantu aku membuat kue please...." jawab Seulgi dengan cengiran lebar sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
"Membuat kue? kamu tidak tahu ini jam berapa?" Tanya Irene yang masih tidak percaya seulgi membangunkannya tengah dini hari seperti ini hanya untuk membuat kue
"Aku tahu kok, aku mohon eonnie yaaaaa please......" Mohon seulgi dengan mata tertutup dan kedua telapak tangan nya ditangkup sambil digosok-gosok berusaha membujuk irene, takut takut Irene akan menolak permohonan nya
"Aaaahhh ya ampun,,,, baiklah baiklah..." mendesah lelah Irene melihat seulgi yang seperti itupun tidak tega akhirnya mengiyakan
"Serius??" Mendengar itupun seulgi membuka matanya dan menatap Irene meminta jawaban pasti. Dan Irene hanya tersenyum dan mengganguk mengiyakan
" Yaaaaaaa gomawo eonnie......"Dengan cepet seulgi memeluk tubuh Irene dengan semangat hingga yang tadinya duduk terjatuh saking semangatnya. Untung saja itu dikasur tidak terbayangkan jika Ia dan seulgi terjatuh ke lantai, uuuh pasti sakit sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT'S OKAY
Fanfiction"Aku membenci semua hal tentang ulang tahun, aku membeci diriku, dan aku membenci hidupku" tangis Irene pecah mengingat semua kenangan buruk itu "Jika seperti itu kenapa kau masih disini?" Jawab lelaki itu datar. *Mianhae masih tahap belajar🤭