Chapter 1

14 3 0
                                    

Selamat membaca.

Bantu cari typo.

|||||

Hai.

Ini tulisan pertamaku dalam buku yang diberikan oleh Mama, mungkin semacam buku Diary atau apapun sebutannya itu. But, this is a new friend for me after Leo. Kata Mama, Aku bisa menuangkan segala isi hati di dalam sini. Tidak harus banyak bicara, tidak harus berinteraksi, tidak ada tatap muka, dan tentu tidak ada perasaan takut ataupun gelisah. Hanya perlu menggores tinta merangkai kata sesuai apa yang sedang Aku rasa.

Emm, sebelumnya haruskah Aku memperkenalkan diri terlebih dahulu? Aku rasa, Aku perlu melakukan itu sebagai kesan baik dalam isi tulisan pertamaku. Terlebih Aku masih sedikit bingung tentang apa yang harus Aku tulis di lembar pertama buku ini. Lagipula kita harus saling mengenal bukan?

Baik. Perkenalkan, namaku Adlileya Raine Sugara. Kamu panggil saja Leya. Usia tujuh belas tahun dengan tinggi sekitar seratus lima puluh delapan sentimeter dan massa tubuh kisaran empat puluh delapan kilogram, gak tau kalau udah naik lagi, hehe. Aku anak perempuan dari Papa Aidan Sugara dan Mama Kiara. Dan saudari kembar dari Edhlileo Radhi Sugara.

Yaps, Aku dan Leo saudara kembar selisih enam setengah menit. Dan Leo lahir terlebih dahulu daripada Aku. Kita selalu bersama, emm maksudku, Leo yang selalu ada untukku, apalagi setelah kejadian -itu-. Selama ini Leo berperan sangat baik sebagai seorang kakak bahkan sebagai sahabat bagiku. Perasaan nyaman dan aman selalu ku dapatkan bila dekat dalam jangkauannya. Meskipun Aku tidak selalu memberi respon baik padanya.

I'm sorry, Leo.

Perlu diketahui, mempunyai saudara kembar bukan berarti semua hal selalu sama. Terlebih Aku dan Leo itu kembar fraternal, tidak memiliki gen yang sama, maka dari itu terlahir dengan jenis kelamin yang berbeda, tentu saja. Dan masih banyak pembeda diantara kita selain gender ini. Salah satunya.

I have Social anxiety disorder. Dan Aku tidak baik-baik saja dengan itu.

Sangat berbeda dengan Leo, Dia bebas, Dia pemberani, berjiwa pemimpin seperti Papa, tidak ada rasa takut dan gelisah sedikitpun dalam dirinya. Leo bisa merasakan duduk di baku sekolah sejak usia TK hingga saat ini duduk di bangku kelas sebelas, tentu juga mempunyai banyak teman. Bisa menjadi ketua tim Basket, Bahkan kemarin Aku dengar Leo bercerita Dia baru saja mendapat posisi sebagai ketua OSIS di Smanda, SMA-nya.

Dan Aku? Jauh berbanding terbalik darinya.

Bicara soal Sekolah, dulu juga Aku pernah duduk di bangku TK, tidak lama. Sampai kejadian -itu- bermula. Oke, Ingatkan Aku untuk tidak mengingatnya lagi. Memulai perubahan dari detik ini.

Dan hari ini juga untuk pertama kalinya Aku akan menginjakkan kaki lagi di lingkungan sekolah formal setelah lama menjalani home schooling.

"Sayang, sudah siap? Turun dulu, kita sarapan sama-sama. Mama tunggu di bawah." Suara Mama disertai ketukan di pintu membuyarkan konsentrasi menulis pertamaku. Suaranya terdengar riang. Aku tebak Mama bahagia sekali di hari pertama -kebebasanku- ini.

Lain hal-nya denganku yang masih sedikit merasa tidak yakin dengan keputusan yang Aku ambil. Sejenak Aku memejamkan mata dan menghembuskan napas "Ayolah Ley, demi kebahagiaan Mama, kamu harus lawan ketakutan itu". Semangatku pada diri sendiri.

"Iya Ma, Sebentar." Jawabku berlanjut pada tulisan yang belum sepenuhnya usai.

Aku akhiri perkenalan dan kisah kelamnya sampai di sini. Do'akan Aku bisa memulainya lagi dengan lebih baik. See you.

-Adlileya Raine Sugara.-

|||||

Helow epribadeeeeh.

Assalamualaikum.

Selamat datang di lapak saya. Heheheh.

Semoga kalian suka.

Ngga juga gapapa. Sans aja.

Ini cerita pertama yang pastinya masih sangat jauh dari kata sempurna. Mohon bimbingan, kritik, dan sarannya ya guys. Jangan lupa dukungannya juga.

Chapter pertama dikit aja dulu, hehe. Yang penting ceritanya beres. Doakan saja imajinasi saya lanjay. Lancar jaya.

Terimakasih sudah membaca. luv luv.
Salam, selli yu.
sssiyyu

Wassalamualaikum.

Hak cipta dilindungi Allah SWT.

Update

Monday, June 1.

AdlileyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang