"SARADA?!"
Laki-laki yang meneriaki nama Sarada itu dibuat terkejut oleh Sarada yang tengah asyik berpelukan dengan seorang lelaki lain.
"Abaikan dia, Sarada" bisik Izaki ke telinga Sarada
Sarada mengangguk masih dalam pelukkan Izaki. Ia tak kuasa menahan diri untuk menjelaskan siapa dan kenapa ini semua terjadi.
"Sara..da?" lirihan Boruto terdengar jelas dikedua telinga milik Sarada
Sarada melepaskan pelukkannya. Ia menghapus jejak air matanya dan mulai menatap Boruto.
"Ma-maaf jika menggangu kalian" ucap Boruto merasa bersalah padahal rasanya lebih dari sekedar rasa bersalah. Ada rasa lain tetapi dia tak tahu itu apa
"Tidak apa apa, aku baik. Kau ada perlu apa mengejarku?" Pertanyaan Sarada membuat dirinya kebingungan
Setelah melihat kejadian didepannya membuat Boruto lupa mengapa ia harus mengejar Sarada.
"A-ano, aku pikir kau kenapa kenapa. Ternyata kau sudah bersama dengan dia disini. Kau tahu? A-aku mengkhawatirkanmu"
Mata Sarada membulat. Ingin rasanya ia memberitahu apa yang sebenarnya terjadi sekarang. Namun, Boruto malah berlari pergi meninggalkannya.
"Apa maksudnya?" gumam Sarada bingung
"Aku rasa ada hasrat lain didalam dirinya"
"Maksudmu?"
"Sedari tadi aku melihatnya, tatapan matanya, dan perkataannya membuatku yakin ada hasrat yang tersembunyi terhadapmu"
"Kalau itu memang ada, makna nya kau akan baik baik saja" sambung Izaki
"Maksudmu baik baik saja bagaimana?" tanya Sarada kebingungan
"Artinya perasaanmu terbalas, Sarada"
***
"Apa benar ya?" Sarada sibuk mencetek-cetek pena miliknya sembari berfikir
"Artinya perasaanmu terbalas, Sarada"
"Kalau memang benar, aku tidak perlu risau seperti ini" Sarada menopang dagunya dengan kedua telapak tangannya
Sarada beranjak berdiri menghampiri salah satu teman sekelasnya di belakang.
"Sumire kemana ya?" Sarada bertanya kepada Namida, salah satu teman dekat Sumire
"Dia di taman sekolah" jawab Namida
"Baiklah, terima kasih"
Sarada bergegas berjalan santai menuju Sumire yang berada di taman sekolah.
Sarada tak sabar ingin memberitahu kabar bahagia ini kepada Sumire.
Senyuman Sarada menghilang disaat dirinya menemukan dua orang yang sangat familliar di depannya.
"Sumire, aku menyukaimu"
"Maaf Boruto, aku hanya menganggapmu sebagai teman. Tidak lebih daripada itu" ucap Sumire santai
"Tapi, kasih aku kesempatan satu kali lagi. Aku akan membuatmu membalas perasaanku" Boruto menyatukan kedua telapak tangannya dan memohon
"Katakan tidak Sumire! Kau sahabatku kan!?"
"Boruto, aku..."
"Aku mohon, tidak! Katakan tidak!!"
"...baiklah, kita berkencan besok. Tapi, jika perasaanku sama saja, kau sebaiknya mundur dan jangan dekati aku lagi!" Sumire mengancam lalu pergi meninggalkan Boruto sendirian
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Caramel Macchiato
Fanfic[ c o m p l e t e d ] Kalian tahu kopi ini? Di mana di bagian atas rasanya pahit. Namun, di bawahnya terdapat krim susu yang manis. Sama seperti kisah Cinta Sarada. Awalnya sangat pahit sekali karena ia harus terjebak dalam Friendzone (Zona Teman) T...