Setelah pulang sekolah mereka tidak langsung pulang dulu, mereka berjalan jalan terlebih dahulu. Maklumlah.. pasangan baru kan? pasti lagi lengket lengket nya kan? nanti mah kalau udah kelamaan..yagituu..
Raina memejamkan matanya seraya memeluk tubuh Revan dari belakang.
Revan yang merasakan ada yang berbeda oleh Raina? biasnya Raina banyak bicara kalau bersama nya kan?tapi kenapa dia tadi tadi keluarr perkaraan sekolahan terdiam?apa jangan jangan..bukan Raina!. Revan melirik ke arah kaca spion motor nya yang langsung mendapatkan Raina yang memejamkan matanya di punggungnya. Apa mungkin Raina sedang lelah?"Raina?"Raina mendengar lalu membalas nya dengan deheman.
"Hm"
"Lo gapapa?"Raina menggelengkan kepalanya masih memejamkan matanya.
"Lo gak lagi sakit kan?"Raina menggelengkan kepalanya lagi.
"Ngga Revan.."balas Raina masih memejamkan matanya.
"Lo ngantuk ya? pasti lo kecapean kan? yaudah kita balik--"Raina membuka matanya lalu menegakkan tubuhnya kembali.
"Gue gak ngantuk"potong Raina.
"Terus kenapa?"
"Gue..cuma kepikiran aja sama ucapan Dirga"Revan terdiam sejenak. Jangan cemburuan bang..
"Ucapan yang mana?"Raina mengingat ucapan Dirga membuat dirinya menjadi pusing.
"Tentang dia yang panggil gue anak manja"ujar Raina membuat revan terdiam lagi.
"Kenapa lo pikirin?"Raina terdiam sejenak lalu tersenyum mendengar nada bicara Revan yang mulai cemburu. Tangan Raina melingkar di pinggang Revan membuat Revan tersenyum tipis.
"Jangan cemburu ya.."bujuk Raina membuat Revan menghela nafasnya.
"Gimana gak cemburu coba?kalo dari tadi lo diem itu cuma mikirin Dirga?"ucap Revan tanpa menoleh.
"Hm..gue gak bermaksut buat lo cemburu kok.."ucap Raina dengan lembut membuat Revan yang mendengarnya langsung terkekeh.
"Loh kok ketawa?"
"Habisnya lo gemesin banget si Rai"gemes Revan membuat Raina memanyunkan bibirnya.
"Kita mau main kemana?"tanya Raina mengalihkan topik pembicaraan.
Revan tersenyum tipis di dalam halm fullfacenya. Mendengar ucapan Raina yang mengalihkan topik pembicaraan sungguh membuat nya penasaran sekaligus takut kehilangan Raina juga.
"Rumah gue dulu ya"Raina Menganggukkan kepalanya seraya tersenyum.
"Hm.. ngomong ngomong kita gak pakai embel-embel aku/kamu gitu Rai?"tanya Revan agak kikuk membuat Raina menegakkan tubuhnya lagi.
"Seterah"
"Yaudah kita coba aku/kamu ya"Raina Mengangguk kecil.
"Okey"
"Perjanjiannya..kalo kita salah ngomong dan gak pakai embel-embel aku/kamu,kita dapat sangsi"Raina mengerutkan keningnya.
"Sangsi?"Revan Mengangguk.
"Setiap kali salah diantara kita bakal kena sama sangsi. Sangsi kalo Lo salah ngomong,gue bakal kasih hukuman"Raina menelan ludah nya sendiri.
"H-hukuman?"Revan Mengangguk mantap.
"A-apaan tuh?"Revan tersenyum.
"Ada deh.."balas revan membuat Raina terdiam sejenak.
"Oke no problem"Revan tersenyum penuh kemenangan.
"Jadi sangsi lo apa?"Raina berpikir keras untuk mendapatkan keuntungan dari peraturan ini.
"Kalo lo salah,lo harus traktir gue!"Revan terkekeh.
"Pikiran lo makan Mulu Rai,apa jangan jangan nanti gue juga di jadiin makanan lagi?"pertanyaan horor dari Revan membuat Raina memukul pundak nya.
"Apaansi, emang nya gue vampir"Revan tertawa lalu mengangguk.
"Setuju?"
"Okey setuju!"
"Deal?"
"Deal!"
Hening.
"Hm..aku boleh nanya?"tanya Raina dengan ragu.
"Yaa.. nanya aja kali Rai"Raina Mengangguk lalu memeluk erat tubuh Revan dari belakang.
"Nanti di perpisahan kelas 12 kita mau tampil lagu apa?"Revan terdiam sejenak.
"Apa yang enak?"raina memikirkan dulu sebelum menjawab.
"Gimana lagu yang judulnya'salam diriku' ?"Revan mengingat lagu dan lirik itu dulu.
"Boleh juga Rai,kan tema utama nya perpisahan"ujar Revan membuat Raina tersenyum.
"Bagus kan? kisah cerita cinta di masa SMA nya tersingkir karena mereka memilih masing-masing menjauh untuk mengejar impiannya, sampai mereka dipertemukan lagi"Revan Mengangguk mendengar penjelasan Raina.
"Tapi aku gak mau ah jadi dia"Raina mengerutkan keningnya.
"Kenapa?"
"Nanti LDR sama kamu lagi"Raina terkekeh kecil mendengarnya.
"Raina?"
"Hm"
"Janji gak bakal tinggalin aku?"
"Kok tiba-tiba ngomong gitu?"
"Ya gapapa,janji ya?"
"Iya Revan.."
"Walaupun banyak halangan di hubungan kita kali ini,kamu gak akan tinggalin aku kan?"raina terdiam sejenak.
"Iya aku janji" Revan tersenyum mendengarnya.
"Aku juga janji"Raina mengerutkan keningnya lalu memindahkan kepalanya di samping bahu kanan Revan.
"Janji apa?"
"Janji selalu ada disamping kamu,janji akan selalu mencintai kamu, janji akan lindungi kamu, untuk selamanya"Raina tersenyum tipis mendengarnya.
"Jangan hanya janji,tapi buktikan"Revan tersenyum kecil.
"Bakal dibuktikan mulai detik ini juga"balas revan mantap. Raina tersenyum penuh arti mendengar nya.
Bersambung
Bucin akut?
I'm sorry guys..Follow Ig author:@jeonhye31
Love you all👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Gril 🌧️ (TAMAT)
Novela Juvenil'hidup ku, bisa di bilang hanya berwarna hitam abu-abu tidak ada warna terang benderang Seperti langit di siang hari, hidup ku hanyalah langit malam,yang hanya di terangin bintang bintang yang sangat jauh dari ku,saking gelap nya. Bahkan aku sampai...