Part #3

58 7 3
                                    

Sudah 3 bulan Yanti menjalin hubungan dengan Khairin. Dan perasaan Yanti tetap sama. Berasa hampa dan hambar. Rasa nyaman dan sayang hilang begitu saja setelah tau Kahirin itu seperti apa.

Seperti saat ini, Yanti sedang di sibukkan dengan pelanggan pelanggan Herva Collection. Sedangkan handphone Yanti terus berdering. Yanti tidak tau kalo Kahirin terus menerus menelfon Yanti.

Setelah toko Herva Collection sepi, Yanti pun membuka handphonenya 5 panggilan tak terjawab dan beberapa pesan dari Khairin.

*Khairin

"Neng, kamu itu lagi apa sih. Kenapa telfon aa gak di angkat-angkat"

"Neng kamu itu kerja apa lagi selingkuh, telfon ko gak di angkat".

Masih banyak lagi pesan yang membuat hati Yanti kesal dan marah. Yanti sudah benar benar marah. Ia kecewa dengan Khairin.

",Yant. Kenapa ?" Kata Ayu.

"Gak papa teh".

"Beneran nih, tapi ko kaya yang kesel banget si".

"Hufh. Iya beneran teh, aku gak papa" jawab Yanti dengan senyumannya.

"Ya sudah teteh ke sana dulu ya, ada yang beli tuh" jawab Ayu penjaga toko keperluan sekolah.

"Iya teh".

Yanti pun dengan perasaan kesal, kecewa, dan marah mengutak ngatik handphone nya. Dan ia bosan akhirnya membuka aplikasi Facebook.

Di beranda ia bolak balik melihat postingan orang orang dan juga setatus berbagai macam, ada yang galau, senang, sedih, ngelucu dan masih banyak lagi. Tapi ada satu postingan yang membuat Yanti berhenti menggerakkan ibu jarinya.

Ia melihat postingan salah' satu tetangganya yang sangat jarang ada di rumah. Ia selalu merantau. Dia jarang berada di rumah. Dia sebenarnya sahabat kakak ku.

Aku menglike postingannya setatusnya.
Dan tiba tiba dia chatting Yanti lewat inbox.

"Assalamu'alaikum, lagi apa deh geulis (cantik)".

"Waallaikumsallam, lagi duduk aja A di depan toko".

"Oh, kenapa setatusnya galau terus" tanyanya.

"😊 Gak papa A, biasa lagi ngelebay aja" bales Yanti.

Gak terasa rasa kesal dan marah Yanti sudah mereda yang ada hanya rasa senang.

Setelah chatting chatting an itu. Hari demi hari Yanti merasakan nyaman. Berasa ada getaran getaran di hati Yanti. Berasa ada yang beda.
Dan hari demi hari. Yanti dan Khairin hubungannya semakin menjauh. Khairin semakin tidak jelas bagi Yanti. Setiap ngobrol berdua, Khairin selalu menjawab tidak pas dan tidak sesuai dengan topik pembicaraannya.

Yanti bilang A tapi di jawabnya B.
Dan Yanti tambah tidak nyaman atas ke egoisan Khairin. Emosinya Khairin.
Yanti sudah merasa cape melanjutkan hubungannya ini dengan Khairin. Dari awal Yanti sudah mengira, kalo hati d paksa. Pasti tidak baik kedepannya.

Akhirnya Yanti memutuskan lebih baik menyerah. Mengakhiri hubungannya.
Khairin sempat menolaknya. Ia tidak terima atas keputusan Yanti.

"Yanti kan udah bilang sama Aa dari awal juga. Kalo Yanti tidak bisa nerima Aa sebagai pendamping Yanti. Tapi Aa malah mengajukan, kalo Yanti tidak cocok dengan Aa, Yanti boleh mengakhiri hubungan ini. Dan sekarang Yanti sudah tidak sanggup lagi menjalani hubungan ini" kata Yanti.

"Sejujurnya Yanti cape di atur atur Aa, AA egois, marah marah terus".

"Yanti tidak suka laki laki kasar A". Lanjut Yanti.

"Dan sekali lagi Yanti minta maaf"

"Dasar wanita tidak punya perasaan. Kenapa dulu kamu mau menycoba nya kalo akhirnya kamu memutuskan hubungan ini".

"Tapi Aa yang bilang kal-".

Tut Tut.

Telfon nya ia akhiri dengan kasar. Yanti hanya beristighfar menenangkan hatinya.

"Astaghfirullah".


Bersambung. . . .

My LoVe JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang