Tap!
“Hai, HoSeok… Apa kabar? Semoga kau benar-benar beristirahat dengan tenang…
Maaf, aku baru bisa mengunjungimu sekarang. Aku sedang sibuk dengan persiapan ujian di sekolah. Sebentar lagi, kami akan mengadakan ujian negara di sekolah, jadi aku tidak sempat mengunjungimu kemarin-kemarin. Sekali lagi, maafkan aku.
Ini sudah sebulan sejak kedatangan bayanganmu di apartemenmu. Dan kau memohon banyak padaku.
Salah satu permohonanmu telah kulakukan, HoSeok…
Seseorang menemuiku saat aku masih kalut dalam kesendirian dan kesedihanku. Seseorang itu telah mengubah jalan pikiranku, mengubah pendirianku selama ini. Seseorang itu adalah seseorang yang sangat kau kenal, HoSeok.
Dia adalah Min YoonGi, temanmu.
Ia datang ke apartemen malam-malam, dan memelukku. Entah kenapa, pelukannya itu membuatku merasa sedikit bersemangat, dan sedikit mengurangi kesedihanku selama ini karenamu. Dan, lama-kelamaan, aku mulai merasa aku harus bersikap realistis, YoonGi adalah pasangan nyataku dan kau adalah masa laluku yang masih terngiang jelas di pikiranku. Maafkan aku harus mengatakanmu seperti itu, tapi aku ingin bersikap realistis pada semua yang telah terjadi di kehidupanku selama ini.
YoonGi cukup mengasyikkan bagiku, meskipun terkadang, dia terlalu dingin dan cuek. Saat tahu bahwa aku dan YoonGi berpacaran, aku berharap kau tersenyum di atas sana, karena sedikit demi sedikit, aku bisa melupakanmu—meskipun tidak seutuhnya aku akan melupakanmu dari ingatanku. Dan teman-temanmu yang sempat mendekatiku itu terkejut saat tahu bahwa aku dan YoonGi berpacaran, tapi setelah itu mereka mengucapkan selamat padaku dan YoonGi.
Mungkin, hal ini memang mengejutkan, tapi ini adalah hal yang wajar—atau mungkin sebuah hal yang wajar bagiku.
Mungkin ada beberapa permohonanmu yang masih belum bisa kucapai dan belum bisa kulakukan untukmu, seperti menangisimu setiap malam…
Memang, sekarang aku sudah bisa mengontrol diriku agar tidak menangisimu, tapi, terkadang aku tidak bisa dan langsung menangs—karena stress dan faktor utamanya karenamu… Lalu—“
“_______-ah, sudah saatnya kita pulang… Langitnya sudah mulai gelap…,” YoonGi menepuk bahuku dan mengngatkanku. Aku menengadahkan kepalaku, dan melihat langit yang memang mulai gelap, berisi gumpalan-gumpalan awan gelap yang mulai menggantung di langit sore Chungcheong seperti ini. Aku kembali menundukkan kepalaku, lalu mengelus nisan lelaki masa laluku itu.
“Maafkan aku, tapi aku harus pergi sekarang. Langitnya mulai gelap, sepertinya salju pertama akan jatuh. Kalau kau masih berada di sini, mungkin kau telah senang dan akan mengajakku keluar rumah untuk kencan denganmu. Tapi, itu mustahil, iya, kan? Haaah…, mungkin ini terlalu cepat, tapi saat kelulusan nanti, akan mengunjungimu lagi. Selamat tinggal, HoSeok… Semoga kau tenang di sana… Aku mencintaimu…,” ucapku, lalu mengecup nisannya, mengelus nisannya sekali lagi, menaruh seikat bunga di atas nisannya, dan bangkit.
“HoSeok-ah… Maafkan kami, tapi kami pergi dulu… Kami akan mengunjungimu lagi,” ucap YoonGi, lalu menaruh seikat bunga juga di atas nisan lelaki itu. Di atas nisan lelaki itu, masih tersimpan fotonya saat ia masih hidup dulu, senyum lebarnya terpampang jelas di wajahnya. Aku tersenyum tipis saat melihat fotonya, sebelum akhirnya aku menggandeng tangan YoonGi dan mengajaknya pergi.
“Selamat tinggal, HoSeok…”
“Dan selamat kau telah memindahkan perasaanmu pada YoonGi, _______-ah… Semoga kau bahagia bersamanya—lebih bahagia daripada saat kau masih bersamaku dulu…!” ucap sebuah suara dari belakangku. Aku menolehkan kepalaku saat mendengar suara tersebut.
Nihil.
Tapi aku tersenyum.
“Ya, terima kasih untuk selama ini, Jung HoSeok…”
END
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hing, aku sebenernya nggak tau mau bilang apa, tapi makasih buat yang udah baca Voicemail sama I Miss You So Bad My Hope*_*)b tapiiii, masalahnya, aku bikin FFnya IFNT SungYeol kayaknya bedanya jauuuuh banget.-. Please support me~! Biar nggak tambah garing FFku.-. Ppai~!
KAMU SEDANG MEMBACA
Moved On From You (Triquel Voicemail: J-Hope BTS Indonesia ver.)
FanfictionDan akhirnya, kau memutuskan untuk berpindah hati darinya.