Part [01]

6.7K 251 2
                                    


Prilly baru sampai di restoran bertemu dengan sahabatnya.

"Hai ra?"sapa prilly pada maura yang di sebut ra,mendongak melihat muka masam sahabatnya.

"Kenapa loe muka loe jelek amat?"Sindir maura.

"Bukannya kasih perhatian ke,ini mah sama aja kaya bokap gue sindir sana-sini, cape gue kalau kaya gini terus?"gerutu prilly.

"Uluh-uluh tayangnya gue malah,"Ucap maura terkekeh.

"Gue itu kesel, atm gue di ambil bokap gue, dan gue mau di nikahi sama cowok sok alim, padahal gue gak suka,"ketus prilly melipat kedua tangannya di dada.

"Hah,serius loe mau di nikahi sama cowok pilihan bokap loe? kenapa loe gak terima aja mana ada cowok mau ngomong sama bapak lu langsung,"Timpal maura tersenyum simpul.

"Ogah mending lu aja yang nikah, gue mau belajar kuliah dan kerja dulu gak ingin mikirin yang belum tentu bahagia!"tukas prilly.

"Males kita ke club yuk!"tawar maura menatap prilly yang sedang komat komit entah apa yang sedang  di pikirin sahabatnya itu.

"Ayo...!"

Prilly dan maura langsung keluar dari restoran dan menaiki mobil milik maura,melaju dengan kecepatan sedang.

Beberapa menit kemudian mobil maura sudah terparkir,mereka pun memasuki tempat haram itu.

"Nyenengin diri kesini lagi, bikin kita happy ya ra?"Celetuk prilly sedikit berteriak karna nada musik sangat keras.

"Iya."balas maura ikut berteriak.

Mereka langsung berjoget dan meliuk-liuk tubuh mereka bercampuran laki-laki dan perempuan,menikmati musik yang sangat keras.

Prilly langsung menuju bar untuk meminum beberapa botol minuman mabuk itu.

"Nona cukup jangan terlalu banyak minum, nanti gak bisa pulang?"Tanya pemilik barnya,merasa kawatir.

"Diem loe!beraninya ikut campur urusan gue?"Sinis prilly sempoyongan menjauh dari meja bar.

Prilly langsung keluar dari club sendiri karna sangat pusing mendengar suara berisik,ia pun terus berjalan tanpa arah dan sering terjatuh bahkan baju yang ia pakai terlalu terbuka yang sangat minim.

Arrrghhh

"Pusing banget sih?kenapa gue selalu bikin ulah karna ayah terlalu sibuk dengan kehidupannya sendiri, tanpa memikirkanku,"

"Ayah datang ke rumah menyuruhku menikah, se'enak jidat main nikahin gue sama orang asing?"

"Hahaha,prilly benci sama ayah...!"prilly berteriak sambil terisak di jalan yang sepi,seandainya harry sang ayah tidak mengabaikan perhatiannya ia akan menjadi gadis yang baik dan penurut, tapi mustahil sang ayah sibuk dengan keluarga barunya.

Beberapa menit yang lalu, prilly baru sampai rumah dengan sempoyongan ia bisa pulang tanpa takut ada orang lain yang berniat jahat.

"Prilly?"panggil harry datar.

"Hai...ayah?mau marahi prilly lagi kan silahkan,kalau sampai ayah berani menikahi ku sama pilihan ayah prilly gak bakal tinggal diem, yah?"ucap prilly tertawa geli.

Harry yang melihat putrinya mabuk berat sangat geram,langsung menarik putrinya ke arah kamar untuk mengurungnya beberapa hari karna melanggar perjanjian antara mau berubah atau menerima pernikahan dengan pilihannya.

"Ayah gak habis pikir,setelah bundamu meninggal kamu jadi banyak tingkah dan banyak perubahan masuk ke dalam dunia gelap,apa temanmu itu pembawa buruk untukmu nak,"Batin harry.

Pria baya itu langsung keluar dari kamar putrinya, setelah mengecup kening prilly yang sudah terlelap.

Harry juga sudah menikah lagi dengan wanita lain, dan harry pun memberikan beda rumah untuk putri dan istri barunya membuatnya harus saling ganti menuju rumah putrinya atau istri,memberikan perhatian saling menjauh membuat harry sangat lelah bolak-balik ke rumah ini itu.

_________________________________

Mentari bersinar dari arah jendela membuat sang gadis cantik itu terusik karna silau.

Eugh

Prilly merasa pusing setelah bangun dari tidurnya,ia mengeliling ruangan tempat tidurnya menghela napas,karna semalam, untung tidak ada yang berbuat macam-macam.

"Shhh,pusing banget?hari ini kan kelulusan sekolah gue harus bisa sampai di sekolah."batin prilly memijit pelipisnya yang terlihat berputar.

Ia pun turun dari king size membuka selimut yang menutupi tubuhnya langsung mandi tanpa membersihkan tempat tidur.

Setelah selesai mandi dengan rambut yang basah habis keramas langsung memakai seragam putih abu-abu, baju ketat dan rok biru selutut membuat kesannya tidak enak di pandang.

"Untung pusingnya udah hilang tinggal berangkat."gumam prilly sambil berputar badan ke arah kaca besar.

"Uh,cantiknya."Batin prilly tersenyum tipis,langsung mengambil tas sekolah dan keluar dari kamar menyapa ayahnya yang sedang duduk di meja makan.

"Pagi ayah?"Sapa prilly tersenyum manis.

Harry yang melihat penampilan seragam putrinya sangat ketat membuatnya geram atas tingkah putrinya benar-benar tidak bisa di andalkan untuk berubah.

"Prilly bisa tidak pakaianmu longgarkan sedikit saja harusnya kamu bisa jaga diri jangan terlalu mempertonton kan lekuk tubuhmu pada orang lain!cepat ganti seragam sekolahmu agak lebar!"perintah harry datar.

"Yang penting prilly udah pake baju?ayah selalu ceramahi prilly siang,malam,pagi dimanapun ayah selalu ceramah,gak ada kata lain apa selain ceramahin prilly,lebih baik ayah urus aja keluarga baru ayah!"Ketus prilly langsung berhenti sarapan, untuk pergi ke sekolah tanpa pamit pada sang.

"Astagfirullahaladzim,maafkan hamba ya Allah, padahal mendiang istri hamba dan saya tidak ada sifat buruk dan pembangkang."batin harry.

Harry akan merencanakan sesuatu tanpa persetujuan putrinya saat dia pulang akan marah besar, walaupun putrinya akan lulus hari ini.

"Maafkan ayah nak,Ayah lakuin ini untuk kebahagiaanmu,"batin harry.

___________________

Siangnya prilly baru pulang sekolah sambil membawa kertas yang artinya ia lulus bahkan ingin masuk perguruan tinggi, jurusan bisnis agar suatu saat dirinya bisa berkarir dari nol sampai sukses,senyumannya langsung pudar melihat rumah di hiasi dengan berbagai bunga dan lainnya,mungkin ada pesta ayah kali pikir prilly.

Langsung masuk semakin kedalam ada kursi kusus raja dan ratu seperti pesta pernikahan.

"Ayah,ini untuk pesta apa kok kaya pesta pernikahan?"Tanya prilly menghampiri harry yang sedang berbicara dengan para pekerja.

"Pernikahanmu besok pagi."sahut harry tanpa menatap wajah putrinya.

Degh

"Ayah kok gitu sih katanya kasih prilly kesempatan untuk berubah tapi ini malah...?

"Ayah sudah kasih waktu satu bulan tapi kamu tetap tidak akan pernah berubah?maafkan ayah,ayah.lakuin ini demi kamu karna ayah gak mau putri ayah terjerumus ke dunia gelap semakin jauh,hidup kamu tidak akan pernah ada di jalan benar?jangan pernah melarikan diri dari rumah ini atau kamu akan tau akibatnya!"ancam harry datar.

"Ayah jahat?"teriak prilly berlari ke arah kamarnya.

                                     Kamarprilly

Hiks...hiks...hiks...

"Kenapa harus di nikahin sih padahal gue pengen kuliah baru aja lulus malah di suguhi menikah sejak ayah menikah dengan tante alena, ayah sering ngekang gue harusnya gue marah ayah nikah sama wanita itu, tapi ada binar bahagia di mata ayah, gue gak tega tapi balasannya malah nyuruh gue besok nikah tanpa tau dan melihat wajah calon suami gue aja gak tau, eh apaan sih calon suami amit-amit,"gumam prilly.

Ustadz Itu Suamiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang