Jumat siang—biasanya kaum penyebar benih yang merasa dirinya muslim akan bergegas ke masjid utama kampus untuk shalat Jumat. Namun setahu Pras, lebih banyak kaum Fir'aun di sini. Kalau ditanya jawabannya akan selalu kompak, yaitu menstruasi.
Lain cerita dengan para ciwinya. Sebagian akan nongkrong di kantin. Yang tajir melintir biasanya di cafetaria sekalian ngadem. Yang bokek yah di kelas saja sambil menunggu teman menaruh makanan di meja. Lalu ikut mengeksploitasi sedikit demi sedikit, sambil ghibah tipis-tipis dan bimsalabim..! Isi makanan itu menghilang secepat Kancil berlari.
Sekembalinya dari masjid, Pras telah disambut oleh isak tangis. Kelas Pelatihan Psikologis mendadak mellow dengan tisu berserakan di lantai. Pras yang pada dasarnya kepo, menghampiri sekelompok ciwi yang ngumpul di belakang.
"Kenapa sih ini? Yang cowok shalat jamaah kalian malah nangis jamaah?"
Bianca menyambutnya dengan mata sembab. Gadis berambut sebahu itu mendongak sambil mendenguskan hidung supaya ingusnya tidak meler, lalu menjelaskan, "Itu, Pras, masa Shin Joon Young-nya nggak inget sama Noh Eul ... hiks, kesian Noh Eul-nya jadi janda."
Shin Joon Young siapa? Noh Eul siapa?
Pras benar-benar tidak tahu. Seumur-umur, dia tidak pernah mengikuti dunia perdrakoran. Apalagi tahu kalau ada drama korea yang berjudul Uncontrollably Fond, yang pernah booming sebab dua tokoh utamanya adalah aktor dan aktris terkenal di Korea Selatan.
Ratna yang duduk di samping Bianca menyenggol lengan gadis itu. Mengoreksi kalau hubungan dua tokoh utamanya bukan seperti itu. "Ih, mereka belum nikah, Bi."
Ekspresi Bianca tampak terkejut. "Tapi udah tinggal serumah, 'kan?" tanyanya retoris, "ya berati udah nikah."
Ratna menipiskan bibir, mengusap air matanya yang mulai mengerak di pipi, lalu membenarkan posisi duduknya supaya menghadap Bianca. Kadang temannya memang sepolos itu. "Enggak, Biiii....?!!!" gemas Ratna. "Makanya nonton dari episode awal coba."
Bianca dan Ratna saling mendebat. Presensi Pras kini hanyalah mahluk invisible, pot bunga yang numpang memberi warna pada meja dosen di kelas. Sama sekali tak penting atau sekadar dilirik. Pras santai saja. Sudah biasa jadi mahluk tak kasat mata kala para hawa sedang mengghibah. Walau seringnya Pras ikut serta. Namun karena topik bahasan kali ini dia tak mengerti, Pras memilih duduk mengglesor saja. Menikmati kicauan dua mahluk yang kata Mulan Jamila paling seksi.
Usut punya usut, Pras punya niat terselubung. Pemuda itu sejatinya hanya butuh tempat bersembunyi. Insiden saltik mengubah Pras menjadi manusia yang ansos. Pras benar-benar tak berani menampakkan diri di muka umum. Beruntung kelasnya tidak ada yang sama dengan Avella beberapa hari ini.
Pras bertekad akan menghilang bagai ditelan ombak tsunami. Sungguh Pras cemas jika harus berhadapan langsung dengan Avella sekarang. Dia belum siap untuk menjelaskan sikap senonohnya kepada gadis itu. Dasar Pras junior sialan! Bisa-bisanya terpancing cuma karena menindih Ave—plak! Pras segera menepuk keras pipinya.
"Sadar, Pras!" Pras mengacak rambut, lalu memukul kepalanya berulang-ulang agar berhenti berfantasi liar.
"Gimana mau ketemu Avella kalau pikiran lo kotor begini anjing!" Pras membatin kesal sendiri yang sulit mengontrol hormon bercintanya.
Bianca dan Ratna yang melihat Pras menganiaya diri sendiri spontan bergidig ngeri. Takut kalau tiba-tiba Pras kesurupan. Konon katanya, kelas ini memang angker. Dulu sekali pernah ada mahasiswi yang gantung diri akibat stres skripsi tak kunjung kelar. Bagaimana jika mahasiswi itu mengganggu Pras?
"Pras?" Bianca memberanikan diri memanggil nama pemuda itu. "Istighfar, Pras."
Awalnya, Pras mengerutkan dahi mendengar ucapan Bianca, yang kemudian diam-diam tersenyum picik. Sinyalnya terlalu santer jika urusan menjahili orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
KILL ME, HEAL ME [Weekly Update]
Literatura KobiecaHanya karena satu kesalahan, Avella telah menenggelamkan kapal impiannya. Hidupnya tidak akan pernah sama lagi. Dia hanyalah seonggok manusia hina yang tidak pantas mendapat berkah Tuhan, yaitu kebahagiaan. Lalu seseorang berkata, "Di Jepang ada tr...