3|| chp.three

147 28 8
                                    

Jisoo baru saja selesai membersihkan badannya. Jisoo duduk di meja rias menatap dirinya dari pantulan cermin.

Tangannya meraba-raba untuk mengambil hpnya tapi tangannya malah memegang sebuah kertas putih.

Jisoo segera mengambil kertas putih itu dan membacanya.

' jisoo ibu minta maaf sama kamu ya, ibu pergi ke thailand tanpa bilang dan pamitan sama kamu. Tpi hari ini ibu akan bilang melalui surat ini. Ibu pergi hari ini karena ada masalah di perusahaan papa, mungkin ibu di sana selama 1 bulan, tapi ibu juga nggak tau. Kamu di sana jaga diri baik-baik ya. Dan ya ibu juga sudah mentransfer uang sebesar 5 jt ke rekening mu. Ibu tau mungkin itu terlalu besar. Maaf ya sayang. Ibu sayang jisoo.'

Jisoo menghela kan nafasnya dan meletakkan surat itu kembali.

"Kenapa ibu tak bilang atau menelfon atau mungkin mengirim ku SMS.huhh" Ucap jisoo.

" Uang sebesar itu mau ku apakan? Aku tak sanggup menghabiskannya" Ucapnya.

Perlu kalian ketahui, jisoo ini bukan tipe anak yang boros. Terbukti saat ibunya
mengirim uang ke rekeningnya setiap ibunya pergi keluar kota dan jumlah nya tak terlalu besar namu jisoo malah menganggap itu nilai yang sangat besar, hingga dua tahun uang yang dikirimkan oleh ibunya tak pernah ia ambil dan terkumpul hingga jumlahnya sangat besar dan tak terhitung.

Jisoo mengambil ponselnya berniat menelfon jungkook.

Jungkook tengah bermain game bersama teman-temannya, Tiba-tiba jisoo menelfon nya, dan meng pause gamenya untuk mengangkat telefon dari jisoo.

"Sebentar ya, gw mau angkat telefon dulu" Dan di angguki jimin dan Taehyung.

"Ya jisoo? Ada apa?"

"Kau di mana?"

"Aku sedang main dengan temanku, ada apa?"

"Tidak... Ku kira kau sedang di rumah. Tadinya aku ingin kau ke sini menemaniku, ibuku pergi ke thailand untuk sebulan. Aku tak memaksa jika tak bisa tak apa"

"Mmm, baiklah tunggu aku di rumah, aku akan kesana"

"Tapikan kau sedang main dengan temanmu"

"Tak apa, kau lebih penting bagiku"

Jisoo tersenyum malu mendengar nya.

"Baiklah. Jika ke sini bawakan aku ice cream ya, aku ingin ice cream"

"Iya sayang, aku akan belikan kalo perlu ama pabriknya. Ya udah aku ke sana"

"Ya, Hati-hati"

Tutt. Panggilan pun terputus secara bersamaan. Sambil menunggu jungkook datang jisoo mengambil laptop nya untuk melanjutkan film drama 'the world of the married' yang tengah tranding. Sesekali jisoo marah-marah tak jelas dan melontarkan kata-kata untuk sang pelakornya. Hahaha.

Jungkook bergegas mengambil jaket dan kunci motornya buru-buru. J-hope yang menatap jungkook bingung ia pun bertanya pada jungkook.

"Kook mau kemana?"

"Mau ke rumah jisoo bang"

"Ohh, ya udah hati-hati"

"Ya"

Jungkook pun segera menaiki motornya menancapkan gas ke rumah jisoo. Saat di tengah jalan jungkook berhenti di minimarket dan membeli sekotak sedang ice cream rasa cokelat untuk jisoo. Ya memang jisoo menyukai ice cream rasa cokelat.

Setelah membeli ice cream jungkook kembali mengendarai motornya ke rumah jisoo. Jungkook memarkirkan motornya di teras rumah jisoo dan segera masuk dengan mengenggam kantong plastik berisi ice cream.

Jungkook segera naik ke lantai satu tepat kamar jisoo. "Babby" Seru jungkook bertepatan dengan jisoo yang baru keluar dari kamar mandi. Jisoo berjalan ke arah jungkook dan berdiri di hadapan jungkook.

"Kau sudah datang?"

"Seperti yang kau lihat"

"Mana ice cream ku?" Jungkook menyodorkan plastik tersebut.

Jisoo segera mengambilnya dan membukanya. "Ahhh ini sangat enak, terimakasih Jung"

Jungkook hanya mengangkat jempolnya bertanda 'oke' seraya menghampaskan tubuhnya ke kasur lembut jisoo.

Jisoo berjalan ke arah kasur dan duduk di samping jungkook seraya membawa ice creamnya, sambil ia menyantap ice creamnya ia melanjutkan menonton drama nya.

"Kau sedang menonton apa aku di cuekin"

"Film pelakor"

"Apa?" Jungkook yang penasaran melihat film apa yang bikin dirinya di cuekin oleh jisoo.

"Ini film apa sih?"

"Ish, di bilang film pelakor"

"Judulnya?"

"The world of the married. Sudah jangan ganggu aku, aku jadi tak serius menontonnya" Ucap jisoo. Tapi jungkook bukannya diam malah ia terus menganggu jisoo. Dengan cara menoel-noel pipi, dagu jisoo.

"Ishh apasih jung! Bisa diem ga?"

"Nggak" Jungkook terus menoel-noel pipi jisoo.

"Jung ishh diem!"

"Nggak bisa" Ucap jungkook. Kali ini ia mengelitiki jisoo.

"Hahaha Jung hahaha hen... Hahaha hentikan geli" Jisoo menggeliat geli.

"Tak mau"

"Jungkook, hahaha"

Karena jisoo mulai kesal ia pun mendorong jungkook hingga terjungkal jatuh ke bawah.

Bugh!

"Pftt, hahahahaha" Jisoo tertawa bahak-bahak.

"Jangan tertawa cepat bantu aku"

"Yaya" Jisoo turun dari kasurnya mengulurkan tangannya ke jungkook. Jungkook menerima uluran tersebut. Bukannya bangun jungkook menarik jisoo hingga ikut terjatuh di atas tubuh jungkook.

Jungkook menatap jisoo dan sebaliknya.

"Jung-" Ucap jisoo. Ia berusaha bangun namun kedua tangan jungkook memeluk pinggang jisoo erat.

"Jung-"

"Kau ini berat sekali, kau makan apa hmm?" Ucap jungkook memotong ucapan jisoo dan bangun.

"Yak, aku ini tak berat ya!"

"Kau itu berat. Lihatlah bahkan kau tak se langsing kemaren"

"Maksudmu aku gendut? Heyy aku tak gendut tau!"

"Ya,sudah siap-siap kita akan keluar"

"Untuk?"

"Kita makan di luar saja" Ucap jungkook berjalan keluar kamar jisoo. Memberikan waktu untuk jisoo bersiap-siap.

...

Btw maaf untuk yang tadi ya, tadi itu ceritanya belum selesai, jadi ku ulang lagi nih.

⭐|| vote-nya
📄|| Coment nya
🙏|| Mohon maaf jika masih ada kata-kata yang salah, typo di mana-mana:). Jangan di anggap serius, ini hanya haluan ku saja,sekedar hiburan.
🐣|| Selamat membaca:))

𝐈 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐦𝐲 𝐛𝐞𝐬𝐭 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang