Raja siang keluar dari ufuk timur. Jihoon bersyukur di hari pertama ia akan benar-benar menjalani setiap tugas kuliahnya setelah beberapa hari kemarin selesai mengenai perkenalan kampus. Jihoon tidak perlu di kejar-kejar waktu untuk bisa cepat sampai ke kampusnya seperti masa SMA-nya dulu di mana Jihoon harus mendengar ocehan kakak perempuannya setiap pagi demi mendapat tumpangan dari sang kakak ipar supaya bisa tiba di sekolah sebelum bel berbunyi. Tapi kini Jihoon lega karena jarak kosan-nya hanya beberapa meter dari kampus. Bisa ditempuh dengan jalan kaki atau kalau Jihoon lagi malas bisa tinggal memanggil ojek yang tidak begitu jauh dari tempat kos-nya.
Jihoon membentangkan kedua tangannya saat matanya mulai terbuka lebar. Mulutnya menguap cukup lebar. Matanya langsung tertuju ke arah jam dinding tepat di depannya. Kakinya turun dari ranjangnya yang tidak begitu besar mengingat tempat kos-nya yang hanya beberapa petak itu. Jihoon meraih ponsel di nakas.
Choi Seungcheol : Good Morning beauty. Hati-hati ya berangkat ke kampusnya. Inget, jangan ngelirik mahasiswa di sana. Kamu udah punya aku. Love you hanny.
Jihoon tersenyum lebar seraya meletakkan kembali ponsel ke nakas. Sudah ke sekian kalinya Seungcheol mengirim pesan seperti itu sejak Jihoon keluar dari rumah kakaknya dan memilih sewa kos yang letaknya cukup jauh dari rumah sang kakak ataupun kantor Seungcheol. Sejak itu Seungcheol menjadi lebih protektif dan pencemburu karena tidak bisa terlalu sering memantau kekasihnya. Belum lagi Seungcheol semakin sibuk guna membuka kantor baru di daerah Jepang. Membuat waktu di antara keduanya semakin merenggang. Meski begitu Jihoon dan Seungcheol tak pernah luput dari yang namanya ponsel demi tetap saling berhubungan.
Beberapa menit di kamar mandi, Jihoon keluar menggunakan handuk di kepalanya. Masih banyak waktu untuk Jihoon mengeringkan rambut basahnya dengan hairdryer berwarna ungu yang ia ambil dari laci nakas. Tidak membutuhkan waktu lama Jihoon membuat rambut halusnya benar-benar kembali indah seperti sebelumnya. Ia bergerak ke lemari pakaian untuk mencari-cari pakaian casual yang akan ia pakai ke kampus.
Berakhir dikeputusan baju berbahan rajut berlengan pendek berwarna ungu tua. Bahannya sampai menutupi setengah lehernya yang putih bersih. Dipadukan celana jeans biru dongker ketat sehingga membuat lekukan indah di betis kecilnya. Jihoon mengaitkan totebag yang ia sematkan di samping lemari pakaiannya.
Sejuknya udara di pagi ini membuat kaki Jihoon ingin terus melangkah perlahan menyusuri jalan menuju kampus. Pandangannya terarah lurus ke depan tanpa beredar kemana-mana.
Jihoon berlenggak-lenggok menuju bagian tengah gedung kampus jurusan Manajemen. Di situlah Jihoon mengambil jurusan. Karena kelas pertamanya masih setengah jam lagi, membuat Jihoon ingin tahu apa yang terhias di mading utama kampus.
Ada sesuatu yang menabrak punggungnya saat pandangannya serius ke mading. Jihoon sedikit meringis terkejut.
"Eh, sorry-sorry." Seorang cowok berpostur tinggi padat berisi tapi tidak terlalu gemuk menghadapkan telapak tangan kirinya guna meminta maaf ke Jihoon.
"Lo sih, nggak liat-liat kalo jalan! Mata tuh taronya di sini, jangan di sini," ucap cowok satunya sambil menunjuk ke mata lalu ke lututnya. Cowok yang pertama hanya menoyor kepala temannya itu dengan pelan.
"Sorry, ya, kita nggak sengaja. Temen gue nih, norak baru jadi mahasiswa nggak bisa diem." Cowok pertama berbicara lagi ke Jihoon yang masih memperhatikannya sedari tadi. Cowok itu menyenggol lengan temannya dengan sikunya. Jihoon hanya mengeluarkan senyum paksa tanpa ada sepatah katapun keluar dari mulutnya.
"Elo juga anak baru, ya? Kenalin nama gue Junhui, panggil aja Jun juga gapapa," tanya cowok itu dan menjulurkan tangannya sebagai tanda ingin memperkenalkan diri. Amanda menjabat tangan cowok bernama Junhui itu sembari tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ich Liebe Dich (SOONHOON GS)
FanficMemiliki satu hati, tetapi mencintai dua orang. Apakah mungkin? Lee Jihoon, gadis yang sudah yakin sepenuh hati untuk hanya mencintai Seungcheol, tunangannya, tidak bisa membendung jika ada laki-laki lain yang menerobos masuk ke hatinya begitu saja...