Cemburu

4.6K 463 26
                                    

🎵🎵Remaja-Hivi🎵🎵

Waktu pulang sekolah pun tiba. Para murid yang sudah tak sabar ingin pulang pun langsung saja keluar kelas.

Tidak seperti murid yang lainnya, Ohm dan Nanon tidak langsung keluar kelas.

"Cepet ngapa, Non," ujar Ohm tak sabar dengan Nanon yang masih membereskan meja dan peralatan sekolahnya.

"Sabar dong, pulpen gue ga nemu nih," ujar Nanon berbohong.

Sebenernya Nanon sedari tadi melama-lamakan kegiatannya membereskan peralatan sekolahnya, agar Ohm pulang duluan. Karena sehabis ini ia punya janji pergi dengan Marc. Ia tak mau Ohm mengetahuinya dan menjadi salah paham.

"Lu balik duluan deh," suruh Nanon yang masih serius berpura-pura mencari pulpennya.

"Yaelah, Non, pulpen doang, bisa beli lagi," ujar Ohm.

"Yee, ngaco lo, ini pulpen kesayangan gue, kalau gue pake pulpen itu, gue jadi beruntung pas ujian," ujar Nanon ngarang.

"Dih aneh lo," hujat Ohm.

Bukannya pergi, Ohm masih saja menunggui Nanon yang sudah kehabisan ide untuk membuat Ohm cepat pergi. Nanon juga sudah capek untuk terus berpura-pura mencari pulpennya.

"Nanon," sapa seorang pria dari pintu masuk kemudian berjalan menghampiri Ohm dan Nanon di dalam kelas.

"Marc," ujar Nanon kaget. Hancur sudah rencana Nanon yang tak ingin Ohm tau. Percuma sudah dia sedari tadi berpura-pura mencari pulpennya yang hilang. Nanon hanya menghela nafasnya berat.

"Ohm," sapa Marc ketika melihat Ohm sedang duduk di atas meja.

"Yo," sapa balik Ohm. Ohm sedikit bingung dan curiga dengan kedatangan Marc ke kelasnya. Belum lagi tadi Marc menyapa Nanon dulu baru dia. Ohm pun mulai berpikir.

"Lagi ngapain, Non?" tanya Marc yang melihat Nanon tadi sedang mencari-cari di bawah meja.

"Tau tuh dia, katanya lagi nyari pulpen keberuntangannya yang hilang," bukannya yang di tanya yang menjawab, Ohm dengan cepat menjawab pertanyaan Marc.

Marc hanya mengangguk mengerti.

"Mau gue bantuin?"

"Ga usah, Marc, biarin aja dia kayak tikus gitu nyariin di bawah kolong meja," lagi-lagi dengan cepat Ohm menjawabnya. Membuat Nanon sedikit emosi.

"Ga usah Marc gapapa kok, bentar lagi nemu kok," ujar Nanon yang di balas anggukan Marc. Nanon menatap sinis Ohm, yang di tatap malah marah kepadanya.

Nanon pun memasukkan semua barangnya ke dalam tas.

"Udah, Non?" tanya Marc yang melihat Nanon sudah memasukkan barang-barangnya kedalam tasnya.

"Udah, yuk," jawab Nanon sambil menggendong tasnya.

"Eh, tunggu kalian mau kemana?" tahan Ohm yang melihat Marc dan Nanon berjalan beringringan lewat di depannya.

"Gue sama Nanon udah janji mau ke toko buku," jawab Marc.

"Hah? Toko buku? Kok lo ga bilang-bilang, Non?" tanya Ohm tak terima karena ada rahasia-rahasiaan antara dirinya dengan Nanon.

"Dih ngapain juga gue bilang-bilang ke lo, emang lo mak gue," jawab Nanon sewot.

"Gue kan sahabat lo, gue ikut ya?" pinta Ohm dan langsung turun dari atas meja.

"Dih apaan lo, ga ada, orang gue mau pergi sama Marc," tolak Nanon mentah-mentah.

[OhmNanon]•FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang