Penawar Kerinduan

610 35 6
                                    

Pacar Halal
By : Rita Nuvaina
Part 14

Pertemuan yang paling membahagiakan adalah bertemu dengan seseorang yang paling dirindukan.

Pagi hari ini Ayla bersiap-siap untuk pergi ke sekolah ini ujian hari terakhir untuk Ayla dan teman-temannya, sedari tadi langit bergemuruh matahari tidak sedikitpun memancarkan cahayanya dan awan-awan mulai berganti warna menjadi kelabu.

Ayla berjalan menghampiri sebuah jendela yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Setelah berada tepat di depan jendela Ayla membuka sedikit kain gorden yang ada di jendela, ia mulai melirik kearah luar. "Langit mulai gelap." katanya pada diri sendiri. "Hujan itu baik, baik banget malah, jadi jangan hujan dulu ya." timpalnya sambil mengeluarkan puppy eyes.

"Ngeliatin apa Ay?" tanya Ibu yang tanpa Ayla sadari sudah berdiri dibelakangnya.

Ayla memutarkan badannya menghadap Nuvi "Ayla abis liatin langit Bu, kayanya mau turun hujan lebat deh." jawab Ayla.

"Ayah masih di asrama jadi ga bisa nganterin Ayla pakai mobil kalo Ayla berangkat dimotor terus kehujanan gimana?." ucap Nuvi kebingungan.

Baru kemarin Ayah pergi ke asrama mengantarkan Ufta mereka berdua belum juga pulang sampai saat ini mungkin karena sibuk mengurus para santri yang juga sedang melaksanakan ujian sama seperti Ayla.

"Gak apa-apa ko Bu, biar Ayla berangkat dimotor saja sama kak Sri." kata Ayla sambil merangkul tas miliknya.

Kak Sri itu ojek langganan Ayla dikala Syada ataupun Ufta tidak bisa mengantarkan Ayla ke sekolah.

Tid.. Tid..

Suara klakson motor berbunyi dari arah luar rumah Ayla. "Ka Sri sudah dateng Bu, Ayla berangkat ya." pamit Ayla kepada Ibu nya sambil mencium punggung telapak tangan Nuvi.

"Assalamualaikum Ibu sayang." ucap salam Ayla kepada Nuvi lalu Ayla pergi berangkat ke sekolah meninggalkan Nuvi.

"Waalaikumussalam." ucap Nuvi menjawab salam Ayla.

Ayla berangkat ke sekolah bersama Sri menggunakan sepeda motor milik sri. Ketika berada di tengah perjalanan langit kembali bergemuruh dan mulai menurunkan rintikan hujan.

Sri meminggirkan kendaraan dan memberhetikan lajunya. Ia berhenti di depan sebuah toko yang ada di pinggir jalan. "Ujan de, kita neduh dulu ya." ajak Sri kepada Ayla.

"Iya kak." kata Ayla.

Kemudian Ayla turun dari kendaraan itu sambil mengusap-usap lengannya yang basah.

"Ka Sri hanya ada satu jas hujan Ayla saja yang pakai." ucapnya sambil menyodorkan sebuah jas hujan.

Ayla menggelengkan kepalanya "gak usah kak Ayla sudah terlanjur basah jadi kak Sri saja yang pakai."

"Kamu aja de yang pakai." tawarnya sekali lagi.

"Kak Sri aja yang pakai Ayla takut kak Sri sakit lagi kaya waktu itu kalo Ayla kan anak yang kuat." seru Ayla meyakinkan Sri bahwa ia tidak apa-apa jika tidak menggunakan jas hujan.

Hujan mulai sedikit mereda Ayla meminta Sri untuk melajukan lagi kendaraannya ia takut jika berteduh terlalu lama akan membuatnya terlambat masuk ke sekolah dan tidak bisa mengikuti ujian.

PACAR HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang