20

66 7 32
                                    

/pluk!

"Anjing kecoak!" Taehyung terperanjat saat Hami melempar kurma dari sebrang. Mengundang gelak tawa dari Yoongi. Puas sekali, Hami sampai takut kangmasnya gak bisa mingkem lagi.

"Jadi anjing apa kecoak?" Hami sengaja menggoda Taehyung. Lelaki itu sedang menahan malu membuat keributan di rumah orang dengan berkata tak pantas. Didepan banyak orang, terlebih ada Ryana disampingnya. Memperhatikannya sambil melahap es cendol.

"Rese Lo ah!"

"Cemen banget jadi cowok, kecoak doang juga." Timpal Yoongi sambil memainkan rambut Hami.

"Mending, daripada takut sama cewek sendiri." Celetuk Taehyung membuat Hami melirik tak suka pada Yoongi.

"Bukan takut, tapi membahagiakan. Ya gak yang?" Yoongi mengerling manja pada Hami.

"Makan nih, rambak!" Hami menyumbat mulut bau Yoongi dengan rambak.

Gadis itu beranjak duduk disamping Hoseok. Agak bosan dengan aroma Yoongi disekitarnya. "Bro! Diem aja, kebelet Lo?"

"Mual liat Yoongi,"Jawab Hoseok sekenanya yang memang benar.

"Lah kok sama? Kita pacaran aja yuk."

"Tae, gibahin temen sendiri boleh ga sih?" Ryana mencolek lengan Taehyung.

"Dalam kamus gua, BOLEH BANGET!"

"Aduin ke Vante weh! 'World of the married' in rl life."

"Gua denger ya cabe!" Hami melempar bantal kursi dan tepat mengenai muka Ryana. Taehyung dengan sigap menangkapnya.

"HEH! Leave Ryana alone!"

"Bucin najis." Ini Yoongi yang entah kenapa ga ngaca.

"Ga ngaca najis." Balas Taehyung.

Ia kira, mereka berdua perlu waktu untuk menyendiri. Jadi Taehyung menggandeng tangan Ryana dan membawa ke halaman belakang rumah megah Jimin. Memisahkan diri dari kerumunan orang-orang gapunya akhlak.

Sempat bertanya-tanya apa yang akan Taehyung lakukan. Tapi Ryana juga tidak memiliki perasaan buruk. Karena masih dalam lingkungan yang ia kenal. Ia duduk di salah satu ayunan. Jangan heran! Halaman rumah Jimin sudah macam taman kota. Bahkan ada yang jual cilok, mas Bambang juga sering mondar-mandir disana. Dahlah rumah Jimin udah macam museum nasional.

"Kita perlu waktu berdua."

"Mau apa emang kalo berdua?"

"Mau gombal."

"Lanjutkeun!"

Taehyung berdehem sebentar, memastikan suaranya tidak terdengar aneh.

"Kalau kau pilih lelaki yang lahir dari keluarga kaya aku mundur, tapi kalo kau memilih pengobatan yang ditusuk jarum kecil itu namanya akupuntur."

Eh?

Taehyung mengumpat dalam hati. Sebab gombalan yang ia hapalkan dari tadi siang rupanya salah. Disisi lain, Ryana tetap tenang meskipun ia sedang susah untuk menahan tawanya.

"Astagfirullah, salah. Maaf duh jadi ga romantis. Tapi gua ada gombalan lagi."

"Iya santai Tae, gua ga kemana-mana." Ryana berusaha membuat Taehyung tetap tenang.

Taehyung melanjutkan.

"Satu titik, dua koma."

"HANDSOME!" Sahut Ryana keras-keras agar Taehyung jadi semangat.

"Kamu cantik, mirip Obama."

"Bego!" Kini Ryana tak kuasa menahan tawanya lagi. Sambil memukul Taehyung berkali-kali, ia tertawa terpingkal-pingkal.

Spill the Tae || Maknae LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang