Mohon siapkan batin kalian ketika dapat notif ini. Persiapkan mental dan emosi jiwa anda!
Jangan tertipu dengan kalimatku, kawan 😆
Enjoy it
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Santai aja, pegel tuh jempol 😏
Dikerjain lagi kan?!
Kayanya mulai emosi 😏
"Hyung, jebal ... jangan diam saja. Aku tahu hyung kesal sekaligus khawatir padaku. Tapi ijinkan aku untuk membantumu, aku bisa menjaga diriku. Tahan sedikit lagi, kita akan menyelesaikan ini bersama-sama, eoh. Please hyung." pinta Seungri.
Tapi Jiyong tetap terdiam. Jari yang sejak tadi ditautkan pad Jiyong pun dilepaskan Seungri. Dia memilih untuk ke dapur dan mengambil sebotol air mineral.
"Hentikan!" Kata yang terucap dari mulut Jiyong menghentikan acara minum Seungri.
"Mworago?" Seungri mengelap sisa air yang turun dari mulutnya karena terkejut mendengar ucapan Jiyong.
"Aku bilang hentikan. Aku tidak bisa lagi menempatkanmu dalam posisi itu," ucapnya tanpa beranjak dari tempatnya.
"Ini sudah setengah jalan hyung, jika kuhentikan sekarang sama saja kau menyia-nyiakan usahaku." Ditaruhnya botol minumnya di atas meja dengan sekali hentak. Jelas dia agaknya kesal.
"Seungri-ah, aku tidak bisa terus-terusan mendengarmu merayu Yoon, apalagi jika kau harus berdekatan dengan Yoon."
"Oh please hyung, memangnya kau pikir aku suka melakukan itu? Setiap kali aku merayunya yang dipikiranku itu kau, hyung! Apa kau pikir aku tidak takut? Aku sendiri di sana, mempertaruhkan nyawaku."
"Baby, jangan lupa kalau itu juga keinginanmu!" Jiyong telah berdiri di tengah ruang dengan dirinya sudah setengah emosi.
"Iya itu memang keinginanku. Jadi sekarang hyung menyalahkanku?" Kini mereka sudah saling berhadapan dan mulai tarik urat satu sama lainnya.
"Aku tidak menyalahkanmu, Seungri-ah. Aku hanya tidak ingin membahayakanmu. Jadi aku ingin kau hentikan saja." Jiyong mencoba untuk menggenggam tangan Seungri, sayangnya ditepis kekasihnya itu.
"Kau hanya cemburu karena aku merayu Yoon. Kalau kedatanganmu hanya untuk bertengkar denganku, sebaiknya kau pergi dari sini. Aku lelah dan aku sedang tidak ingin bertengkar," usir Seungri sembari membalikkan badannya tidak ingin melihat Jiyong sama sekali.
Jiyong terdiam memandangi punggung kekasihnya yang naik turun menahan emosi. Hatinya semakin serba salah. Sejak awal memang dia telah menolak keinginan Seungri.
Satu bulan yang lalu_
"Hyung, aku ingin bicarakan."
"Katakan baby."
"Biarkan aku membantumu."
"Mwo? Membantu bagaimana baby?"
"Aku akan berpura-pura menjadi asisten Yoon, mencari tahu apa yang akan mereka lakukan. Kau tenang saja selama itu kita tetap berhubungan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Or Glory (End)
FanfictionDibalik sifat dinginnya, Jiyong takluk dihadapan sekretarisnya. Bahkan dia tak akan segan-segan menghabisi siapapun yang berani menyentuh miliknya. Dengan keberaniannya, Seungri berusaha menjinakkan bosnya. Dengan segala keusilan yang dia lakukan, s...