1

179 122 64
                                    

WARNING
Banyak typo
Bahasa suka suka

Happy Reading
.
.

6.30 AM

Ayya turun dari tangga dan melihat suasana rumah seperti biasa tidak ada orang kecuali bibi yang biasa membersihkan rumah.
Ayah dan Ibunya? Jangan ditanya mereka pasti sibuk menangani bisnisnya masing-masing.
Tapi Ayya tidak peduli ia sudah terbiasa hidup sendiri sejak kecil.

"Sarapan dulu mba?" tanya bibi.
"Gak usah bi, Ayya sarapan di sekolah aja." tolak Ayya yang sedang mengikat tali sepatu dan bergegas pergi ke sekolah.

Sesampainya disekolah Ayya langsung menuju kelas, menyusuri lorong sekolah tanpa memperdulikan sekitar.

Jika kalian berfikir tidak ada yang ingin berteman dengannya maka kalian salah, banyak sekali yang ingin berteman dan tidak sedikit yang tertarik dengannya, bahkan salah satu siswa berprestasi di sekolah Erlangga Argya Nara atau sering dipanggil Angga menaruh hati padanya.

Ayya duduk dibangkunya, menyandarkan kepala dimeja, memejamkan mata, menikmati alunan musik dari earphone yang ia pakai, tanpa tahu sedari tadi Angga memperhatikannya.

Ayya duduk dibangkunya, menyandarkan kepala dimeja, memejamkan mata, menikmati alunan musik dari earphone yang ia pakai, tanpa tahu sedari tadi Angga memperhatikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angga POV

Biasanya gua dipanggil Angga
"si pangeran sekolah".
Mungkin karena gua tampan, pintar, dan jadi ketua tim basket disekolah ini, bukannya kepedean, tapi memang kenyataannya seperti itu.

Tidak sedikit siswi yang menyatakan perasaannya, walaupun mereka tahu pada akhirnya akan ditolak karena sudah ada wanita yang berhasil mengalihkan atensi gua seutuhnya.

Dia Attaya, wanita yang gua suka dari pertama masuk sekolah.
Wanita dingin tapi sangat manis ketika dia tersenyum.
Gua selalu memperhatikan dia dari jauh, bukannya tidak berani mendekat, hanya saja ia seperti menutup diri dari siapa pun.

Dibalik sikap tenangnya pasti tersimpan banyak cerita didalamnya.
Dia wanita misterius yang berhasil membuat gua jatuh hati bahkan sampai 3 tahun lamanya.
Ini tahun terakhir gua sekolah disini dan gua bertekad untuk mendekati Ayya apapun resikonya.

Angga POV End

Bel istirahat berbunyi, semua murid keluar dari kelas menuju kantin atau sekedar bergosip di lorong kelas kecuali dua orang yang masih betah di dalam kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel istirahat berbunyi, semua murid keluar dari kelas menuju kantin atau sekedar bergosip di lorong kelas kecuali dua orang yang masih betah di dalam kelas.

"Yya kantin yuk" Ayya melihat siapa yang mengajaknya bicara, biasanya tidak ada yang berbicara padanya kecuali itu penting dan yah disana Angga berdiri tersenyum menatap Ayya.

"Ayo ke kantin bareng" ajak Angga sekali lagi.
"Duluan aja." tolak Ayya mengabaikan Angga yang masih berdiri disampingnya.

Angga menghela napas, ia sudah tahu akan seperti ini tapi untuk kali ini ia tidak akan menyerah, Angga duduk disamping Ayya.
"Ayo temenin ke kantin, laper nih gua"
"Ayya"
"Attaya Gravila Putri denger gua gak sih" merasa tidak ditanggapi akhirnya Angga memegang tangan Ayya dan menariknya keluar kelas menuju kantin.
Karena terlalu terkejut Ayya hanya membiarkan Angga menarik tangannya.

Disepanjang lorong semua mata melihat kearah mereka, pemandangan baru yang sangat langka, Ayya yang biasa sendiri kini tangannya digandeng oleh Angga murid yang cukup populer akan prestasinya.

Sepanjang jalan Ayya hanya menunduk, ia sangat benci menjadi pusat perhatian.

"Nah lu duduk tunggu gua disini, lu mau makan apa? Biar gua yang pesenin" tidak ada sautan dari Ayya
"Kalau gitu samain aja kayak gua ya" setelah itu Angga pergi membeli makanan dan minuman.

Tidak lama Angga datang membawa pesanannya.
"Ayo dimakan" ucap Angga memakan makananya.

Ayya sama sekali tidak menyentuh makanan itu, ia hanya melihat Angga yang kini juga tengah menatapnya.
"Kenapa gak dimakan? Lu gak suka? Mau pesen yang lain?" tanya Angga.

"Gua mau balik ke kelas." ucap Ayya berdiri dari duduknya dan bersiap pergi dari sana.

Angga yang melihat itupun meraih tangan Ayya.
"Terus makanannya gimana?" tanya Angga.
"Lu makan aja sendiri." ujar Ayya melepas tangan Angga dan pergi dari sana.

Angga melihat makanan yang tadi ia pesan.
"Masa gua harus makan semuanya sendirian" ujar Angga.
Karena terlalu frustasi akhirnya Angga pergi dari sana dan kembali ke kelas meninggalkan makanannya begitu saja.

Angga masuk kedalam kelas dan melihat Ayya sudah duduk dibangkunya.

Ayya tidak mengindahkan kehadiran Angga, begitupun Angga juga langsung duduk di tempatnya seperti tidak terjadi apa-apa diantara mereka.

Ayya tidak mengindahkan kehadiran Angga, begitupun Angga juga langsung duduk di tempatnya seperti tidak terjadi apa-apa diantara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayya pulang" ucap Ayya duduk di sofa ruang tamu, ia lapar sekali hari ini, tidak sarapan dan tidak makan saat jam istirahat.

"Mba sudah pulang, bibi sudah siapkan makanan kesukaan mba Ayya." ucap bibi menghampiri Ayya.

"Bibi ambilkan sekarang ya?" tanya bibi.
"Iya tolong ya bi, Ayya mau ke kamar dulu ganti baju." ucap Ayya melangkah menuju kamarnya.

"Emm, mba Ayya tadi nyonya telpon, ia menitip pesan katanya nyonya dan tuan tidak pulang beberapa hari ke rumah karena ada urusan diluar kota." ucap bibi.

Ayya menghentikan langkahnya, ia berbalik dan tersenyum.
"Iya bi, makasih" ucap Ayya dan kembali berjalan ke kamarnya.

Bibi menatap sendu panggung Ayya, ia yang merawat Ayya sedari kecil dan sudah menganggap seperti anaknya sendiri, ia merasa kasihan melihat Ayya yang selalu ditinggal dirumah sendirian bahkan sejak umurnya baru menginjak 5 tahun.

Meskipun begitu Ayya tumbuh menjadi gadis yang pintar, cantik, sopan dan.....kesepian?.

.
.

Jam 10 malam Ayya baru selesai belajar dan saat mau pergi tidur Ayya teringat kejadian tadi pagi di sekolah. Di lorong saat Angga menggandeng tangannya ataupun saat ia meninggalkan Angga didepan semua murid yang ada di kantin.
"Hah pasti jadi bahan gosip" gumam Ayya.

Ayya tidak tahu saja kalau kejadian itu sudah tersebar di grup sekolah, Ayya yang tidak suka menjadi pusat perhatian kini menjadi topik hangat diantara para murid.

Disisi lain Angga juga memikirkan kejadian di kantin
"Gua gak akan nyerah, gua akan berusaha supaya bisa deket sama lu Ayya"
.
.
.

Tbc

Iya tau ini cuma dikit🙂
Btw ini cerita pertama, jadi mohon dukungan⭐kritik dan sarannya💬

Terimakasih :v

4.9.20
Sunniee💥

AttayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang