[1]

13 2 0
                                    

"Baik anak-anak selamat datang di SMA Negeri Brawijaya, setelah 3 hari kalian mengikuti masa orientasi siswa dan selamat telah duduk dikelas ini. Perkenalkan nama ibu Raniza dan ibu sekarang adalah wali kelas kalian. Baiklah pertama kita perkenalan dulu ya dimulai dari kamu yang paling ujung kanan".
"Saya bu?".
"Iya, kamu". Ditengah orang-orang baru, gue yang pertama? Emang ni sekolah. Ucap Bryan dalam hati. "Nama gue Bryan Anandhi, Salam kenal". Kriik krikk... .
"Udah gitu aja Bryan?".
"Trus gimana lagi dong bu?".
"Ga ada perkenalan diri yang lebih spesifik?"
"Ga ada bu".
"Yasudah, yang lain ada yang mau lebih tau tentang Bryan?".
"Saya bu, saya bu".
"Iya silahkan".
"Jadi gini bu, Bryan itu anak nya cengeng, atau engga, soalnya dia kerumah saya waktu itu nonton drakor, trus dia nangis bu".
"WOY, APAAN LU" sergah Bryan kepada sahabatnya Aceng tersebut. Karena ulah Aceng tersebut kelas yang tadi nya kalem saja kini suasana nya berubah ramai seketika.
"Nah Bryan, jawab pertanyaan teman kamu" kata bu Raniza.
"Engga bu, hoax bu" kata Bryan sebagai pembelaan.
"Apaan tu alasan yan" ucap Aceng lagi. Kali ini Bryan tak dapat lagi menahan emosi nya.
"Woy kampret lu, mau lu apaan? Sini adu tonjok sama gue".
Ya itulah orang nya Bryan Anandhi, seorang anak sma yang selalu menyelasaikan masalah dengan baku hantam.
"Udah udah, selanjutnya kamu yg duduk ditengah, bangku nomor 2". Ucap bu Raniza berusaha menenangkan anak didik baru nya. "Perkenalkan, nama saya Billa Farani. Saya berasal dari SMP 2". Billa memperkenalkan diri sambil tersenyum. Senyuman nya itu membuat para laki-laki terpesona kepadanya, Tetapi tidak untuk Bryan yang kesal duluan oleh ulah Aceng. "Yan, yan liat tuh, cantik bet dah" ucap Aceng memukul bahu teman sebangku nya tersebut.
"Apaan dah, biasa aja. Udahlah jangan ganggu gue lagi, bete gue ama lu, kalau ga dikelas udah gue gampar lu njirr". Kata Bryan dengan kesal. "Hahaha woles dude" Aceng nyengir mendengar ucapan sahabatnya itu.

Berakhir lah sesi perkenalan diri pada hari pertama sekolah tersebut, dan dilanjutkan dengan para siswa baru dipersilahkan untuk memilih Ekstrakulikuler mereka. Tentu saja Bryan dan Aceng memilih basket, karena memang itu hobi mereka.

Love In The Back SeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang