[7]

4 0 0
                                    

Setelah berpikir beberapa kali akhirnya Bryan memutuskan menjahili Billa dengan cara menyembunyikan sepatu nya diatas papan tulis karna Billa termasuk cewe yg ukuran tubuhnya kecil hanya sekitar 155 CM, yaa.. walaupun Bryan sendiri pun sebelas dua belas tingginya, tinggi badan Bryan hanya 160 CM.
"Oke ceng, gw bakal sembunyiin sepatu dia diatas papan tulis".
"Itu namanya sembunyiin? Itu lu namanya majang sepatu dia goblok". "Ah beda dikit" jawab Bryan dengan sedikit nyengir. Akhirnya tibalah saat semua perempuan pergi ke masjid sekolah untuk menunaikan sholat berjamaah, Bryan sengaja pergi telat agar bisa menjalankan misi nya. Mula-mula ia sedikit bingung melihat sepatu perempuan dikelasnya banyak sekali, tapi ia langsung sadar begitu melihat ukuran sepatu yg paling kecil diantara yang lain.
"Oke, dapat sekarang tinggal tarok diatas papan tulis hihihi".
"Buruan ah yan" kata Aceng sambil melihat bete ke arah Bryan.
"Bentar bentar, happ. Okee dah nih, yok otw". Sepanjang jalan Bryan terkekeh mengingat kelakuan nya. Teng..teng..teng, bel masuk pelajaran pun berbunyi menandakan pelajaran selanjutnya akan dimulai. Guru yg mengajar sudah mulai berjalan keluar dari kantornya sementara Billa mulai kebingungan karena dia tidak melihat sepatunya, hingga salah satu teman billa menyahut dari belakang. "Bil itu sepatu lo diatas papan tulis". Billa langsung menoleh dan segera mengambil kursi agar tangannya sampai untuk menggapai sepatu nya. Bryan yang melirik dari tadi susah payah menahan gelak tawanya apalagi melihat muka Billa yang tingkat ke marahannya sudah sampai ubun ubun kepalanya.
"Siapa yang punya kerjaan gini, childish banget sumpah" kata Billa yang berbicara kepada teman sebangkunya. Regi yg duduk disebelah Bryan terbengong bengong karena melihat Billa yang marah marah dibelakangnya sedangkan Bryan sudah bergetar getar badannya menahan tawanya, tapi Regi lebih memilih diam saja.

Love In The Back SeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang