eunbi tidak habis pikir dengan isi pikiran han seungwoo, bisa-bisa nya dia melanggar janji yang telah mereka sepakati beberapa waktu lalu.
berniat untuk kabur? tentu saja! eunbi sudah berniat untuk melakukannya, tapi seungwoo sudah mengunci kamar ini. dia tidak di beri kebebasan seperti dulu lagi.
ingin rasanya eunbi berlari ke arah seungwoo lalu menjambak rambutnya hingga rontok karena demi apapun eunbi sangat kesal sekarang. kalau tau begini ujung nya, dia tidak akan pernah mau menikah dengan seungwoo.
suara pintu terbuka membuat eunbi menoleh dan mendapati seungwoo ada di sana. gadis cantik itu segera buang muka, dia sudah muak dengan seungwoo.
"kenapa masih belum mau makan?" tanya seungwoo lembut.
"menurut mu?" tapi eunbi malah membalas nya dengan sinis. seungwoo nampak menghela nafas, berusaha menahan emosinya.
lelaki itu mendekat dan mengambil makanan yang ada di atas nakas milik eunbi. tak tersentuh sama sekali. ya, kecuali air putih yang ada di sana.
seungwoo jadi tertawa melihatnya. eunbi berniat mogok makan agar diizinkan pergi, tapi gadis itu tetap menyentuh minum yang di berikan.
"aku akan ambilkan yang baru." ucap seungwoo lalu berjalan keluar dari kamar itu, tak lupa mengunci pintu tentunya.
eunbi hanya bisa melemparkan tatapan sinis ke arah seungwoo sebelum akhirnya kembali pada kegiatan awalnya, menatap ke arah taman rumah itu melalui jendela kamar.
sementara di luar, seungwoo segera memberikan makanan pada pelayan, "segera bawa yang baru, aku tunggu di sini."
pelayan itu mengangguk dan segera pergi. meninggalkan seungwoo dan sepupunya bernama seungyoun di sana.
"bagaimana? apa ada berkembangan?" tanya seungyoun.
seungwoo menggeleng, membuat seungyoun langsung menghela nafas karna jawaban dari sepupunya bukan lah jawaban yang mereka harapkan.
"aku sedang berpikir bagaimana caranya agar eunbi menetap di rumah ini? aku tidak bisa membiarkan dia sendirian hidup di luar sana mengingat ibunya sudah meninggal." ucap seungwoo.
seungyoun nampak berpikir sebentar, sebenarnya dia punya sebuah ide gila yang mungkin akan membuat seungwoo marah padanya kalau sampai dia mengatakan itu.
"apa kau ingin mengatakan sesuatu?" seungwoo yang menyadari perubahan wajah seungyoun langsung bertanya.
pria itu nampak menggeleng kemudian mengangguk.
"apa sih mau mu?" tanya seungwoo bingung.
"aku punya sebuah ide, tapi takutnya kau marah kalau aku mengatakannya." jawab seungyoun.
"kau sudah terlanjur mengatakan ini padaku, jadi lanjutkan saja."
seungyoun menghela nafas dan mengumpulkan keberaniannya, "mungkin kalau kakak ipar punya anak dari mu, dia tidak akan kabur dari sini."
hari itu seungyoun pikir seungwoo akan marah padanya, namun dia salah. sepupunya itu malah tersenyum seperti orang gila sambil berkata, "bukan ide yang buruk, akan kucoba."
***
hyojung menatap eunbi khawatir, wanita itu nampak tidak baik-baik saja. sepertinya berat badan eunbi turun dan wajah nya cukup pucat, "apa yang terjadi padamu?"
eunbi yang tengah berbaring menoleh pada hyojung yang sedang berdiri di samping kasurnya, "aku merindukan seungwoo."
hyojung jadi bingung ingin menjawab apa, ini sudah seminggu. pasangan itu masih belum bertemu selama seminggu. ketika mengetahui berita itu, eunbi awalnya terlihat baik-baik saja. tapi sejak dua hari yang lalu dia nampak tidak sehat.
hyojung terkejut ketika eunbi berlari ke arah kamar mandi dan menguncinya, dia bisa dengar sepertinya eunbi sedang muntah di dalam sana, " eunbi?? kau baik-baik saja?" tanya hyojung untuk yang kesekian kalinya.
tak ada jawaban. hyojung tersentak ketika eunbi keluar dari kamar mandi, wajah nya semakin pucat. dengan segera hyojung menuntun eunbi untuk keluar dari sana.
"kau mau ke rumah sakit?" tanya hyojung, tapi eunbi malah menggeleng dan kembali berbaring di atas kasur.
"seungwoo bilang dia akan pulang nanti malam, urusan nya sudah selesai.. jadi kau jangan khawatir lagi."
mendengar itu eunbi langsung tersenyum, "bagus lah kalau begitu. aku tidak tau, kenapa aku jadi sangat merindukan nya."
hyojung hanya tertawa lalu mengusap kepala eunbi.
"aku akan pergi menjemput dohyun dulu. kau istirahat saja." ucap hyojung.
"baiklah. terima kasih dan maaf karna merepotkan." balas eunbi.
hyojung hanya tersenyum lalu segera keluar dari sana dan eunbi memilih tidur di samping wonyoung.
***
eunbi menangis, dia tidak pernah menyangka seungwoo akan berbuat se brengsek itu padanya. dia benar-benar marah sekarang karna harga dirinya seolah tidak ada.
gadis.. ah bukan, sekarang dia bukan seorang gadis lagi karena kelakuan seungwoo. wanita itu mencari di seluruh ruangan, dia sedang mencari sesuatu yang bisa di gunakan nya untuk keluar dari kamar ini.
eunbi benar-benar tidak menemukan apapun. gadis itu menatap ke arah jendela dan mendekat ke sana.
eunbi berpikir, kira-kira dia bisa selamat atau tidak jika melompat dari atas sini.
mata eunbi langsung berbinar ketika melihat ke arah kasur, gadis itu meraih selimut yang ada di sana lalu berlari ke arah lemari untuk mengecek apakah masih ada selimut lain di ruangan ini.
eunbi hampir berteriak kesenangan saat melihat ada banyak selimut di dalam lemari.
tanpa mengulur waktu lebih lama lagi, eunbi segera menyusun rencana nya. semua selimut yang ada di sana dia ikat agar menyatu, dia akan menggunakan selimut ini sebagai tali untuk turun dari atas sini.
setelah selesai, eunbi segera meraih kursi yang ada di depan meja rias.
wanita itu nampak mengambil nafas dalam, bersiap untuk hal sedikit gila yang akan dia lakukan. semuanya sudah siap.
eunbi melempar kursi itu ke arah jendela, yang saat itu juga langsung pecah berkeping-keping.
dengan segera eunbi melempar selimut yang ujung nya sudah di ikat dengan kuat ke ujung ranjang dan kabur dari sana. bahkan pecahan kaca yang mengenai kakinya di abaikan begitu saja karna terlalu bahagia.
eunbi kira setelah keluar dari rumah ini maka dia akan bebas. tapi sebenarnya dia salah besar.
tbc.
ngetik begian doang, tangan ku sampe gemetaran, belum lagi kalo ngetik yang lebih dewasa..
bisa mati aku:)
KAMU SEDANG MEMBACA
felicita | seungwoo x eunbi
Romance"apa di dalam dunia ini benar benar tidak ada kebahagiaan yang di berikan untukku?" kwon eunbi "diamlah jika kau ingin aman di sini." han seungwoo eunbi hanya berharap sebuah kebahagiaan datang pada dirinya sekali saja sebelum hembusan nafas terakhi...