Pernah merasakan yang namanya kecewa tapi tetap berusaha melupakan segala rasa kecewa tersebut?sulit? Tentu tidak bagi seorang Aury yang sering menelan rasa kecewa berkali kali.
"Riri,ayah mau kamu untuk sementara tinggal dirumah eyang dulu bisa?" ucap Bram ayah dari seorang Aury Anindya Bramantyo.
Aury sudah hapal hampir,bukan hampir lagk tetapi Selalu setiap libur semester dia akan diusir ke rumah eyang nya, Riri memang menganggap dirinya seperti diusir oleh ayahnya karena jika dia menolak ujung-ujung nya dia akan kalah melawan ayahnya dan berujung dia tetap berada dirumah eyangnya rutinitas yang sudah diraskan nya sejak 6 tahun ini
"hmmm" Riri hanya berdehem menjawab pertanyaan sang ayah
Bram lalu melirik Rina Istrinya yang kini duduk agak jauh dari dirinya dan Riri
"besok kamu bisa berangkat diantar pak Dirman,karena ayah ada urusan jadi tidak bisa mengantar kamu" Titah Bram kepada Riri
"Memang Bibi kapan kesini?" tanya Riri
"Lusa Bibi sudah tiba dijakarta" jawab Bram
"ooh" Balas riri
Ya,Bibi lah penyebab Riri selalu minggat ketempat Eyangnya di Bandung,seorang Bibi yang membuat seorang Ayah rela untuk mengusir anaknya dari rumahnya sendiri,tentu kecewa yang dirasakan Riri,karena setiap libur semester dia tidak bisa merasakan nikmatnya dirumah dan liburan bersama teman-temannya di jakarta,Riri merasa seperti anak Rantauan yang selalu pulang saat liburan semester,jujur saja riri sangat ingin untuk ikut dengan teman-temannya hang out bareng,untuk melepas penat dari kehidupan menjadi budak kampus.
"Kalo gitu ayah sama mama Rina,pamit kekamar dulu ya" pamit ayah kepada riri,lalu mencium kepala sang putri sebagai ucapan selamat malam.
"Jangan tidur malam-malam Ri,besok kamu akan berangkat kebandung ingat" ucapnya seraya beranjak dari ruang keluarha meninggalkan Riri seorang diri.
"Iya selamat,malam yah" Balas Riri,lalu ikut beranjak meninggalkan ruang keluarga,yang selama ini menjadi saksi bisu pengusiran sang ayah kepada dirinya
Tiba dikamar Riri langsung membereskan barang-barangnya,dan disimpan didalam kotak besar dibawah tempat tidurnya untung saja barang-barang miliknya tidak terlalu banyak,karena dia sudah lelah untuk menyimpan dan menyusun barang miliknya setiap pergi dan pulang dari bandung,Dia sudah menanyakan kepada sang ayah kenapa dia harus membereskan barang miliknya,padahal itu kamar milik dirinya bukan orang lain, dan lagi-lagi jawaban sang Ayah membuat dirinya kecewa.
"Biar Bibi gak curiga kalo ada kamu disini,anggap aja kamar kamu itu sebagai kamar tamu selama dia ada disini"
"Ayah liat juga barang kamu gak terlalu banyak"
"Ingar Ri tinggalkan kamar kamu dalam keadaan bersih ya"
"Awas jangan ceroboh sampe ninggalin barang satu pun"
Riri sudah hapal dengan jawaban Ayahnya,dia sempat berpikir kenapa dirinya tidak sekalian dibuang ketempat eyangnya,dari pada harus kucing-kucingan seperti ini. Lagi-lagi Riri harus merasakan yang namanya kecewa dan kecewa lagi. Dan masalah awal kehidupannya tentu saja berawal dari seorang yang dipanggilnya Bunda semasa ia kecil,lalu berlanjut dengan Munculnya seorang si Brengsek Bibi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aury
ChickLitHanya seorang Aury yang ingin mengubah kehidupan tanpa disapa rasa kecewa