55. Tembakan

996 44 1
                                    

"Ada masa dimana kamu hanya perlu diam dan memperhatikan apa yang mereka buat untuk menyakitimu, karena membalas dengan perbuatan yang sama akan membuatmu terlihat sama seperti mereka."

~~~

Kini, Ryenand sedang berada dimaskar geng FIRE. Bersama keempat anak buahnya dengan mengobrol-ngobrol hal yang akan direncanakan mereka malam nanti.

Ternyata ia masih berhubungan akrab dengan geng FIRE ya pasti karena masih akan membalaskan dendam dengan geng DARK dan mungkin itu akan terjadi malam ini.

Persahabatan dalam kejahatan mungkin itu bisa dibilang sangat tidak bagus padahal Ryenand itu orangnya sangat baik kepada orang-orang yang membutuhkan.

Mungkin berbeda dengan memperlakukan ke musuhnya, DARK yang sudah menjadi musuhnya selama berapa tahun dan mungkin sebentar lagi itu akan berakhir.

Mereka sudah menyiapkan berapa buah senjata lalu segera menyusun strategi sebaik mungkin agar DARK bisa masuk ke perangkap mereka.

Setelah semuanya siap, mereka memanaskan motor terlebih dahulu karena sehabis di service.

"Kita tunggu malam ini tu anak sama anak buahnya bakal mati ditangan kita." sorot kedendaman terlihat jelas di mata Farrel.

"Jangan terburu-buru, kita pemanasan aja dulu ntar. Takutnya tu anak nangis ntar belum aja kita lawan." sahut Immanuel mengejek.

"Malahan gue pengen banget cepat-cepat datang kekuburannya terus ngelihat emaknya nangisin anaknya yang brengsek itu!" tawa Ryenand tanpa dosa.

"Ga ada perasaan banget lo! Gue juga gitu sih, udah lama pengen banget ngeliat mereka nangis." timpal Revaldo.

"Malam ini semoga aja semua berjalan dengan mulus." ujar Erland

Kemudian tak lama kemudian, mereka tertawa tanpa ada rasa bersalah ataupun rasa nurani sebagai manusia sedikitpun.

Padahal hanya karena ego masing-masing membuat mereka menjadi seperti ini dan juga tidak menyadari kesalahan-kesalahan yang mereka anggap orang lain yang berbuat ternyata itu adalah kesalahan mereka sendiri.

Mungkin karma akan segera menjemput mereka.

Setelah terasa semuanya sudah dipersiapkan, mereka menaiki motor masing-masing lalu memasang helm fullface. Senjata yang diselipkan didalam kantong celana dan memakai jacket khas mereka.

Melajukan motor dengan kecepatan yang diluar batas karena jalanan sekaranh yang tentunya sangat sepi adalah salah satu teknik mereka.

Ditengah jalan, Ryenand melambaikan tangan yang langsung pergerakan itu ditangkap oleh yang lainnya, "Langsung pencar sesuai rencana!" teriaknya.

Mereka menganggukan kepala mengerti, kemudian berpencar sesuai dengan apa yang mereka sepakati yakni Ryenand, Fareel, dan Immanuel menuju tempat yang akan mereka laksanakan misi disitu.

Sedangkan Revaldo dan Erland menuju ketempat DARK untuk menjebak mereka.

Setelah berpencar, Revaldo dan Erland segera menuju tempat yang sering ditongkrongi DARK saat malam hari yakni pastinya warung bi Ijah yang selalu buka 24jam.

Princess Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang