0.01 roulette

11.7K 703 56
                                    

Sebenarnya bukan menikmati, cenderung lebih ke 'sudah terbiasa'

:3

Pria  itu memasuki area pesta dengan arogan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria  itu memasuki area pesta dengan arogan. Banyak orang disekelilingnya, beberapa memandang Mingyu yang baru masuk tertarik juga lapar. Ia tidak menggubrisnya, tidak akan ada yang mengenali dirinya dengan topeng yang tersangkut diwajahnya. Mingyu juga tidak akan bisa melihat dengan teliti wajah orang-orang disana. Pesta mewah yang diadakan oleh Kang Seulgi ini bertemakan topeng dengan pakaian formal.

Mata elangnya menjelajah keseliling ballroom yang megah nan ramai, mencari targetnya hari ini. Mengambil salah satu wine berwarna merah yang ditawarkan oleh pelayan dan berjalan lurus menyusuri tempat judi itu.

Dia menyeringai begitu menemukan wanita yang sudah ia hapalkan ciri-cirinya terlihat menikmati waktunya dikelilingi oleh wanita berada, memamerkan harta yang sengaja dibawanya, menjadi pusat perhatian diantara komunitas kecil. 

Mingyu dengan topeng yang setengah menutupi wajahnya berjalan dengan elegan mendekati orang-orang yang sedang berkumpul itu. Tersenyum manis dan mengunci tatapan dengan Kang Seulgi, wanita kaya raya yang sombong dan terkenal sangat suka bermalam dengan pria. Hal itu tentu harus dimanfaatkan oleh Mingyu yang ingin membunuh Seulgi atas permintaan suaminya. 

"Selamat malam nona-nona, bolehkah saya ikut bergabung?" tanyanya sopan dengan senyum serta gigi taring menyembul keluar yang menambah kesan tampan. Meski terbalut topeng, kharisma dan visual dari Kim Mingyu tidak main-main. Ketampanannya bak parfum mahal nan wangi yang selalu memikat hati banyak orang, termasuk Seulgi yang kini sudah memandangnya dengan tatapan tertarik.

Jackpot

Seulgi langsung memeluk lengan kekar Mingyu dan menyenderkan wajahnya di bahu lebar itu. Menatap Mingyu menggoda, "Aku sudah lama menunggumu, tampan" menggesekkan payudaranya naik turun di lengan Mingyu, mengambil satu kecupan singkat di pipi pria itu.

Mingyu menyeringai, ikut memasukkan dirinya kedalam permainan Seulgi, "Bukankah kau terlalu tidak sabaran, sayang?" ujarnya dengan nada rendah, mengelus pinggang Seulgi sensual. 

Seulgi tertawa, "Oh lihatlah dia! bukankah dia sangat menawan?" bukan seperti bertanya, tapi lebih ke pernyataan, memandang satu persatu wanita disekelilingnya untuk meminta persetujuan.

Keempat wanita disekeliling Mingyu mengangguk antusias dan tersenyum sangat lebar. Membuat Seulgi bangga dan mengeratkan pelukannya dengan lengan Mingyu. Semakin memepetkan dirinya dengan badan bongsor pembunuh itu.

Lalu Seulgi kembali bercengkrama dengan para sosialita itu. Mingyu kadang menanggapi saat ditanya dan memberikan sedikit informasi yang pasti akan disukai oleh wanita-wanita gila harta dan kekuasaan di sekelilingnya, yang makin membuat mereka menyukai Mingyu.

CASINO (MEANIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang