♛C༙A༙P༙T༙E༙R༙ O༙N༙E༙♛

97 28 5
                                    

Halo Guys
Jangan Lupa Vote Dan Coment Cerita Nathan Ya😊😉
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
P

agi pun tiba. Sang surya pun tak segan segan memancarkan cahayanya dari arah timur. Kicauan burung tak tinggal diam untuk menghiasi pagi yang indah ini. Terdengar pula suara langkah kaki dari seseorang menuruni anak tangga setelah mendengar suara keributan dari arah dapur. Ia pun melangkahkan kaki kecilnya menuju ke dapur untuk mengecek keributan disana. Senyum pun mengulas di bibir mungilnya tak kala melihat dua sosok yang jarang ia temui di rumah. Ia pun berjalan sambil tersenyum mendekat ke arah meja makan dimana kedua orang yang ia sayangi itu berada

"Morning mom,dad"-sapa seorang remaja imut 17 tahun kepada 2 sosok yang lebih tua darinya tanpa menghilangkan senyum manisnya.

"Pagi sayang/Kyle"-jawab kedua sosok tersebut bersamaan sambil memandang sosok remaja yang mungil didepan mereka.

"Hm...mom dan dad kapan pulang kok Kyle gak tau"-pertanyaan pun lolos keluar dari mulutnya dengan senyum yang masih menghiasi.

"Kemarin malam sekitar jam sebelasan mungkin"-jawab sang mama sambil memakan nasi goreng yang tadi ia buat.

"Karena hari ini hari minggu gimana kalo kita bertiga jalan jalan mom,dad kan kita jarang sekali ngumpul bareng"-ucap Kyle dengan perasaan bahagia.

"Maaf sayang jam 10 malam nanti papa mu akan ke Paris untuk mengurus pekerjaan disana dan mama ada jadwal photoshoot yang padat hari ini"-ucap mama Kyle tanpa mengetahui kesedihan yang dirasakan oleh Kyle selama ini.

Seolah olah terhempas dari langit menuju tanah,senyum yang sangat manis itu pun perlahan lahan menghilang. Meninggalkan perasaan sedih yang mendalam bagi sosok mungil tersebut.

"Oh begitu"-ucap pria mungil itu dengan perasaan kecewa akan kedua orang tuanya.

"Hm...mungkin lain kali kita bisa jalan jalan iya kan pa"-kalimat itu pun terlontar dari mulut sang mama setelah merasakan aura kekecewaan dari anak satu satunya itu.

"Ha? Eh iya iya sayang mungkin lain kali ya. Hm kamu mau hadiah apa dari papa kalo pulang dari Paris"-sang papa pun ikut mencairkan suasana setelah sejak tadi hanya fokus pada koran yang ia baca.

"Tak usah pa"-ujar Kyle dengan senyum yang dipaksa.

Merasa begitu kecewa, Kyle pun beranjak dari tempatnya dan bergegas menaiki tangga menuju ke kamarnya lagi. Dikuncinya pintu kamar miliknya lalu mengambil benda persegi panjang berlogo apple di atas meja lalu menghubungi seseorang yang menjadi bagian hidupnya selama ini. Orang yang menjadi satu satunya orang yang Kyle percaya selain kedua orang tuanya.

'Halo Kyle'-sapa seseorang dari seberang telpon.

"Key aku membutuhkanmu"-ucap Kyle to the point tanpa menjawab sapaan dari Key.

'Kamu kenapa? Kok terdengar sedih begitu?'-tan Key merasa aneh akan nada bicara dari Kyle.

"Nanti aku cerita. Kamu bisa kerumah ku sekarang tidak?"-ucap Kyle.
'Aku ke sana sekarang'-jawab Key tanpa basa basi.

Ttittt...
Panggilan pun berakhir. Kyle pun meletakkan kembali handphone apple nya ke meja di sebelah kasur berukuran king size miliknya.
Tak berselang lama, terdengar suara ketukan dari luar pintu kamarnya. 'Tak mungkin itu Key' batin Kyle karena jarak dari rumah Key ke rumah Kyle agak jauh dan bisa memakan waktu stengah jam. Ia pun bergegas membukakan pintu kamarnya untuk sosok yang ada di luar sana.

"Eh...ada apa mom"-ucap Kyle setelah meliat sosok yang mengetuk pintu kamarnya yang tak lain adalah mamanya.

"Hm...oke mama ingin mengatakan sesuatu pada Kyle"-ucap sang mama serius terhadap Kyle.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE LAST CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang