Lonely
PART : 11•••
Sebuah keberuntungan.
Suji menerima ajakan Zeyu untuk jogging pagi ini. Semalam, ia tak bisa tidur. Begitu pesan Suji masuk di ponselnya, dan pada akhirnya dia tahu ajakannya diterima, barulah Zeyu mampu terlelap dengan tenang.
Lelaki itu menunggu depan gedung. Tubuhnya dibalut kaos hitam, bawahan celana putih polos, sementara sepatu Nike berwarna senada dengan celana jadi alas kaki. Sesekali dia akan memeriksa penampilannya di kamera ponsel. Tidak, ini terasa tidak benar. Namun kalau boleh jujur, Zeyu sedikit berdebar.
Tak lama, gadis yang ditunggunya keluar. Kening Zeyu mengeryit saat melihat Suji tak sendiri. Ada seorang pemuda, dan dia bisa melihat keduanya berbincang. Zeyu mendekat. "Selamat pagi." Sapanya.
Suji mengangguk pelan. "Pagi."
Tubuh ramping gadis itu dibalut hoodie merah marun, diatas celana training hitam. Ada earphone bluetooth putih mengalung di leher, sementara rambutnya dikuncir kuda seperti yang kemarin Zeyu lihat. Cantik.
Suji melirik pemuda di samping. "Kakakku."
Mata Zeyu sedikit melebar. Ah, benar. Dia lupa Suji kemarin bilang dia punya seorang kakak laki-laki. Zeyu membungkuk pelan, "Halo, saya Yu Zeyu."
Pemuda itu tersenyum. "Aku Taehyung. Jangan terlalu formal ok? Panggil hyung. Santai saja kalau denganku." Taehyung menepuk bahu anak itu dua kali. Tanpa sadar, Zeyu tersenyum senang. Taehyung nampaknya cukup ramah. Bukankah itu bagus?
"Kalau kak Taehyung ikut kita jogging pagi ini, tidak apa kan?" Suji berkata. Meski maksud ucapannya adalah meminta persetujuan, namun raut dan nada bicaranya sama sekali tak menunjukkan hal tersebut. Itu terdengar seperti—
"Kakakku ikut jogging pagi ini. Jika kau tak terima ya sudah."
Zeyu mengangguk cepat. "Tentu saja, ayo."
Suji paling depan, Taehyung dan Zeyu beriringan tepat di belakang. Ketiganya mulai berlari kecil, menuju taman kota yang tak jauh dari sini. Suji terlihat fokus pada larinya, sementara earphone bluetooth bertengger menutup telinga. Zeyu yakin gadis itu tak mendengar apapun.
"Kau dekat dengan adikku?" Taehyung bertanya, lalu meliriknya sekilas. Masih dengan berlari. Sesekali, siku mereka akan bersinggungan.
"Ah, tidak juga 'kok." Zeyu menggaruk tengkuknya canggung. "Aku siswa baru di sekolah kami."
Taehyung menoleh, lalu mengangkat alis. "Benarkah? Wow!"
"Kenapa?" Zeyu keheranan, reaksi Taehyung dilur dugaan.
"Tidak, bukan apa-apa. Namun kau tahu?"
Zeyu diam, menunggu dengan penasaran sementara kaki mereka tak berhenti berlari kecil. Taehyung cukup tinggi, hingga Zeyu harus sedikit mendongakkan kepala ketika menatapnya. Pemuda itu tampan sekali. Tidak kakak, tidak adik, mereka sama-sama sempurna.
"Kau orang pertama yang berhasil mengajak adikku kencan."
Pipi Zeyu bersemu. "Entahlah hyung, sepertinya Suji bahkan belum menganggapku sebagai teman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely [end•]
RomanceAda begitu banyak hal rumit yang sulit untuk dipahami. Katakan padaku, apa kau pernah membohongi dirimu sendiri? ♡ ××× Ps; saya tidak mengambil keuntungan apapun dalam membuat cerita ini. Pss; bahasa baku dan teratur. Psss; tidak menerima plagiat...