Lonely
PART : 15•••
Zeyu sampai di depan gedung penthouse Suji dengan mata berbinar. Jantungnya berpacu cepat, bibirnya tak dapat berhenti tersenyum. Adiknya benar, dia kasmaran. Hatinya berbunga-bunga. Dan tebak? Dia rapi sekali.
Hoodie hitam terlihat pas dengan jeans biru pudar. Rambutnya dibiarkan sedikit teracak. Dan sepatu Adidas putih jadi alas kaki.
Namun kini, di depan gedung, Suji berkata;
"Kakakku sakit."
Zeyu terdiam. Banyak hal yang dia rasa disaat yang sama. Namun kebanyakan, lebih pada kecewa. Yah, dua kata yang terucap dari belah bibir perempuan itu secara tidak langsung menegaskan; aku tidak bisa pergi.
"Benarkah? Sakit apa?" Masih ada senyum di bibirnya. Dia berusaha mengerti.
Suji menjilat bibir bawah. Sorotnya tenang, namum ada kegelisahan terselip di sana. Dia merasa bersalah. "Demam. Aku baru menyadarinya tadi. Maaf Zeyu."
"Ah, tak masalah. Santai saja." Zeyu mengibaskan tangan. "Sampaikan salamku pada Taehyung hyung okay? Semoga cepat sembuh."
Suji tak membalas. Matanya menatap langit yang tertutup awan gelap. Hujan akan segera turun. Suhu udara sangat dingin. Zeyu tersenyum sekali lagi, lalu berbalik. Hendak kembali naik ke mobil.
"Tunggu." Suji memanggil pelan. "Kurasa, sebaiknya kau masuk dulu. K-kita bisa—" Jeda, gadis itu menggigit bibir, lalu mengalihkan pandangan. "Uh, nonton film mungkin?" Ada rona di pipinya. Entah karena kedinginan, atau apa. Yang jelas—manis sekali sial.
Zeyu menggigit pipi dalamnya gemas. Suji manis sekali. "Kau yakin?"
"Y-ya. Tentu."
__________
Keduanya berjalan memasuki gedung. Suji menuntunnya naik ke lift. Gadis itu menekan angka 18. Lift naik perlahan. Ada hening yang mencekam diantara mereka.
Saat sampai di depan pintu, Suji menekan angka password dan mereka masuk. Lelaki itu nyaris terperangah, matanya berpendar takjub. Penthouse Suji adalah sebuah hunian bergaya moderen. Didominasi oleh marmer dan kaca. Furniturenya tak terlalu banyak detail. Terkesan bersih dan rapi.
"Taehyung hyung dimana?" Zeyu bertanya dengan suara pelan.
"Diatas. Mau menemuinya?"
Dia mengangguk. Mereka berjalan menaiki tangga dan sampai dilantai dua. Ada tiga pintu disana. Suji membuka pintu pertama, Taehyung terlihat terbaring diatas ranjang.
"Kak, ada Zeyu."
Taehyung berbalik, mendapati dua orang berjalan mendekat kearahnya. Bibir pemuda itu pucat. Keringat jatuh melewati pelipis, dan wajahnya sedikit merah. Dia demam.
Zeyu melirik kursi kayu yang terletak di dekat nakas. Lelaki itu menariknya menuju samping ranjang, sebelum duduk di atasnya. "Bagaimana perasaanmu hyung?" Dia bertanya dengan senyum.
Taehyung bangun, duduk bersandar pada kepala ranjang. "Tidak terlalu baik kurasa." Tubuhnya dibalut selimut lembut berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely [end•]
RomanceAda begitu banyak hal rumit yang sulit untuk dipahami. Katakan padaku, apa kau pernah membohongi dirimu sendiri? ♡ ××× Ps; saya tidak mengambil keuntungan apapun dalam membuat cerita ini. Pss; bahasa baku dan teratur. Psss; tidak menerima plagiat...