5. Namanya Fahmi

5.7K 476 29
                                    

⏺️⏺️⏺️⏺️


Apa yang dirasakan oleh Aira saat ini?

Bosan. Teman-teman nya sedang berada di masjid entah untuk apa setelah sholat maghrib berjamaah. Aira tadi izin untuk buang air kecil, tapi berakhir tidak kembali lagi ke masjid karena tidak tahu apa yang akan ia lakukan bila disana.

Untuk mengatasi rasa bosan, Aira jadi penasaran dengan Pesantren ini. Akhirnya Aira memutuskan untuk mengelilingi area Pesantren. Saat sedang mengelilingi Pesantren, Aira melihat ada pagar yang tidak terlalu tinggi. Aira menatap pagar itu sebentar, dan mendekatinya. Benar, tidak terlalu tinggi tapi juga kalo naik lumayan susah 'coba dulu deh. Siapa tau gue bisa keluar kan? Lagian cuma mau keluar aja susah banget' pikirnya.

Di Pesantren memang seperti itu, tidak bisa keluar kalau tidak ada kepentingan yang sangat di perlukan. Rasanya seperti dikurung. Tapi dikurung di tempat yang damai dan aman. Rasanya menyejukkan.

Kembali lagi ke Aira. Aira sudah mencoba berberapa kali untuk menaiki pagar itu, tapi ya tetap saja susah.

"Mau di bantuin gak? "tanya seseorang.

" Boleh deh"jawab Aira tanpa melihat siapa orangnya. Sedetik kemudian Aira menoleh.

"Lo. Lo siapa? "tanya Aira seraya turun dari pagar 'padahal tinggal dikit lagi' batinnya.

" Gak penting gue siapa. Lo mau kabur kan?" tanyanya to the point.

"Enak aja kalo ngomong. Gue gak mau kabur "sergah Aira.

" Gue itu lagi cari cicak"lanjut Aira mencari alasan.

"Oh, lagi cari cicak"sambil menganggukan kepala dan tersenyum miring.

"Lo harus ke tempat Abah buat dihukum "katanya lagi dengan langsung memegang tangan Aira dengan erat dan membawanya ke ndalem.

" Enak aja. Woy lepas! Lo ni siapa sih! Lepas gak! Kalo gak gue teriak nih"racau Aira karena orang didepanku ini tidak membalas apa yang Aira katakan.

"Diem! "sentaknya membuat Aira berhenti berbicara sambil terus melangkahkan kaki.

️⏺️⏺️⏺️

" Tapi gue gak mau kabur kok"bela Aira kepada dua orang beda usia yang sedang mengintrogasinya.

"Lalu? "tanya Abah.

" Ya cuma mau keluar aja. Cari angin. Lagian mau keluar aja susah banget"kata Aira dengan menggerak gerakkan mata, gelisah. Kenapa rasanya semenegangkan ini?

"Heh! Ya namanya pesantren itu ada peraturannya. Enak aja mau keluar seenak jidat lo"semprot orang menyebalkan itu.

"Ya terserah gue dong"

"Sudah - sudah kalian tidak usah ribut. Gini, karena nak Aira sudah melanggar aturan, jadi nak Aira harus dihukum"putus Abah.

"Dihukum apa? "

" Hafalin surah Al - Baqoroh aja bah" Aira melotot kearahnya. Meskipun Aira pun tidak tahu Al - Baqoroh itu surat apa, setidaknya dia malas kalau mendengar kata hafalan.

"Kamu Abah hukum baca sholawat 1.000 kali"

"APA?! Seribu? Gak kebanyakan? "

Menggapai Cinta Sang Gus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang