***
🐾Jangan lupa tinggalkan jejak🐾***
—14:33, Bagaskara Corp, Jakarta, Indonesia—
"Senang bekerja sama dengan anda, tuan Damian." Pria yang merupakan salah satu investor itu mengulurkan tangannya dengan senyum puas.
Savier balas tersenyum, "Begitupun saya, tuan Barson."
Keduanya mengangguk tegas sebelum meninggalkan ruang rapat.
Savier berjalan dengan langkah tegas sambil balas menyapa beberapa karyawan yang dilewatinya. Lelaki itu lalu menaiki lift khusus yang langsung menuju ruangan kerjanya.
Savier memperhatikan pemandangan kota Jakarta yang terlihat jelas melalui kaca besar ruangannya di lantai 40–lantai teratas.
Matanya menatap jauh, seolah memikirkan semua hal yang telah terjadi dalam hidupnya.
Deringan ponsel memecah lamunan pria bermata kelam itu.
Melihat nama yang tercantum, membuat Savier mengukir senyum.
"Ya, Mom?"
"..."
"Aku tidak sibuk,"
"..."
"Baiklah, aku akan kesana jam 7."
"..."
"Aku juga menyayangimu."
Setelah panggilannya berakhir, Savier menghempaskan tubuh di kursi, nafas berat keluar dari bibirnya.
Tadi adalah Anne, ibunya. Wanita yang paling ia sayangi. Yang selalu menegur dirinya yang katanya terlalu keras bekerja, dan menyarankannya untuk segera menikah.
Menikah? Savier sampai bergidik ngeri hanya mendengar kata itu.
Bukannya tidak mau. Hanya saja, memikirkan pernikahan selalu membuat kepalanya pusing.
Ia akan datang pada makan malam keluarga sebentar, sudah berapa lama ia tidak mengunjungi rumahnya? Ah, Savier lupa.
❀❀❀
—18:47, Bagaskara's mansion—
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Billionaire's Rose
RomanceDia, Savier. Mempesona namun tak tersentuh. Lelaki yang dikaruniai fisik dan kemampuan otak luar biasa, pengusaha muda pemegang pengaruh kuat dalam ekonomi Indonesia. Dari luar ia tidak bercela, sungguh sempurna. Tapi entah sampai kapan semua berta...