Chapt 7 || Punished

570 84 0
                                    

Sandra POV

Aku telah besiap untuk pergi ke sekolah dengan diantar oleh supirku. Namun, sepertinya hari ini aku terlambat. Tak butuh waktu lama, aku telah sampai di depan gerbang sekolah.

Berbicara tentang dimana lelaki kemarin? Aku juga tidak tahu. Karena setelah aku sarapan pagi, aku sudah tidak menjumpai lelaki itu. Aku tak ambil pusing. Aku segera menuruni mobilku dan menuju gerbang yang sudah tertutup. Sudah kuduga bahwa aku akan terlambat.

"Pak, tolong bukain." ucapku pada satpam penjaga gerbang sekolah.

"Atas nama siapa dan kelas berapa?" ucap satpam itu tanpa menatap ke wajahku. Satpam itu hanya fokus menatap buku nota di depannya. Aku menghela nafas, kali ini aku yakin dengan pasti bahwa aku akan mendapat point.

"Casandra Freya Auristela kelas XI IPS 2."

Setelah mendengar namaku, satpam itu menatapku dengan tajam tanpa berkedip. Aku merasa risih ditatap seperti itu. Lalu detik kemudian satpam itu berjalan ke arahku.

"Ya ampun, kamu sandra yang model itu ya? Minta tanda tangannya dong neng. Istri saya nge-fans banget sama kamu."

Jantungku hampir saja meledak saat mendengar perkataan histerisnya. Badannya yang kekar membuatku sedikit takut. "Ah, hampir saja jantungku copot." ucapku pelan sambil mengelus dada.

Satpam itu tampak menuju posnya untuk mengambil sebuah kertas yang akan ia berikan padaku. Aku menerimanya dan mulai menorehkan tinta di kertas itu. Aku--- menulis tanda tanganku.

"Terimakasih neng. Kamu masuk saja bapak gak akan setor nama kamu." ucap satpam itu yang membuatku tersenyum bahagia. Ternyata banyak keuntungannya juga profesiku sebagai model ini.

Aku mengangguk lalu berjalan dengan lega memasuki sekolahku. Namun, rasa tepukan di bahuku sontak membuatku terkejut.

"Casandra!" ucap guru BK yang ternyata sedang berkeliling di sekolah. Aku merutuki kebodohanku. Bagaimana bisa aku lupa kalau hari ini hari selasa, hari dimana guru BK berkeliling untuk mengecek siswa yang terlambat.

"I--iya pak?" ucapku dengan was-was. Sepertinya, untuk kali ini profesiku tidak dapat membantuku lagi untuk terbebas dari point maupun hukuman.

"Gimana caranya kamu bisa masuk? Kamu lompat pagar ya?" ucap guru itu. Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat.

"E--enggak pak. Saya gak terlambat kok, saya juga gak bisa manjat pager."

"Terus gimana cara kamu masuk? Gerbang, 'kan sudah ditutup."

Duh, habislah aku. Mana mungkin aku memberitahukan pada guru itu bahwa satpam itu membiarkanku masuk dengan cara aku memberikannya sebuah tanda tanganku. Aku tak ingin jika satpam itu malah kena masalah. Lebih baik aku saja yang mendapat hukuman karena ini memang murni kesalahanku.

"I--iya pak, saya manjat pager tadi." ucapku bohong.

"Berdiri di bawah tiang bendera sampai jam kedua." ucap guru BK itu dan aku menganggukinya saja. Aku segera menuju ke arah lapangan yang terdapat tiang bendera di tengahnya. Sungguh, ini adalah kali pertamaku di hukum di tengah lapangan seperti ini. Bagaimana dengan imej--ku sebagai model? Ah, sudahlah. Aku juga manusia biasa seperti murid pada umumnya.

"What the!! Itu bukannya Sandra, 'kan? Yang model itu kan?"

"Gila, makin keringetan makin hot."

"Kalo gue sih, mending bolos sekolah daripada harus nanggung malu kek gitu."

"Cih, katanya model, berkharisma, punya akhlak baik taunya sama aja."

"She is so beautiful."

"Oy, itu ade kelas cantik banget. Gebet coy."

CASANDRA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang