5

57 7 0
                                    

Setelah pertemuan Fajar dengan cewek yang mengaku-ngaku sebagai pacarnya itu,  membuat mood Fajar yang awalnya indah menjadi berubah 180derajat.  Wajah yang awalnya senyum kini hanya datar dan dingin.  Siapa disini yang mau jadi incaran semua cewek?  Mungkin jikalau laki-laki lain mereka mau,  tapi lain halnya dengan Fajar, yang sudah sejak 2 tahun yang lalu sudahmenyimpan satu nama dalam hatinya.

**

Saat ini sudah jam istirahat,  anggota inti Zthegeng sudah menduduki singgah sana mereka di meja pojok dalam kantin ini,  tentu saja kantin selalu dibuat heboh oleh ke 4 laki-laki ini yang selalu membuat para kaum hawa serasa meleleh dalam beberapa hari ini. 

"Jadi gimana ni kap langkah kita?  Balas dendam yok,  gatel ni tangan mau nyakar" Ucap Bagas tanpa dosa,

"Pala lho,  maen cakar-cakar aja. Kek kucing lho" Tukas Idan yang nampak kesal dengan Bagas,  karna Idan orang yang tidak suka balas dendam menurutnya biarlah tuhannya yang membalasnya.

"Kalo lo ga mau balas dendam ya udh ga usah ikut nyet,  susah amat sih jadi orang.  Oh ya kap kapan ni?  Gue mau bawa cangkul,  trus bawa piso,  bawa air,  truss bawa apalagi ya? Bawa kayu juga deh" Cerocos Bagas,

"Lhu mau nanem Pohon ya Gas?  Yang lu sebutin itu buat nanem semua ongek" kesal Idan.

Bagas tertawa melihat sahabatnya yang satu ini kesal, sedangkan Bara hanya diam memperhatikan. Masih gue pantau mungkin katanya wkwk. Untuk Fajar sendiri yang di ajak Bagas bicara dnegan sebutan Kap (kapten) itu tidak memperhatikan, dia celingak celinguk depan belakang kiri kanan atas bawah. Bagas yang melihat tingkah Fajar pun kebingungan,

" Kap,  lu nyari cicak apa kecoa? Atau nyari buaya?  Buaya darat ya?  Nih si Idan ada, ga usah celingak celinguk gitu juga kali leher gue malah yang sakit liat lu gitu" panjang Bagas.

Idan dan Bara spontan menatap Fajar yang dibicarakan Bagas.

"Gue nyari Senja,  eeh maksud gue Aurora. Itu temannya 2 ada, tapi dia ga ada, gue pikir dia lagi mesen makanan tapi ga ada tu di stan makanan" Jelas Fajar,

"Omg heloowwwww bakalan ada saingan ni gue buat naklukin Aurora" Jawab Idan dengan senyum meledeknya,

Bagas yang melihat gaya senyum Idan pun segera memberikan tonjoran dikepala Idan,  simpunya langsung melotot yang di balas cengiran oleh Bagas.

"Senja ke Bandung malam tadi" singkat Bara.

Sontak Fajar, Idan,  dan Bagas menatap ke arah Bara yang tiba-tiba berbicara.

"Bandung?  Ngapain? Liburan ya?  Ga mungkin tapi,  ini ya sebagai pengamat yang baik. Gue perhatiin Senja alias Aurora yang gue maksud itu, dia tu jarang banget gue liat di sekolah,  bahkan guepun baru denger beberapa hari yang lalu kalo ada nama gitu disini,  tapi kata anak-anak yang lain dia dari awal udah sekolah disini" Jelas Bagas.

"Setuju banget gue, apalagi yang paling mengagetkan dia itu adalah anak dari yang punya sekolah,  alias Herega punya" tambah Idan.

"Ngapain dia ke Bandung Bar? " tanya Fajar yang semakin menggila karna semua teka teki dalam hidup gadis itu.

"Ada urusan dianya" singkat Bara,  yang membuat Fajar naik pitam,  tapi masih bisa ditahan. 
Sedangkan Bagas dan Idan sudah penasaran tentang Aurora.

Senja untuk FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang