4.kelompok (a)

26 9 3
                                    

Author POV

"aaaah kenyangnya" deya mengusap ngusap perutnya setelah menghabiskan makanannya

"kelas yu" ajak haechan dan berdiri dari duduk nya

"duluan aja deh can gua masih kekenyangan gakuat jalan" ucap deya masih dengan mengelus perutnya

" bisa ga si dey stop ngelus perut kaya gitu , lo udah kaya ibu hamil yang lagi mules mau lahiran tau ga " ucap rio dengan tertawa ngakak

hingga membuat dia jadi pusat perhatian karna letak meja yang kita tempati ditengah tengah , tapi rio tidak peduli.

"BERISIK WOI!" teriak salah satu siswa yang berada dikantin

"kalo gamau berisik ke hutan gih, gausah kekantin" balas rio dan melanjutkan menertawakan deya

"lo mau gua lempar gelas, hah!?" deya memegang gelas dengan menatap rio tanjam

"just kidding dey " rio menghentikan tawanya sebelum deya benar benar melemparnya dengan gelas

"lo gimana win , mau ke kelas ga? " Tanya rio kepada winda

"duluan yo gua bareng deya aja , kasian dia kalo ditinggal sendiri takut digodain abang ketoprak" jawab winda dengan nada bercanda

"oke deh kalo gitu kita duluan ya" rio dan haechan berbangeran

"sampai bertemu dikelas bumil" ucap rio dan langsung melarikan diri sebelum mendengar amukan deya

"wah bener bener ngajak ribut tuh si rio untung ganteng, tapi gimana coba kalo ada yang denger dan anggap gua hamil beneran" deya mentap kepergian rio dengan sinis

"udah lah , bum-" winda tidak melanjutkan katakatanya

"apa!? , lo mau ikut ikutan manggil gua bumil hah?" deya mentap ku tidak suka

"engga ko dey engga"

"tau ah bt gua" deya bangun dari duduknya dan meninggalkan winda

Winda pun beranjak dari duduk nya dan mengejar deya

"yaelah masa kaya gitu aja ngambek , lo lagi pms?" kata winda saat sudah sampai mengejar deya

"g"

"aw singkatnya" kata winda sambil mencolek dagu deya

"gausa pegang pegang" ketus deya

"ah ayolah dey jangan ngambek gitu , jadi bener kaya ibu hamil muda kan kalo lo ngambek gini" kata winda sambil bergelayutan di tangan deya

Deya tidak menjawab

"deeeeeeey" panggil winda masih bergelayutan di tangan deya

"iya iya udah sana lo gausa nge gelayutin gua mulu , udah kaya monyet aja" ucap deya sambil melepaskan tangan winda dari tangannya

"aaah" ringis deya saat winda menjitak kepalanya

"sembarangan lo ngatain gua monyet, kalo gua monyet lo apa? Beruk wakanda?"

"pala lo kotak, beruk wakanda mana ada yang secantik gua hahaha" ucap deya dengan pd nya dan melenggak lenggokan badannya

"udah ah gausa so cantik lo , buruan ayo bentar lagi kelas masuk" winda menarik paksa deya untuk mengikutinya masuk kelas .

Winda POV

Tidak lama bel pun berbunyi

"oke kita lanjut yaa , tapi sebelum kita lanjut mengenal lingkungan sekolah , kaka ingin membagi kalian menjadi beberapa kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan setelah berkeliling lingkungan sekolah, karna murid di kelas ini ada 35orang jadi kakak membaginya menjadi 5 kelompok , 1 kelompok berisi 7 orang"kata kakak pembimbing

"karena kakak tau kalian masih malu malu untuk berkenalan dan mencari kelompok , jadi kakak membuat 7 nomor yang sama yang diacak dimasukan kedalam kardus , jadi nanti kalian mergiliran mengambil kertas sesuai urutan absen agar teratur ,dan membuka kertas nomor dilakukan saat semua sudah mendapakan kertas agar lebih kondusif, mengerti?" lanjut kakak pembimbing

"mengerti kak" jawab semua murid

"yah dey gua gamau kalo ga sekelompok sama lo, lo tau sendiri kan gua anaknya gabisa mulai pembicaraan sama orang baru , nanti gimana kalo gua dapet kelompok yang orang nya pada cuek semua , apa jadinya tugas gua nanti" ucap ku memelas

"iyaiya gua tau lo tuh cuek banget sama orang baru , tapi sekali udah akrab gabisa berenti tuh bacot " deya memutar bola matanya malas

Benar apa yang si katakan deya , aku emang cuek dan tidak peduli kepada orang baru tapi jika sudah akrab mulut ku tidak akan bisa berenti berbicara , hal kecilpun aku bicarakan .

"deyana prenasty" panggil kakak pembimbing

"hadir ka" jawab deya

"gua maju duluan yah" deya pun maju kedepan

"nomor berapa?" tanyaku saat deya sudah kembali ke kursinya

"kepo lo" deya menjulurkan lidahnya
"dasar pelit"

"biarin"

"winda tlihesana wirama" kini giliranku yang mengambil kertas nomor

"karna semua sudah mengambil kertas nomor sekarang kalian boleh buka dalam hitungan ketiga ya, 1....2....3.... setelah itu kalian boleh mencari yang mendapat nomor sama ya" ucap kakak pembimbing

Jangan lupa vote dan comment ya guys 🌻

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang