18.bertemu🐣

1.7K 113 2
                                    

Hari-hari berlalu dan Nay masih menunggu keajaiban yang akan datang 'mungkin'.Jimin juga masih mencoba untuk menghubungi Nay tapi yang ngangkat operator.

Nay belum bisa ngelupain Jimin.Hingga ada cowo yang ingin mendekatinya langsung ditolak.

"Argghh kenapa aku gak bisa lupain dia" Nay nangis didalam kamarnya.

Drrtt... Drrtt...

Park Jimin💜  (7)calling you

Nay lupa belum menghapus emoticon nya.Nay mematikan handphone nya.

"Nay turun makan dulu,disini juga ada Hani" Teriak mamahnya. Nay pun turun dengan muka lesuh.

"Nay kenapa muka lu?" Tanya Hani.Nay tidak menanggapinya.

Nay langsung memakan apa yang sudah dihidangkan begitu juga dengan Hani.

"Nay lu kan libur kita jalan-jalan aja gimana?" Nay memikirkan ajakan Hani dan dia akhirnya mau dengan harapan bisa ngelupain Jimin walaupun sebentar.

Diperjalanan menuju mall

"Nay lu kalo ada masalah cerita sama gue" Nay hanya mengangguk.

"Han ini tentang Jimin" Lirih Nay.

"Kenapa dia? Selingkuh?"

"Bukan,dia-"

"Bentar Nay kita turun dulu baru cerita, ayo kita cari kafe" Nay hanya ngangguk.

Kafe

"Nay lu mau pesan apa?"

"Samain aja"

"Ok,samain aja mas" Pelayan itu langsung membuatkan minuman untuk mereka.

"Lanjut Nay ceritanya"

"Jadi tuh kemarin aku diajak makan malam sama Jimin trus dia bilang eomma appa nya-Nay narik napas dalam-dalam-menjodohkan dia"

"Hah!? Serius? Boong kan lu?"

"Nah kamu nyangka nya aku bohong kan sama aku juga gak percaya tadinya tapi dia ngejelasin semuanya" Pelayan pun datang memberi minuman.

"Minum dulu Nay"

Nay pun meminumnya "aku gak tau harus apa Han, aku udah coba ngelupain dia tapi aku gak bisa"

"Gue juga bingung mau ngasih saran apa soalnya gue gak pernah ngerasain gimana pacaran,ada gebetan tapi dia gak peka²" Nay pyn tersenyum mendengar penuturan Hani.

"Lu tuh emang demen ya ngeliat temannya menderita" Kesal Hani.

Nay hanya cengar-cengir melihat muka Hani sedangkan Hani yang melihat Nay seperti itu pun ikutan senyum.

"Nay selesai ngopi kita ke toko baju yu" Ajak Hani.

"Ayo aku juga mau cuci mata"

"Gue seneng deh lu ceria lagi,gue harap ini gk cuma sebentar"

Setelah dari kafe mereka langsung ke toko baju.

"Nay liat deh bagus kan?"

"Iya simpel"

Sedang asik memilih baju Hani menghampiri Nay lagi.

"Nay liat deh orang itu dari belakang mirip Jimin" Nay melihat sekitar orang itu banyak bodyguard,tidak salah lagi itu memang benar Jimin 'sendiri'.

"Kenapa dia fitting baju sendiri?" Pikir Nay.

"Nay lu mau ketemu dia?"

"Enggak,kamu gak liat dia dikelilingi banyak orang lagipula dia dijaga sama bodyguard nya"

"Ohhh tapi lu gak keganggu kan?"

"Enggak kok Han"

Nay dan Hani melanjutkan memilih bajunya.Tidak bisa dipungkiri tatapan Nay hanya berfokus ke Jimin sesekali matanya mengeluarkan air mata.Hani kok gak lihat? Hani sudah asik dengan dunia nya sendiri.

Nay masih memperhatikan Jimin dari kejauhan dan tiba-tiba Jimin disamperin sama seorang wanita yang terlihat sangat bahagia dan cantik.

Deg..

Perasaan Nay campur aduk rasa kesal,sedih,cemburu tapi bukan siapa-siapa dan dia gak punya hak.

Hani yang menyadari perubahan raut wajah Nay ingin memastikan."Nay lu gapapa?"

Mata Nay terus mengeluarkan air."Gapapa Han" Ucapnya dimulut tapi matanya tidak bisa berbohong.

Hani memeluk Nay, "temen gue kuat,kita pulang aja yu" Ajak Hani.

"Jangan Han"

"Kenapa? Daripada disini lu nangis mulu"

"Enggak Han aku gak akan nangis lagi" Ucap Nay dengan senyum.

Hani pun melanjutkan memilih bajunya sedangkan Nay melanjutkan menatap Jimin.Nay melihat Jimin yang berpindah tempat pun mengikuti,penggemarnya disuruh menunggu didepan toko karna Jimin butuh privasi.

Nay mendekati Jimin,Jimin belum tahu kalau itu Nay.Tatapan Nay beralih ke pakaian.Jimin memperhatikan Nay tapi dia masih belum tau kalau itu Nay.

Nay menyibak rambutnya yang menutupi wajahnya dan menghadap ke Jimin yang sedang memperhatikan nya.

"Nay" Kaget Jimin.

"Hai" Suasana berubah canggung.

"Aku rindu kamu" Kata Jimin langsung memeluk Nay.

Nay berusaha melepaskan pelukan Jimin, "Bisa tolong lepaskan?"

"Kenapa Nay aku rindu kamu" Jimin melepaskan pelukannya dan menarik Nay kedalam tempat coba pakaian.

"Lepaskan tangan ku" Ucap Nay sambil berontak.

"Tidak" Jimin mendekatkan wajahnya ke leher Nay.Jimin mencium leher Nay.

"Hentikan! Kau gila! Apa tidak cukup satu wanita dalam hidupmu?! Jangan permainkan perasaan saya,lelaki yang bisa jaga perasaan wanita adalah lelaki yang yang masih punya akal sehat tidak bertindak semaunya. Jangan berani nyium saya sembarangan kalau tidak saya akan teriak biar semuanya tau kelakuan seorang idol yang terkenal ini" Ancam NayNay dengan mata yang berkaca².

"Coba saja" Kata Jimin menantang baru saja Nay tarik napas tapi tertahan karena..

Drrtt... Drrtt

Handphone Nay bunyi dan yang menelpon Hani.

"Hallo Nay lu dimn?"

"Aku lagi di tempat ganti"

"Lu ama siapa Nay kok ada suara napas cowo?"

Nay merutuki nasibnya karena kepala Jimin masih di bahunya dan handphone nya disebelah Jimin.

"Ahh tidak aku sendiri disini,kamu tunggu aku di pintu keluar toko ini nanti aku menyusul"

"Ohh baiklah"

Tuutt

"Sudah Jim kamu bukan siapa-siapa lagi bagi saya jadi tolong jangan bersikap seperti ini,bahagialah dengan wanita pilihan orang tuamu,saya lihat wanita yang disebelahmu cantik juga"

"Tidak kau salah paham itu buk-"

"Sudahlah saya tahu kalau kau kesini sedang fitting baju kan?"

"Iya Nay tapi itu bukan wanita yang dijodohkan denganku"

"Ohh gitu,Yasudah sampai jumpa" Nay meninggal kan Jimin begitu saja.

Wanitanya masih dirahasiakan ya jadi tunggu cerita selanjutnya:)
Vote,komen,share ceritanya kalau perlu.Terimakasih 🙏💜🐣

My bias is my husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang