Senja berkata, "Perjuangkan apa yang membuatmu bahagia. Jangan pernah kamu lepaskan dia dan menjadikannya sebagai luka."
-----
Galaksi dan Acha berjalan mengitari danau. Galaksi menemukan kebahagiaannya di tempat ini. Sama seperti dulu, hanya saja dengan orang yang berbeda. Galaksi beruntung bertemu Acha. Dia gadis yang jauh berbeda dari gadis lain. Dia gadis yang pintar, polos, dan manja.
Acha pun merasa senang. Dengan ditemani oleh senja dan orang yang telah membuat hatinya kembali merasakan cinta. Setelah hatinya disakiti oleh cowok itu, Acha berniat untuk menutup hatinya selama mungkin. Ia tidak mau hatinya kembali terluka.
Setelah lamanya perjalanan, mereka memutuskan untuk duduk di tepi danau. Mereka masih terdiam dengan pikiran masing-masing. Terasa canggung, jika tidak ada satu topik yang dijadikan sebagai bahan obrolan.
"Aku.." ucap Acha.
"Gue.." ucap Galaksi.
Mereka berbicara secara bersamaan. Seketika itu juga, mereka tertawa. Entah di mana letak lucunya. Tapi, hal sederhana itu mampu membuat mereka bahagia.
" Kamu aja deh." ucap Acha.
"Lo duluan aja." tutah Galaksi.
"Yaudah, aku duluan. Lak, aku mau bilang makasih sama kamu karena udah nemenin aku di sini." ucap Acha sambil tersenyum.
"Aku bisa merasakan kebahagiaan lagi setelah dia merampas kebahagiaanku. Dan tempat ini adalah tempat favoritku, jika aku sedang merasa sedih." ucap Acha.
Galaksi tmemilih diam untuk mendengarkan cerita Acha. Dia merasa kasihan kepada Acha. Yang dia tahu, Acha itu gadis yang sangat ceria, namun tak disangka jika hatinya sangat rapuh.
"Laki-laki itu membuat hatiku terasa perih oleh setiap goresan yang dibuatnya. Dan semenjak saat itu, aku memutuskan untuk menutup hati kepada siapapun. Tapi sekarang, ada cowok yang berhasil membuatku luluh lagi. Orang itu kamu, Galaksi. Maaf sebelumnya kalau aku lancang, tapi aku gak tahu dari kapan perasaan itu ada. Aku selalu nyaman ada di dekatmu. Aku tidak ingin jauh darimu. Galaksi, aku mohon. Setelah aku bicara tentang ini, kamu jangan pernah benci sama aku. Aku gak minta balas atau jawab perasaanku. Aku sudah merasa lega saat ini, beban yang selama ini aku pendam bisa keluar juga." ucap Acha tenang.
Galaksi tercengang. Ia tidak menyangka, jika Acha ternyata punya rasa yang sama sepertinya. Galaksi juga mencintai Acha. Tapi, ini bukan saatnya untuk mengutarakan perasaannya. Ia takut, jika perasaan ini salah. Apalagi, Galaksi belum pernah pacaran. Dia takut, jika Acha bersamanya Acha tidak bahagia.
"Oke, sekarang gue yang giliran ngomong. Gue gak suka sama lo! Gue gak percaya sama yang namanya cinta. Gue belum pernah pacaran. Jadi, wajar kalau gue gak pernah merasakan cinta. Bahkan dari keluarga gue, gue gak pernah dapat rasa cinta sedikitpun dari mereka." tegas Galaksi yang kemudian pergi meninggalkan Acha.
Acha terkejut mendengar penuturan Galaksi. Namun, ia tetap mencoba tersenyum sambil menatap Galaksi yang semakin menjauh. Setelah Galaksi benar-benar menghilang dari pandangannya, ia mencoba untuk berdialog dengan senja.
"Senja, aku maunya tanya. Apa aku salah mencintainya? Hal yang aku takutkan selama ini telah terjadi. Pasti Galaksi akan menjauhiku. Apa aku bisa bersamanya selamanya?" ucap Acha.
Namun, tiba-tiba mentari bergerak menunjukkan kuasa keindahannya. Seolah menunjukkan kepada Acha, bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Ia juga seolah memberi kekuatan kepada Acha untuk terus memerjuangkan cintanya, meski banyak yang menjadi penghalangnya.
"Terimakasih senja, karenamu aku akan tetap bertahan dan berjuang untuk kebahagiaanku. Aku tahu, aku bisa membuatnya jatuh ke dalam pelukanku kelak." ucap Acha sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI
FanfictionIni bukan cerita badboy atau badgirl. Cerita ini lebih menitikberatkan pada kepada sifat seseorang yang terkenal dingin layaknya es. Dan pada akhirnya, laki² itu luluh hanya karena cewek manja yang menggemaskan masuk ke dalam kehidupannya. Ayo simak...