"Ih di mana ya? Perasaan gak aku bawa bawa! Kok gak ada ya?"
"Astagfirullah di mana ya?"
"Di mana sih? Ya ampun kok gak ketemu ya!"
Renjun sibuk kesana kesini mencari sesuatu, yang lain hanya bengong aja ngeliatin Renjun yang lagi sibuk sendiri.
"Mas lihat Al-Qur'an Renjun?" tanya Renjun sambil membuka-buka tas nya.
"Engga jun. Emang taruh dimana?" tanya Taeil.
"Tadi Renjun taruh di kamar."
"Ada yang masuk kamar Renjun gak?!!!" tanya Renjun dengan suara yang sedikit teriak.
"Abang doang tadi masuk, ngasih baju yang udah di laundry. Kenapa emang?" tanya Yuta.
Haechan yang denger itu langsung keluar dari kamar disusul Mas-Mas yang lainnya.
"Kenapa, Jun?" tanya Taeyong yang gerah ngeliat Renjun dari tadi bolak balik.
"Al-Qur'an Renjun hilang Mas!" kata Renjun sambil garuk kepalanya bingung.
"Yang mana?" tanya Jungwoo.
"Yang kecil yang biru, biasanya Renjun bawa-bawa kak."
Renjun masih berusaha nyari, semuanya ikut bantu cari. Nyari di taman, sofa, dapur, kamar, dan di mana-mana engga ketemu sampai akhirnya Renjun frustrasi sendiri.
"Di mana ya.." kata dia sambil mengigiti kuku.
"Di bawa kesekolah gak?" tanya Jaehyun sembari berjalan ke arah dapur.
"Nah tuh!!! Kan lu tadi bawa kesekolah. Hayoloh." Haechan nunjuk Renjun.
Renjun ngeliat ke arah jam, udah jam setengah 7 malam. Mana mungkin dia ke sekolah. Memang seingat Renjun, Al-Qur'an nya dia bawa ke sekolah untuk tadarus, tapi tadi entah gimana dia bisa kelupaan bawa Al-Qur'an nya padahal benda pertama yang sering Renjun check setelah hp adalah Al-Qur'an.
Namanya manusia pasti pernah lalai koh, gapapa wajar.
"Renjun belum baca Al-Qur'an Mas gimana dong." kata Renjun sambil lompat-lompat kecil.
"Pakai yang lain, punya Mas Taeil banyak noh." usul Jeno.
"Engga mau. Itu hadiah dari ibu aku loh." kata Renjun lalu duduk di sofa dengan wajah yang sedih.
"Gak mungkin lo balik lagi ke sekolah Jun, besok aja." kata Jaemin.
Renjun menggeleng, dia masih bersikukuh buat mendapatkan kembali Al-Qur'an nya.
"Aku mau cari sekarang." kata dia terus bangun.
Yuta ikutan bangun terus ngambil kunci motor punya Haechan.
"Abang anter, ayok." kata Yuta jalan duluan.
Kata Yuta pakai motor aja soalnya dia males ngeluarin mobil, padahal aslinya karena mobilnya gak ada bensin aja makanya gak mau pakai mobil."Mas berangkat dulu ya, assalamualaikum!" Pamit Renjun.
"Waalaikumussalam." jawab mereka serentak.
Selepas kepergian Renjun dan Yuta, Taeil memutar badan menghadap ke anak-anak terlebih anak-anak yang masih sekolah.
"kalian gak lihat?" tanya Taeil.
Jaemin, Jeno, Haechan menggeleng.
"Jisung, Chenle?"
"Engga Mas." jawab mereka barengan.
Jeno gigitin jari sambil masang wajah berpikir. Dia coba mengingat dimana terakhir kali Jeno ngeliat Al-Qur'an Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah NCT
FanfictionDisebuah rumah yang dihuni 18 anak lelaki tampan yang memiliki kadar kenormalan di atas rata-rata, beda emak, beda bapak tapi seperti satu keluarga. jangan baca takut nyesel, karena ga berfaedah. ⚠ harsh word ⚠ 2019 oktober, ©cloudsfairy_