Al memasuki sebuah Cafe yang berada didalam salah satu Mall. Tadi Caitlin mengirimkan pesan pada Al agar menemuinya di Cafe itu.
Al pun duduk dipojok Cafe itu menunggu kedatangan Caitlin. Kurang lebih lima belas menit menunggu, datanglah seseorang ke Cafe itu dan langsung menghampiri Al. Tapi orang itu bukan Caitlin, melainkan ....
"Yuki..?" Kaget Al.
"Al. Gue boleh duduk disini ga..?" Tanya Yuki.
"Masih banyak kursi kosong disini.." Sahut Al memasang tampang cueknya.
"Tapi gue mau disini sama lo Al. Gue mau ngomong.." Yuki tanpa persetujuan Al langsung duduk dimeja itu, duduk satu meja berseberangan dengan Al.
"Gue ada janji sama Caitlin. Tolong lo ngerti dong Ki.." Ucap Al terlihat kesal.
"Iya iya. Gue sebentar doang kok. Janji deh.." Yuki menunjukkan wajah imutnya pada Al, sehingga Al luluh.
"Buruan. Sebelum Caitlin datang.." Sahut Al secara tidak langsung mengiyakan permintaan Yuki.
"Iya siap. Takut banget sih pacarnya marah kalo ketahuan lagi sama gue.."
"Ki cepetan Lo mau ngomong apa..?"
"Santai dulu dong. Lo ga kangen apa? Bercanda sama gue? Marah-marah Mulu kerjaannya.."
"Kalo Lo ga segera ngomong. Gue keluar.."
"Iya deh iya. Galak amat.." Yuki membenarkan posisi duduknya. "Oke deh, kita serius.."
Al menatap Yuki tajam, menunggu apa yang ingin perempuan didepannya ini katakan padanya.
"Al. Gue udah tau tentang perjanjian yang Lo buat sama Bryan.." Ucap Yuki langsung ke inti pembicaraan. "Lo nyuruh Bryan buat balikan sama gue, dan lo janji sama dia ga akan bersahabat sama gue lagi.."
Al terkejut mendengar yang diucapkan oleh Yuki. Darimana Yuki tau semua itu?
"Lo tu tega banget ya Al. Lo lebih mentingin hubungan gue sama Bryan, daripada persahabatan kita.."
Al mematung ditempatnya sekarang, tidak tau harus berbicara apa. Semuanya telah diketahui oleh Yuki.
"Tapi sayangnya, Bryan ga bisa nepatin janjinya sama lo Al. Bryan ga bisa balikan sama gue.." Lanjut Yuki.
"Kenapa..?" Akhirnya Al menjawab, setelah tadi terdiam lama.
"Setelah lulus SMA, Bryan ikut ayahnya ke Jerman. Dan dia akan melanjutkan kuliah disana.." Jawab Yuki dan Al kembali diam.
"Al. Makasih ya. Lo sangat memikirkan tentang kebahagiaan gue.
Maafin gue selama ini yang ga peka sama lo. Gue yang masih bingung dengan perasaan gue sendiri..""Gue ceritain ini semua, agar kita bisa bersahabat kembali Al.
Gue ga akan ngelarang lo pacaran sama siapapun. Lo bebas memilih cewek yang lo cinta.
Mau Caitlin, mau siapapun itu terserah Lo, yang menurut lo terbaik buat diri lo. Gue pasti dukung..""Semua pilihan ada ditangan Lo Al.
Yang jelas, gue ga mau kita musuhan. Gue mau kita baikan, kayak dulu lagi..""Gue kangen sama Lo.."
Kata-kata Yuki mampu menggetarkan hati Al, perasaan Al campur aduk tak karuan sekarang. Dia tidak tahu harus berbuat apa.
"Gue balik duluan ya Al. Makasih atas waktunya, makasih udah mau dengerin gue. Permisi.." Yuki pamit dari Cafe itu. Dan Al masih saja diam, bibirnya seakan kaku untuk berucap.
Setelah Yuki pergi dari Cafe itu, Al seperti baru tersadar dari hipnotis.
Beriringan dengan Handphone Al berdering disaku celananya.Tringggggg... Caitlin calling..
"Hallo Cait. Lo dimana? Gue udah dari tadi nunggu lo di Cafe ini.." Sahut Al setelah mengangkat panggilan itu.
"Al sorry ya. Aku ga jadi kesana.." Jawab Caitlin.
"Ga jadi? Kenapa..?" Kaget Al. Kenapa Caitlin tiba-tiba membatalkan janjinya.
"Aku sakit perut Al.."
"Gue bawain obat ya kerumah lo.."
"Ga usah Al.."
"Kenapa Cait..?"
"Gak apa-apa.."
"Tunggu dirumah. Gue otw.." Ucap Al memutuskan panggilannya dan segera keluar dari Cafe itu.
💓💓💓
Ting nong.
"Al..?" Caitlin membuka pintu rumahnya dan melihat Al berdiri didepan nya dengan membawa plastik obat.
"Masih sakit perutnya..?" Tanya Al perhatian.
Caitlin menggeleng pelan. "Ayo masuk dulu Al.."
Al pun masuk kedalam rumah Caitlin dan duduk diruang tamu nya.
"Mau minum apa..?" Tanya Caitlin.
"Ga usah repot-repot.." Sahut Al. "Nih, gue beliin obat. Gue ga tau yang mana yang biasa Lo minum, gue beli aja banyak.." Al menyerahkan plastik itu pada Caitlin dan disambut oleh Caitlin.
"Maaf ya Al sebelumnya.." Caitlin duduk disamping Al. "Sebenarnya, aku tadi bohong sama kamu.."
"Maksudnya..?" Tanya Al mengerutkan keningnya.
"Aku nyuruh kamu datang ke Cafe itu agar kamu ketemu sama Yuki.." Jawab Caitlin.
"Jadi itu semua rencana Lo..?" Tanya Al dan Caitlin mengangguk. "Kenapa Lo ngelakuin itu Cait..?"
"Yuki cerita sama aku Al. Dan aku fikir kamu juga harus tau yang sebenarnya tentang Yuki dan Bryan.." Ucap Caitlin jujur.
"Lo tenang aja. Gue akan tetap sama Lo Cait.." Jawab Al.
"Kenapa? Bukannya cinta kamu itu cuma buat Yuki? Kamu mau pacaran sama aku agar Yuki bisa bersama dengan Bryan.."
"Lo datang disaat gue butuh seseorang disamping gue. Saat gue rapuh, lo juga yang ngehibur gue. Ngasih gue semangat lagi. Gue ga akan ninggalin lo Cait.."
"Tapi aku ga mau jadi penghalang cinta kalian berdua. Bryan saja ingin kalian berdua bersatu, asal Yuki bahagia. Kenapa aku enggak? Asal kamu bahagia Al.." Ucap Caitlin membuat Al tertegun.
"Mulai sekarang kita berteman aja ya Al.." Pinta Caitlin lagi, membuat Al terlonjak kaget mendengarnya.
Bjm, 4 Juni 2020
Selamat tanggal 4 ya Alkivers 🥰
Jangan lupa Vote dan Komentar nya 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Sana Menanti Di Sini Menunggu
Acak'Seumur hidup aku ini yang pertama Pintu hatiku diketuk oleh dua lelaki Punyai ciri selama ini kucari Berbeda wajah tampannya tetap asli Kalau kupilih di sini apa kata di sana Kalau kupilih di sana di sini akan terluka Perlukah aku pilih keduanya Be...