"Hanya waktu yang dapat menceritakan kisah kita."
titikjemari✨✨✨✨✨✨
Seorang wanita dengan rambut dikuncir dan pita merah sebagai pendampingnya tengah menatap gerbang sekolah yang sudah lama tertutup dari seberang jalan. Ia sudah benar-benar terlambat hari ini. Bagaimana tidak hari ini turun hujan yang begitu deras mengakibatkan seragamnya sedikit basah dan harus berlindung di halte. Namun, mengingat jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 09.00 ia segera berlari walaupun harus basah.
"Kan gara-gara kamu sih Maizura." omel Maizura pada dirinya sendiri. Dibawah rintik hujan ia masih sempat mengomel.
Maizura masih mengamati sekolahnya. Ketika melihat satpam yang berjalan menuju pos ia terpelonjat kaget, bagaimana jika satpam itu melihat keberadaan Maizura di seberang jalan? Maizura tidak ingin di cap sebagai perempuan nakal yang suka terlambat.
Bertepatan dengan itu seorang lelaki datang menghampiri Maizura. Sembari berlari pelan ia dengan segera menarik tangn Maizura.
"Ehh kenapa nih." Maizura refleks menarik tangannya. ia memandangi lelaki itu. seragam sekolah mereka sama itu berarti siswa laki-laki ini juga satu sekolah dengannya.
"Jangan banyak tanya dan lo jangan menolak." ujar lelaki itu.
"Gak. Maizura gak mau." tolak Maizura.
"Jangan bacot. Atau gue botakin lo." Dengan terpaksa lelaki itu menarik rambut Maizura, membuat Maizura meringis dan terpaksa mengikutinya.
Lelaki itu membawa Maizura ke warung samping sekolahnya. Dengan seragam yang sudah cukup basah ia duduk dan mengambil sepuntung rokok yang ada didepan meja tempat duduknya.
"Gue Ghazi." ujar lelaki itu menyebut namanya.
"Gak nanya." singkat Maizura membuat lelaki itu menoleh.
"Idih udah ditolongin juga. Dasar cewek." Ghazi berucap sembari mengisap sepuntung rokok miliknya.
"Emang nolongin dari mana? dibuat celaka iya." Tanya Maizura heran.
"Lo gak nyadar pak satpam ada? kalo dia liat lo disitu kan lo sendiri yang dapat hukuman. Nih yah andai gue itu manusia jahat, udah gue biarin aja dah tuh lo ada disitu." Jelas Ghazi membuat Mhaizura membulatkan matanya.
"Yaudah iya makasih."
Ghazi bergumam. Ia menarik buku yang sudah basah dari saku belakang celana abu-abunya, kemudian melemparnya tepat disamping Maizura. "Sebagai ucapan terimakasih lo kerjain pr gue. Kalo buku gue gak kering sampe sebentar malam pake aja buku lo besok gue ganti. Oh iya sebaiknya lo pulang kalo mau masuk juga riwayat lo sudah tamat."
Ghazi membuang puntung rokoknya kemudian berlari pergi meninggalkan Maizura entah kemana.
Maizura masih bengong dibuatnya. Ghazi sudah menghilang dari penglihatannya. Hujan masih sangat deras dan ia ditinggalkan sendiri disini. Lelaki aneh yang menyuruhnya mengerjakan pr sebagai ucapan terimakasih.
✨✨✨✨✨✨
Hari ini Maizura sibuk bertempur dengan segudang catatan dan tugas. Perihal kemarin yang membuat dirinya absen sekolah menyebabkan Maizura harus menyusul tugas beserta catatan yang dipelajari teman-teman sekelasnya kemarin.
"ARIKA MAIZURA!!." Teriak Hana sahabat Maizura yang sedang berada diambang pintu perlahan menghampiri Maizura. dengan langkah pasti Hana menggeprak meja tepat dihadapan wanita yang ditujunya.
Maizura hanya memandang Hana heran. Entah kenapa Hana begitu berisik membuat dirinya yang sibuk menulis jadi terkaget karenanya.
"LO...!."
"Apa?" tanya Maizura. keningnya mengkerut heran.
"Lo jadi trending topik Maizura." Hana mengguncang bahu Maizura. ada berita penting yang harus disampaikan menurutnya.
"Apa sih Han?." tanya Maizura masih dengan keheranannya.
"Lo apain siswa tertampan di sekolah kita? Lo mau jadi hot news? Tadi dia teriak di sepanjang lorong sekolah nyebut nama lo trus bertanya ke semua murid katanya Maizura kelas berapa." ucap Hana memperjelas
Maizura membulatkan matanya berusaha mencerna kata-kata Hana tadi. apa? Siapa siswa tampan itu? Ketua osis kah? Atau anak pramuka? beribu pertanyaan muncul dikepala Maizura.
"Siapa sih ya Allah Maizura itu gak pernah ganggu orang." maizura berkata. Dirinya merasa tegang dan takut karena perkataan Hana tadi.
"Itu Zura, si Gha..."
Belum sempat Hana menyebut nama Ghazi lelaki itu sudah muncul tepat di ambang pintu kelas XII ipa 2 yaitu kelas Maizura. Disusul manusia-manusia kepo dibelakang Ghazi, Maizura hanya bisa meneguk ludahnya.
"Lo kan Maizura yang kemarin?."
✨✨✨✨✨✨
sepata kata: i laff u💖
YOU ARE READING
M A I Z U R A
Teen Fiction"Yang membuat saya begitu mencintaimu adalah karena kamu begitu sederhana. Tetap jadi dirimu sendiri Zura. Dimanapun kamu berada Ghazi akan tetap mencintaimu."-pesan Ghazi membenarkan pita merah milik Maizura. "Kamu dan aku adalah satu. Meskipun yan...